Pernah mengalami sariawan disertai bibir pecah-pecah, batuk, dan sakit tenggorokan secara bersamaan? Jika ya, bisa jadi hal tersebut merupakan sakit tenggorokan karena panas dalam. Supaya tubuh tidak merasakan sakit yang berkepanjangan, ketahui penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini.
Apa itu sakit tenggorokan akibat panas dalam?
Walau sering disebut sebagai penyakit, panas dalam sebenarnya merupakan kumpulan gejala dari berbagai keluhan masalah kesehatan.
Jadi, panas dalam bisa ditandai dengan gejala yang cukup beragam pada masing-masing penderitanya, tergantung dari penyebabnya.
Salah satu gejala yang sering dialami, yaitu sakit tenggorokan.
Meski hanya berupa sakit tenggorokan, gejala panas dalam yang satu ini dapat dipengaruhi oleh turunnya daya tahan tubuh.
Ini terjadi karena sakit tenggorokan biasanya disebabkan oleh paparan virus flu atau pilek, atau gaya hidup.
Oleh karena itu, jika sakit tenggorokan atau gejala panas dalam lainnya mulai menyerang, bisa jadi hal itu menandakan sistem imun tubuh yang sedang lemah.
Berikut adalah tanda-tanda lemahnya sistem imun tubuh yang perlu Anda perhatikan.
- Sering mengalami masalah pencernaan, seperti diare atau sembelit.
- Luka sulit sembuh.
- Merasa mudah lelah.
- Pilek terus menerus, tak kunjung sembuh, atau sering kali kambuh.
Apa saja gejala sakit tenggorokan akibat panas dalam?
Sebenarnya, sakit tenggorokan akibat panas dalam serupa dengan gejala sakit tenggorokan pada umumnya.
Gejala yang mudah dikenali saat kondisi ini terjadi di antaranya:
Namun, gejala-gejala lain mungkin bisa menyertai, tergantung dari masing-masing kondisi penyebabnya.
Kapan harus ke dokter?
Sama seperti sakit tenggorokan pada umumnya, nyeri di tenggorokan akibat kondisi ini biasanya bukan masalah kesehatan yang serius.
Kondisi ini pun umumnya bisa ditangani secara mandiri di rumah dengan obat panas dalam yang dijual bebas di apotek.
Akan tetapi, melansir dari American Academy of Otolaryngology — Head and Neck Surgery, pemeriksaan ke dokter sebaiknya segera dilakukan jika timbul gejala yang lebih serius, seperti berikut ini.
- Demam lebih dari 38 derajat Celsius.
- Sakit tenggorokan yang parah atau sudah terjadi lebih dari seminggu.
- Sulit menelan.
- Sulit bernapas.
- Nyeri sendi.
- Sakit di telinga.
- Sulit membuka mulut.
- Ruam pada kulit.
- Ludah atau dahak mengandung darah.
- Sakit tenggorokan sering kambuh.
- Suara serak hingga lebih dari 2 minggu.
- Benjolan di leher.
- Pembengkakan di leher atau wajah.
Apa penyebab sakit tenggorokan akibat panas dalam?
Sakit tenggorokan terjadi bukan tanpa sebab. Sebaliknya, kondisi ini dan gejala panas dalam lainnya bisa dipicu oleh beragam kondisi yang sedang dialami oleh tubuh.
Beberapa gaya hidup bisa menjadi pemicu, di antaranya sebagai berikut.
- Kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok.
- Paparan zat kimia penyebab iritasi.
- Otot leher tegang akibat sering berbicara.
- Pola makan yang buruk.
Selain itu, ada juga penyakit yang menimbulkan gejala sakit tenggorokan, seperti radang tenggorokan, alergi, infeksi virus, infeksi bakteri, sinusitis, GERD, infeksi HIV, hingga tumor.
Oleh karena itu, jika sakit tenggorokan terjadi cukup parah, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
Dokter biasanya akan memeriksa semua gejala yang dialami, termasuk melihat kondisi tenggorokan secara langsung dengan bantuan senter dan meraba leher secara perlahan untuk mendeteksi adanya benjolan amandel.
Cara mengatasi sakit tenggorokan akibat panas dalam
Jika sakit tenggorokan akibat panas dalam terjadi cukup ringan, kondisi ini umumnya dapat ditangani secara alami. Lakukan langkah-langkah berikut ini untuk mengatasinya.
Suplemen tambahan dengan kandungan vitamin C, herbal, dan jus buah dapat menjadi pilihan yang tepat sebagai solusi mengatasi sakit tenggorokan karena panas dalam.
Selain itu, Anda juga bisa sedia secara mudah permen pelega tenggorokan dengan kandungan antiseptik Double Active Agents dan Vitamin C, yang dapat bantu meredakan gejala awal gangguan tenggorokan seperti tenggorokan kering, gatal, suara serak atau berdeham, atau rasa tidak nyaman di tenggorokan.
Apabila nyeri pada tenggorokan sudah terasa mengganggu, pengobatan secara medis dari dokter mungkin diperlukan.
Dokter akan mengatasi sakit tenggorokan sesuai dengan masing-masing penyebabnya.
Jika penyebabnya merupakan infeksi virus, maka pengobatan biasanya hanya akan dilakukan untuk membantu meredakan nyeri dan demam dengan pemberian paracetamol atau obat pereda nyeri lainnya.
Antibiotik baru perlu digunakan bila kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Penting untuk menggunakan antibiotik sesuai dengan anjuran dokter agar tidak terjadi kekambuhan.
Sementara itu, jika sakit tenggorokan dipicu oleh gaya hidup, maka dokter mungkin akan menyarankan untuk mengubah kebiasaan dan menghindari pemicu tersebut.
Tanyakan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai kondisi ini.