Berkurangnya produksi estrogen dan progesteron dapat mempengaruhi kelembapan lapisan tipis yang melapisi dinding vagina.
Akibatnya vagina menjadi lebih kering dan memunculkan berbagai gejala sebelum menopause seperti, rasa gatal atau panas di bagian mulut vagina.
Kering di daerah vagina dapat menimbulkan rasa sakit saat berhubungan intim. Untuk mengatasinya, Anda dapat mencoba pelumas vagina berbahan dasar air atau pelembap vagina.
Konsultasikan pada dokter apabila Anda masih merasa tidak nyaman dengan kondisi vagina yang kering.
4. Penurunan gairah seksual

Berkurangnya produksi hormon estrogen normal terjadi dan memicu berbagai gejala menopause.
Penurunan kadar estrogen dapat memperlambat reaksi orgasme, reaksi klitoris, dan menyebabkan keringnya vagina. Kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan menurunannya gairah seksual.
Anda dapat berkonsultasi pada dokter jika penyebab penurunan gairah adalah masalah lain seperti rasa nyeri saat berhubungan.
5. Masalah saluran kemih

Menjelang menopause, wanita sering mengalami kesulitan menahan keinginan untuk buang air kecil. Tidak perlu khawatir karena ini adalah hal yang sangat wajar.
Sebagian wanita mungkin memiliki keinginan untuk buang air kecil walau kandung kemih belum penuh.
Anda juga mungkin mengalami nyeri saat berkemih karena selama menopause, jaringan di vagina dan saluran kemih kehilangan elastisitasnya.
Selain itu, otot-otot yang mengelilingi pelvis mulai juga melemah.
Untuk mengatasinya, Anda dapat minum air putih lebih sering, hindari minuman beralkohol, dan latihan kegel untuk memperkuat otot pelvis.
Penurunan kadar estrogen dalam tubuh juga dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi.
Beberapa wanita dapat menjadi lebih sering mengalami infeksi saluran kencing pada masa ini.
Jika mengalami keinginan berkemih yang sering, atau mengalami sensasi panas saat berkemih, Anda mungkin harus berkonsultasi pada dokter.
6. Susah tidur

Mengutip dari Women’s Health Concern, sebelum menopause, wanita dapat mengalami gejala seperti susah tidur atau insomnia.
Pada masa ini, Anda mungkin bangun lebih pagi dari biasanya dan memiliki kesulitan untuk tidur kembali. Apa hubungannya susah tidur dengan gejala menopause?
Penurunan hormon estrogen menjelang menopause bisa memicu rasa kecemasan dan membuat tubuh tidak bisa istirahat dengan tenang.
Susah tidur sebagai tanda menopause berhubungan dengan gejala depresi, nyeri sendi, atau masalah kandung kemih.
Untuk mendapat istirahat yang cukup, coba berbagai teknik relaksasi dan pernapasan.
Anda juga dapat berolahraga pada siang hari agar lelah untuk tidur pada malam harinya.
Hindari membuka ponsel sebelum tidur karena cahaya biru dari gadget dapat menyebabkan Anda sulit tidur.
7. Gangguan suasana hati

Mengutip dari Hormone Health Network, perubahan produksi hormon estrogen dan progesteron dapat mempengaruhi suasana hati wanita yang sedang menghadapi menopause.
Beberapa wanita mengalami gangguan suasana hati seperti cepat marah, depresi, dan suasana hati yang mudah berubah.
Penting bagi Anda untuk tahu bahwa perubahan hormon dapat mempengaruhi otak, dan kondisi ini sangat wajar terjadi.
8. Rambut rontok dan kering

Berkurangnya hormon estrogen adalah masa awal menopause. Hal tersebut dapat membuat rambut Anda lebih rapuh dan kering karena hormon estrogen menjaga pertumbuhan helaian rambut.
Mengutip dari Women’s Health Concern, rambut rontok dan kering sering menjadi gejala awal menopause.
Selain karena hormon estrogen yang berkurang, faktor penuaan juga berpengaruh pada kondisi rambut.
9. Masalah pernapasan saat tidur

Mengutip dari Sleep Foundation, mendengkur dan sleep apnea lebih sering wanita alami sebelum dan setelah menopause.
Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah gangguan tidur yang tandanya adalah ada jeda napas.
Jeda napas sementara tersebut menyebabkan suara terengah-engah, mendengkur, tersedak, sampai kualitas tidur menurun.
Dua persen wanita mengalami Obstructive Sleep Apnea (OSA) dan risikonya semakin tinggi ketika Anda masuk fase perimenopause.
Kadar hormon progesteron yang rendah memengaruhi masalah pernapasan saat tidur pada wanita.
10. Kulit kering

Mengutip dari Healthy Women, berkurangnya hormon estrogen sangat memengaruhi kondisi kulit wanita.
Pasalnya, hormon estrogen memproduksi kolagen dan minyak untuk menjaga kelembapan kulit.
Bila Anda merasa kulit kering dalam waktu yang cukup lama, itu tanda-tanda dari gejala menopause.
Meski kulit tidak lagi lembap dan kenyal, Anda tetap bisa menjaga kondisi kulit tetap sehat dengan melakukan perawatan.
Sebagai contoh, menggunakan sunscreen, mengonsumsi minyak ikan, dan memakai pelembap.
Keluhan dan gejala menopause pada wanita berbeda-beda, bahkan ada yang tidak merasakan tanda-tanda apa pun.
Bila Anda merasa terganggu dengan ciri-ciri menopause, segera hubungi dokter.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar