backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

45

Tanya Dokter
Simpan
Konten

6 Penyebab Darah Haid Warna Cokelat, Apakah Ini Normal?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 19/06/2024

6 Penyebab Darah Haid Warna Cokelat, Apakah Ini Normal?

Meski umumnya berwarna merah, warna darah haid juga bisa cokelat. Warna darah menstruasi setiap wanita bisa bervariasi, tergantung pada tingkat kekentalan atau volume darah. Namun, beberapa wanita kerap mengeluhkan darah menstruasi yang justru berwarna cokelat. Apakah kondisi ini normal? Berikut faktanya.

Apakah normal jika darah haid berwarna cokelat?

Pada kebanyakan kasus, darah haid warna cokelat termasuk normal. Warna cokelat menandakan darah sudah cukup lama berada di rahim sehingga warnanya tak lagi segar.

Mengutip Mount Sinai, darah warna cokelat biasanya muncul di awal dan akhir siklus menstruasi.

Jika darah berwarna cokelat muncul di awal hari menstruasi Anda, ini bisa jadi merupakan sisa darah dari siklus sebelumnya yang dikeluarkan terlambat.

Sementara itu, darah menstruasi berwarna cokelat yang muncul di akhir siklus menandakan darah sudah berada di titik penghabisan.

Ini karena kerja rahim untuk meluruhkan dindingnya sudah melambat.

Meski umumnya normal, pada beberapa kondisi, darah haid berwarna cokelat juga bisa menjadi tanda dari kondisi medis tertentu, terutama jika disertai dengan gejala tambahan.

Gejala darah haid warna cokelat yang tidak normal

bercak darah saat tidak sedang haid

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, warna darah haid cokelat umumnya normal dan tidak berbahaya.

Namun, jika Anda mengalami darah haid berwarna cokelat dan berlendir disertai dengan tanda berikut, artinya Anda harus segera berkonsultasi kepada dokter.

Berikut adalah beberapa gejala yang perlu Anda waspadai.

  • Lama menstruasi lebih dari 7 hari.
  • Haid tidak teratur (jaraknya sangat cepat antara dua siklus atau malah berjarak lebih dari 35 hari).
  • Tidak mengalami menstruasi selama lebih dari 3—6 bulan.
  • Perdarahan vagina di tengah dua siklus menstruasi.
  • Keluar darah setelah berhubungan intim.
  • Perdarahan terjadi setelah menopause.
  • Bercak terjadi setiap saat bahkan ketika tidak menstruasi.
  • Nyeri atau sakit pada vagina atau perut bagian bawah.
  • Demam (bisa menandakan adanya infeksi).
  • Kelelahan.
  • Perdarahan berwarna cokelat yang terjadi setelah penggunaan alat kontrasepsi.
  • Perdarahan berwarna cokelat saat menggunakan tamoxifen, yaitu obat untuk kanker payudara.

Apa penyebab darah menstruasi berwarna cokelat?

warna darah haid

Selain karena darah yang sudah menua di rahim, ada banyak hal lainnya yang bisa menyebabkan darah haid cokelat.

Beberapa di antaranya juga sama-sama normal, sedangkan yang lainnya mungkin perlu Anda periksakan ke dokter. Berikut sejumlah kemungkinan penyebab darah haid warna cokelat.

1. Efek samping KB

Warna darah haid yang merah gelap kecokelatan biasanya menandakan tingkat estrogen berlebih sehingga menyebabkan lapisan dinding rahim jadi sangat tebal.

Alhasil, volume darah haid Anda akan lebih banyak dan berwarna lebih pekat.

Nah, pil KB mengandung hormon estrogen tiruan sehingga efeknya dalam tubuh bisa mengacaukan kadar estrogen dan progesteron alami.

Efek samping pemakaian pil KB dapat membuat darah haid Anda berubah warna cokelat setidaknya selama tiga bulan pertama.

Penggunaan KB implan, seperti nexplanon, juga menjadi penyebab munculnya darah haid cokelat.

2. Kehamilan

Bercak cokelat setelah Anda merasa telat bisa jadi gejala awal kehamilan. Bercak darah ini dikenal dengan nama perdarahan implantasi.

Anda mungkin melihat 1—2 tetes darah dan biasanya hanya berlangsung sekitar beberapa jam (maksimal 1—2 hari). Adapun ini adalah kondisi yang normal.

Namun jika setelah Anda dinyatakan hamil muncul perdarahan berwarna merah atau cokelat yang berlangsung selama 5 atau 7 hari, ini tidak normal.

Ini bisa jadi tanda keguguran, terutama jika disertai dengan gejala, seperti:

  • sakit perut dan kram,
  • sakit bahu,
  • merasa pusing dan lemah, serta
  • tidak mengalami mual atau gejala kehamilan normal lainnya.

3. Perimenopause

Perimenopause adalah fase sebelum menopause. Pada fase ini, Anda akan menemukan warna darah haid cokelat.

Asalkan tidak disertai gejala abnormal lainnya, keluarnya darah haid warna cokelat menjelang usia menopause termasuk aman.

Jika setelah menopause Anda masih mengalami perdarahan warna cokelat dari vagina, ini mungkin menandakan kondisi-kondisi tertentu.

Misalnya, adanya pembengkakan di lapisan vagina, polip nonkanker di leher rahim, atau masalah lainnya di rahim Anda, termasuk kanker.

Jika Anda sudah menopause tetapi masih mengalami perdarahan, segera konsultasikan kepada dokter untuk mencari tahu penyebabnya.

4. PCOS

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah gangguan hormon yang bisa menyebabkan darah menstruasi berwarna cokelat.

Selain itu, PCOS juga ditandai dengan gejala seperti berikut.

  • Siklus haid yang tidak teratur.
  • Pertumbuhan rambut yang tidak normal pada tubuh dan wajah.
  • Obesitas.
  • Jerawat.
  • Kista ovarium.
  • Masalah kesuburan.

Jika warna darah haid cokelat Anda disertai gejala-gejala ini, maka segera konsultasikan kepada dokter.

Sebab, jika dibiarkan, PCOS bisa meningkatkan risiko Anda untuk mengalami penyakit diabetes tipe 2, infertilitas, dan penyakit kardiovaskular.

5. Pelebaran rahim

Wanita yang mengalami pelebaran rahim setelah melahirkan berisiko mengalami darah yang berwarna cokelat selama siklus haid selanjutnya.

Hal ini sering kali terjadi karena rahim yang membesar dan melebar setelah melahirkan terkadang tidak kembali ke ukuran aslinya.

Rahim yang melebar membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengumpulkan dan menggumpalkan darah sebelum dikeluarkan.

Akibatnya, aliran darah saat menstruasi lebih deras dari biasanya dengan tekstur yang berlendir dan darah berwarna gelap, baik merah maupun cokelat tua.

6. Endometriosis dan adenomiosis

Kedua kondisi ini dapat terjadi ketika terdapat pertumbuhan jaringan abnormal di tempat yang tidak seharusnya.

Endometriosis terjadi ketika jaringan terbentuk di luar rahim. Sementara adenomiosis terjadi ketika jaringan dinding rahim bertumbuh di dalam dinding otot rahim.

Kedua kondisi ini bisa menyebabkan menstruasi Anda berjalan lama karena karena rahim membutuhkan waktu untuk mengumpulkan dan menggumpalkan darah sebelum dikeluarkan.

Mampetnya darah haid ini akan disertai oleh gumpalan darah haid cokelat yang besar dan rasa sakit.

Bila darah haid warna cokelat yang Anda alami tampak tidak normal, bahkan disertai dengan gejala lainnya, sebaiknya segera periksa ke dokter.

Dokter akan membantu memberikan penanganan yang tepat sesuai penyebabnya.

Kesimpulan

  • Darah haid berwarna cokelat adalah hal yang cukup umum dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Warna cokelat menunjukkan bahwa darah tersebut sudah lebih lama berada di dalam rahim dan telah teroksidasi sebelum keluar.
  • Meskipun demikian, terkadang darah haid warna cokelat juga bisa menandakan kondisi tertentu yang membutuhkan penanganan medis.
  • Untuk itu, perhatikan kondisi tubuh Anda dan konsultasikan kepada tenaga medis jika Anda khawatir tentang perubahan dalam pola menstruasi Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 19/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan