backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengapa Kulit Hitam Terjadi pada Pasien Gagal Ginjal?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 30/07/2021

    Mengapa Kulit Hitam Terjadi pada Pasien Gagal Ginjal?

    Penyakit ginjal, terutama gagal ginjal, dapat menimbulkan masalah kulit yang dipicu oleh berbagai hal, seperti pengobatan dan kondisi terkait. Salah satunya yaitu kulit menghitam. Lantas, mengapa kulit hitam kerap dijumpai pada penderita gagal ginjal?

    Alasan kulit hitam terjadi pada penderita gagal ginjal

    Tahukah Anda bahwa banyak pasien penyakit ginjal yang mengalami berbagai masalah kulit? Faktanya, sekitar 50 – 100% pasien gagal ginjal stadium akhir setidaknya menderita satu kelainan kulit, terutama kulit yang menghitam, alias hiperpigmentasi kulit. 

    di bawah ini sejumlah penyebab kulit hitam cenderung dialami oleh penderita gagal ginjal.

    Penurunan fungsi ginjal

    Umumnya, kulit hitam pada penderita gagal ginjal terjadi akibat penurunan fungsi ginjal. Akibatnya, racun menumpuk di dalam tubuh.

    Pigmentasi (munculnya bercak berwarna kegelapan) juga dapat disebabkan oleh produksi melanin (zat pemberi warna) yang meningkat akibat fungsi ginjal yang tidak bekerja dengan baik. 

    Selain kulit yang mengitam, penderita gagal ginjal pun berisiko mengalami perubahan warna kulit lainnya, seperti: 

    • pucat atau tampak abu-abu, 
    • kuning, 
    • Beberapa area tampak lebih gelap, 
    • kuning dengan kulit yang lebih tebal, atau
    • kista dan bintik-bintik yang terlihat seperti komedo putih. 

    Baik kulit tebal yang menguning maupun kista pada kulit penderita gagal ginjal biasanya disertai dengan rasa gatal dalam waktu yang lama.

    Efek samping dari dialisis

    dialisis

    Normalnya, penderita gagal ginjal tahap akhir perlu menjalani dialisis (cuci darah) agar tubuhnya dapat mengeluarkan racun. Meski membantu meredakan gejala gagal ginjal, metode ini memiliki efek samping, yaitu memicu perubahan kulit. 

    Hal ini dikarenakan dialisis melibatkan proses cuci darah ketika tubuh tidak mampu melakukannya. Proses ini ternyata bisa menyebabkan kulit hitam pada pasien gagal ginjal. 

    Bahkan, sekitar 25 – 70% pasien yang menjalani cuci darah menderita masalah pigmentasi kulitTerlebih lagi, semakin lama Anda menderita penyakit ginjal, semakin besar risiko terkena gangguan pigmentasi kulit, seperti kulit berwarna gelap. 

    Waspada, Ini Gejala Gagal Ginjal yang Harus Segera Ditangani

    Masalah kulit lainnya pada penderita gagal ginjal

    Selain kulit hitam yang dijumpai pada penderita gagal ginjal, ada sejumlah kelainan kulit lainnya yang kerap dialami. Di bawah ini daftarnya yang umum diderita oleh pasien penyakit ginjal, melansir American Academy of Dermatology. 

    1. Kulit kering (xerosis)

    Kulit kering menjadi salah satu masalah kulit yang biasa terjadi pada pasien gagal ginjal stadium akhir. Hal ini dikarenakan gagal ginjal dapat mengubah kelenjar keringat dan kelenjar minyak, sehingga kulit menjadi lebih kering. 

    Sementara itu, kulit kering dapat memicu infeksi dan memperlambat proses penyembuhan luka pada kulit. 

    2. Kulit gatal

    Pada kasus yang jarang, kulit hitam pada penderita gagal ginjal sering disertai dengan rasa gatal. Nyatanya, sekitar 50 – 90% pasien yang menjalani dialisis mengalami pruritus, yaitu kondisi ketika kulit mengalami rasa gatal yang amat parah. 

    Rasa gatal ini biasanya akan semakin parah pada malam hari dan dapat terjadi di seluruh kulit maupun bagian-bagian tertentu, seperti perut, kepala, dan lengan.

    3. Ruam kulit

    Bila ginjal tidak dapat membuang racun dari tubuh, ruam pada kulit mungkin akan berkembang. Ruam dapat terjadi pada pasien gagal ginjal tahap akhir yang sering ditandai dengan: 

    • benjolan kecil, 
    • memiliki bentuk seperti kubah, dan 
    • terasa sangat gatal. 

    Meski satu benjolan hilang, ruam baru bisa terbentuk. Terkadang, benjolan-benjolan kecil dapat menyatu dan membentuk benjolan yang lebih kasar dan menonjol.

    4. Kulit terlalu kencang untuk dicubit

    Bila kulit hitam dan terasa kencang terjadi pada pasien gagal ginjal, waspadalah. Kondisi ini sebenarnya efek samping yang cukup langka dan dapat dialami usai menjalani pemeriksaan MRI atau tes lain yang membutuhkan pewarna kontras. 

    Pewarna kontras berfungsi mendapatkan gambar yang lebih jelas di organ dalam tubuh, seperti pembuluh darah. Salah satu pewarna kontras yang dapat memengaruhi kesehatan ginjal yaitu gadolinium.

    Gadolinium dapat memicu sejumlah masalah kulit seperti: 

    • kulit terasa keras dan tampak berkilau hingga terlalu kencang untuk dicubit, 
    • tidak dapat menekuk lutut, siku, atau bagian lain dari tubuh sepenuhnya, serta
    • adanya sensasi ikatan pada kulit. 

    Walaupun demikian, kondisi ini termasuk efek samping yang jarang terjadi. Itu sebabnya, pasien penyakit ginjal perlu memberitahu kondisinya agar dokter bisa menyesuaikan pemeriksaan ginjal yang dibutuhkan. 

    Kulit hitam dan masalah kulit lainnya pada penderita gagal ginjal memang cukup umum dijumpai. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter bila Anda menjumpai masalah di atas agar mendapatkan penanganan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 30/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan