4. Pelumas berbahan dasar minyak
Pelumas berbahan minyak dapat merusak kondom lateks. Akan tetapi, pelumas ini tidak akan merusak kondom yang terbuat dari nitril, poliisoprena, dan poliuretan.
Pelumas Miss V ini juga bisa mengandung bahan-bahan tradisional di sekitar Anda, seperti minyak kelapa atau mentega.
Kelebihan | Kekurangan |
Cocok untuk hampir semua aktivitas intim, dari pijat kelamin hingga seks oral | Merusak kondom lateks dan meningkatkan risiko air mani bocor |
Mudah ditemukan dengan harga terjangkau | Agak sulit ditemukan dan harganya mahal |
5. Pelumas alami
Ada pula beberapa produk pelumas yang aman untuk Miss V yang memakai bahan alami dari tumbuh-tumbuhan, misalnya lidah buaya.
Jenis pelumas ini sendiri bisa dipertimbangkan bila Anda merasa khawatir akan dampak buruk dari produk pelumas vagina lainnya.
Kelebihan | Kekurangan |
Bebas dari bahan kimia yang bisa memicu iritasi, seperti gliserin atau paraben | Harga relatif lebih mahal daripada jenis pelumas vagina lain |
Lebih aman untuk vagina dan lingkungan | Memiliki umur simpan yang lebih pendek |
Bahan pelumas Miss V yang membahayakan

Sebagian besar produk pelumas Miss V yang tersedia di pasaran aman digunakan. Akan tetapi, beberapa di antaranya mungkin mengandung bahan pewangi.
Menurut studi dari jurnal Climacteric (2015), pewangi dalam pelumas dapat menyebabkan iritasi bahkan menimbulkan reaksi alergi, terutama pada kulit vagina yang kering dan sensitif.
Memakai bahan alami yang tersedia di rumah juga tidak dianjurkan. Berikut ini beberapa jenis bahan yang sebaiknya tidak Anda jadikan sebagai pelumas seks.
1. Air liur
Meski terdengar aneh, sebagian orang sering menggunakan air liur sebagai pelumas karena dianggap praktis. Namun, hal ini sebenarnya tidak efektif untuk melubrikasi vagina.
Menggunakan air liur sebagai pelumas Miss V juga akan meningkatkan risiko infeksi menular seksual dan menyebabkan infeksi bakteri atau jamur pada area sensitif Anda.
2. Baby oil
Baby oil yang berbahan dasar minyak biasanya sulit dibersihkan. Jika dibiarkan, sisa baby oil yang masih menempel bisa masuk ke bagian dalam area kewanitaan.
Bakteri jahat yang terjebak bersama baby oil juga dapat ikut masuk. Akibatnya, Miss V justru bisa menjadi tempat bakteri bersarang dan berkembang biak.
3. Petroleum jelly
Meski bermanfaat untuk kulit, petroleum jelly bukanlah pelumas yang aman untuk Miss V. Terlebih kulit area kewanitaan lebih sensitif daripada bagian tubuh lainnya.
Penggunaan petroleum jelly sebagai pelumas dapat menyebabkan infeksi pada vagina. Minyak dalam bahan ini juga berisiko memicu kerusakan pada kondom.
4. Putih telur
Beberapa orang juga melumasi vagina dengan putih telur. Mereka percaya bahwa tekstur putih telur sama seperti lendir serviks sehingga aman untuk digunakan.
Padahal, penggunaan putih telur bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri Salmonella. Terlebih bila telur yang digunakan punya kualitas yang kurang baik.
5. Yoghurt tawar
Selain sebagai pelumas Miss V, yoghurt tawar dipercaya membantu mengobati infeksi jamur vagina. Probiotik dalam yoghurt diyakini bisa membantu membentuk koloni bakteri normal.
Meski begitu, klaim ini masih belum terkonfirmasi oleh penelitian ilmiah. Dokter menyarankan untuk tidak memasukan yoghurt ke dalam area kewanitaan Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar