Kista

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 05/10/2021

Kista

Definisi

Apa itu penyakit kista?

Penyakit kista adalah kondisi yang disebabkan oleh benjolan berbentuk kapsul atau kantung dan terisi dengan cairan, semisolid, atau material gas, yang dapat muncul pada jaringan tubuh mana saja.

Ukuran benjolan bervariasi, mulai dari sangat kecil (mikroskopik) hingga sangat besar. Benjolan yang berukuran besar bisa mengimpit organ dalam yang berada di dekatnya.

Biasanya, tergantung lokasi, jenis umum kista adalah:

  • Kista ovarium (indung telur) adalah kantung berisi cairan di dalam atau pada permukaan indung telur.
  • Kista otak, bukan “tumor otak” karena tidak berasal dari jaringan otak.

Kista adalah kondisi yang umum dan bisa terjadi pada siapapun di usia berapapun tanpa pandang bulu. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Apa bedanya penyakit kista, miom, dan tumor?

Banyak orang mengira bahwa penyakit kista, miom, atau tumor merupakan hal yang sama. Padahal tidak demikian. Seperti yang telah dijelaskan di atas, kista adalah sebuah kantung yang berisi cairan, udara, atau bahan lainnya yang abnormal dan menempel pada organ terdekat.

Kista adalah benjolan jinak alias bukan kanker, maka penyakit kista tidak berbahaya. Umumnya, penyakit kista tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, bila dibiarkan berkembang lebih besar dapat menjadi parah.

Sementara itu, miom atau mioma (fibroid) adalah tumor jinak yang tumbuh di otot atau jaringan ikat di bagian mana saja pada rahim wanita. Miom terbentuk dari jaringan otot, bukan cairan seperti kista.

Satu lagi yang orang juga sering bingung adalah tumor. Orang awam biasanya menyamakan semua yang berbentuk benjolan sebagai tumor.

Tumor adalah massa jaringan yang tidak normal yang berisi padatan (daging) atau cairan. Dalam bahasa sederhana, tumor adalah sebuah benjolan yang bisa saja terbentuk dari jaringan atau cairan. Nah, tumor (benjolan) yang berisi cairan disebut dengan kista.

Tanda dan Gejala

Apa saja gejala dan ciri-ciri kista?

Mayoritas kista tidak memiliki gejala atau tanda-tanda. Bahkan, kista juga tidak menyebabkan rasa sakit. Jika kista terdapat di organ dalam tubuh dan berukuran kecil, mungkin tidak akan muncul gejala apa pun.

Apabila benjolannya membesar, menggantikan, atau menekan organ lain atau membatasi aliran cairan pada jaringan seperti hati, pankreas atau organ lain, baru gejala-gejala akan muncul sesuai dengan tempat tumbuhnya kista.

Ciri-ciri kista di payudara

Anda dapat memiliki satu atau beberapa benjolan di payudara dan dapat terjadi pada salah satu atau kedua payudara. Berikut ciri-ciri kista pada payudara:

  • Ditemukan pada salah satu atau kedua payudara.
  • Benjolan lembut, mudah digerakkan, berbentuk bulat atau oval dengan tepi yang jelas.
  • Puting susu dapat terlihat bening, kuning, atau cokelat tua.
  • Nyeri pada area benjolan.
  • Bertambahnya ukuran benjolan dan nyeri sebelum periode menstruasi.
  • Penurunan ukuran benjolan dan resolusi gejala lain setelah periode menstruasi.

Ciri-ciri kista di kulit

Kista kulit adalah benjolan berisi cairan yang berada di bawah kulit. Berikut merupakan ciri-ciri yang muncul:

  • Benjolan kecil dan bulat di bawah kulit, biasanya pada wajah, tubuh, atau leher.
  • Komedo yang menyumbat pembukaan pada benjolan.
  • Zat kental, kuning, berbau busuk yang kadang keluar dari benjolan
  • Kemerahan, pembengkakan dan nyeri pada area, jika meradang atau terinfeksi.

Ciri-ciri kista ovarium

Setiap wanita memiliki dua ovarium yang setiap bulannya akan melepaskan sel telur secara bergantian. Terkadang, benjolan (kantung kecil berisi cairan) bisa berkembang di salah satu ovarium.

Mungkin Anda pernah mengalaminya tapi tidak mengetahuinya. Banyak wanita memiliki kista setidaknya satu kali selama hidupnya. Namun, umumnya ini tidak menyakitkan dan tidak berbahaya. Bahkan, penyakit kista ovarium ini bisa hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan.

Namun, yang perlu diwaspadai adalah ketika benjolan ini tidak hilang, malah makin membesar, dan pecah. Benjolan inilah yang biasanya dapat menimbulkan gejala dan membuat Anda tidak nyaman.

Beberapa gejala yang mungkin muncul, yakni:

  • Nyeri ringan yang menyebar ke punggung bawah dan paha bisa menjadi salah satu ciri- ciri kista ovarium. Nyeri sebelum periode menstruasi mulai, sebelum berakhir atau saat berhubungan intim (dyspareunia).
  • Nyeri saat buang air besar atau tekanan pada usus.
  • Mual, muntah atau nyeri pada payudara yang terasa selama kehamilan.
  • Terasa penuh atau berat pada perut.
  • Tekanan pada kemih yang membuat Anda sering buang air kecil atau kesulitan mengosongkan kemih secara sempurna.

Terdapat dua jenis kista ovarium, yaitu:

Fungsional

Benjolan ini bisa berkembang karena bagian dari siklus menstruasi. Jenis kista ini tidak berbahaya dan mudah untuk hilang dengan sendirinya. Ini merupakan jenis kista yang paling umum.

Patologis

Benjolan ini berkembang karena pertumbuhan sel yang tidak normal. Biasanya kondisi ini menimbulkan gejala dan perlu perawatan khusus untuk menanganinya. Kista jenis ini bisa jinak atau ganas (kanker).

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:

1. Di payudara

  • Muncul benjolan baru yang tak kunjung hilang setelah periode menstruasi
  • Benjolan bertambah atau berubah semakin besar

2. Tanda kista kulit

  • Bertumbuh dengan cepat
  • Robekan atau terasa sakit atau terinfeksi
  • Terjadi pada area yang terus iritasi
  • Mengganggu penampilan Anda

3. Tanda kista ovarium

  • Sakit pada perut atau panggul secara tiba-tiba dan parah
  • Nyeri yang disertai demam atau muntah

Penyebab

Apa penyebab kista?

Hal-hal yang dapat memperparah atau memicu penyebab munculnya kista:

  • Kondisi genetik
  • Tumor
  • Infeksi
  • Kelainan pada perkembangan embrio
  • Cacat pada sel
  • Kondisi inflamasi kronis
  • Penyumbatan pada saluran pada tubuh
  • Parasit
  • Cedera

Faktor risiko

Apa yang membuat saya berisiko kena penyakit ini?

Ada beberapa faktor risiko penyebab kista, salah satunya genetik. Cacat pada organ yang berkembang, infeksi, tumor dan obstruksi (sumbatan) pada aliran cairan dalam tubuh, minyak atau zat lainnya adalah faktor risiko penyebab kista.

Selain itu, beberapa faktor risiko kista adalah:

Usia

Menurut U.S National Library of Medicine (NLM), wanita yang berusia di antara usia pubertas sampai menopause menempati risiko paling tinggi untuk terkena di bagian ovarium, karena pada masa ini wanita masih mengalami periode menstruasi.

Pada saat mengalami menstruasi, bisa saja muncul benjolan cairan ini di ovarium. Ini bukan masalah selama benjolan di ovarium bisa hilang dengan sendirinya, tidak membesar, dan tidak menyebabkan gejala.

Kondisi yang jadi penyebab kista ovarium jarang terjadi pada wanita setelah menopause. Namun, wanita yang sudah menopause dan mempunyai benjolan berisi cairan di ovarium mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker ovarium.

Kemoterapi dengan tamoxifen

Wanita penderita kanker payudara yang pernah menjalankan kemoterapi dengan tamoxifen memiliki risiko adanya benjolan berisi cairan di ovarium yang lebih tinggi. Tamoxifen dapat menyebabkan terbentuknya benjolan di ovarium Namun, benjolan berisi cairan ini dapat hilang setelah pengobatan selesai.

Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik mempunyai risiko lebih tinggi untuk memiliki kista di ovarium. Sindrom ovarium polikistik terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup hormon bagi folikel dalam ovarium untuk melepaskan sel telur.

Akibatnya, terbentuklah benjolan folikel (kista kecil-kecil). Sindrom ovarium polikistik juga dapat mengganggu produksi hormon pada wanita, sehingga banyak masalah yang dapat terjadi karena hal ini.

Endometriosis

Endometriosis terjadi saat bagian dari jaringan yang melapisi rahim (endometrium) terbentuk di bagian luar rahim, seperti pada tuba falopi, ovarium, kandung kemih, usus besar, vagina, atau rektum.

Terkadang, kantung berisi darah (benjolan/fibroid) terbentuk pada jaringan ini. Benjolan berisi yang terbentuk karena endometriosis ini disebut dengan endometrioma. Benjolan ini dapat menyebabkan Anda merasa sakit saat berhubungan seksual dan selama periode menstruasi.

Obat penyubur kandungan

Obat penyubur kandungan biasanya dipakai untuk membantu Anda ovulasi (melepaskan sel telur), seperti gonadotropin, clomiphene citrate, atau letrozole.

Hal ini tentu dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh Anda. Itu sebabnya, penggunaan obat penyubur kandungan juga dapat meningkatkan risiko adanya benjolan di ovarium, seringnya dalam jenis kista fungsional.

Penggunaan obat ini dapat menyebabkan terbentuknya kista dalam jumlah banyak dan dalam ukuran besar pada ovarium. Kondisi ini disebut dengan sindrom hiperstimulasi ovarium (ovarian hyperstimulation syndrome).

Diagnosis

Bagaimana kondisi ini didiagnosis?

  • Kadang benjolan dapat terasa dengan mudah oleh dokter, terutama jika benjolan terletak di kulit atau pada organ yang mudah terdeteksi.
  • Teknik pencitraan sangat berguna untuk mendeteksi benjolan, seperti ultrasound (USG), X-ray, CAT scans, dan MRI.
  • Biopsi jarum (needle biopsy) kadang digunakan untuk menentukan apabila jaringan ganas terkait dengan struktur yang seperti benjolan, biopsi juga dapat digunakan untuk mengurangi ukuran benjolan.
  • Untuk kista ovarium, terkadang terdapat kekhawatiran bisa menyebabkan kanker, dokter akan mempersiapkan tes darah untuk melihat kadar tinggi zat kimia yang mengindikasi kanker indung telur.

Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana cara mengobati kista?

Pada kebanyakan kasus, kista sering kali menghilang setelah beberapa bulan. Perawatan untuk kondisi ini tergantung pada penyebab dan apakah akan menyebabkan masalah pada pasien.

Perawatan juga akan tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis kista, lokasi benjolan, ukurannya, dan tingkat ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.

Kista yang sangat besar dan menyebabkan gejala, dapat diangkat secara operasi. Kadang-kadang, dokter mungkin memutuskan untuk mengeringkan atau memasukkan jarum atau kateter ke dalam rongga.

Jika kista sulit dijangkau, drainase atau aspirasi sering dilakukan dengan bantuan radiologis. Dengan begitu, dokter dapat secara akurat memandu jarum atau kateter ke area target benjolan.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini?

Pastikan Anda tidak memencet atau memecahkan benjolan karena dapat memperburuk kondisi pada beberapa individu. Selain itu, hal ini dapat menyebabkan benjolan membesar atau menjadi terinfeksi. Namun, beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kista secara alami (rumahan) adalah:

Echinacea

Tanaman echinacea, yang telah lama dikenal sebagai ramuan tradisional asli Amerika, dapat membantu meringankan beberapa jenis kista. Marilyn Glenville, ketua Forum Makanan dan Kesehatan di Royal Society of Medicine, menyarankan bahwa dengan mengonsumsi tanaman echinacea selama 20 hari rutin, dapat meningkatkan jumlah sel darah putih.

Sel darah putih diketahui bermanfaat untuk memecah sel-sel abnormal yang bisa menyebabkan benjolan di ovarium. Echinacea juga dapat membantu mengobati benjolan di kulit akibat peradangan, seperti jerawat.

Dandelion

Bunga dandelion yang banyak ditemukan di tanah lapang, sering digunakan sebagai obat herbal guna mengurangi terjadinya benjolan di tubuh Anda. Menurut Dr. John R. Christopher, pendiri School of Natural Healing, menunjukkan bahwa benjolan di tubuh bisa tumbuh karena kekurangan potasium.

Satu porsi dandelion hijau mentah mengandung 218 mg potasium. Jumlah tersebut mampu membantu memenuhi asupan potasium harian (2000 mg) Anda dan membantu mencegah munculnya kondisi ini.

Konsumsi karbohidrat kompleks

Untuk mencegah adanya benjolan atau cikal bakal tumor, coba ganti karbohidrat Anda dengan karbohidrat kompleks, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. The Mayo Clinic menjelaskan bahwa banyak wanita dengan sindrom ovarium polikistik, atau PCOS, yang berkembang menjadi kista.

Sindrom ini bahkan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes orang dewasa. Dengan makan karbohidrat kompleks, ini berarti Anda menambah serat di dalam makanan Anda.

Serat berfungsi untuk memperlambat pencernaan dan memperlambat kenaikan atau lonjakan gula darah yang dapat menyebabkan diabetes.

Naturopathy Online, juga menambahkan bahwa wanita dengan fibroid atau benjolan di rahimnya, cenderung memiliki kebiasaan pola makan buruk yang juga dapat menyebabkan gula darah tinggi.

Makan asupan dengan indeks glikemik rendah

Diabetes dan potensi munculnya benjolan ini diketahui berkaitan satu sama lain. Itu sebabnya, Anda juga harus berfokus pada makanan yang memiliki nilai indeks glikemik rendah, seperti halnya yang dilakukan orang diabetes.

Makanan indeks glikemik tinggi seperti jagung dan kentang memang sehat, tapi tidak baik bagi wanita yang sebelumnya didiagnosis fibroid atau ada benjolan di rahim.

Para ahli menyarankan bahwa pola makan yang kaya dengan makanan glikemik rendah seperti sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan dapat membantu meredakan PCOS atau menghindari adanya benjolan di tubuh.

Perawatan kista di rumah

Kista payudara

  • Gunakan bra yang pas dan mendukung.
  • Gunakan kompres hangat atau dingin untuk meredakan rasa sakit.
  • Hindari kafein. Beberapa wanita merasa gejala membaik setelah tidak lagi mengonsumsi kafein.
  • Kurangi garam pada pola makan. Mengonsumsi lebih sedikit sodium mengurangi kadar cairan berlebih pada tubuh, yang dapat meringankan gejala terkait dengan benjolan yang berisi cairan.

Kista kulit

  • Gunakan perawatan obat kista topikal seperti Aloe vera, minyak jarak, tea tree oil dan senyawa lain banyak digunakan untuk memecahkan kista. Periksakan dengan dokter sebelum menggunakan pengobatan rumahan tersebut.

Selain itu, beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk merawat kista adalah:

  • Jangan meremas, menggaruk, mengeringkan, membuka (lance), atau menusuk benjolan karena berisiko iritasi dan infeksi
  • Jagalah kebersihan area dengan mencuci benjolan dan kulit sekitarnya dengan sabun antibakteri
  • Kompres dengan lap yang direndam air hangat dan basah ke benjolan selama 20-30 menit, sebanyak 3-4x sehari. Ini dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mempercepat penyembuhan.
  • Jika benjolan mulai mengeluarkan nanah, gunakan perban untuk menjaga agar isi benjolan tidak menyebar. Ganti perban setiap hari.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 05/10/2021

Iklan
Iklan
Iklan