1. Iritasi di saluran napas dan mulut
Iritasi bisa menimbulkan rasa sakit, tidak nyaman, dan panas di tenggorokan.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh paparan polusi, asap rokok, dan konsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas, asam, atau tinggi lemak dan kalori.
Selain itu, konsumsi makanan tersebut juga bisa menyebabkan iritasi yang memunculkan sariawan di mulut dan tenggorokan. Kondisi ini termasuk dari gejala yang sering dikeluhkan.
2. Radang tenggorokan
Radang tenggorokan atau faringitis merupakan peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Selain infeksi, American Academy of Otolaryngology menyebutkan bahwa radang tenggorokan juga bisa dipicu oleh alergi.
Kondisi ini bisa menjadi penyebab gejala panas dalam, seperti tenggorokan yang terasa kering atau panas.
Namun, radang tenggorokan seringnya juga disertai dengan gejala flu seperti demam, batuk, kelelahan, dan sakit kepala.
3. Kenaikan asam lambung
Keluhan kondisi ini seperti nyeri pada perut bagian atas dan rasa terbakar di dekat dada berkaitan dengan kondisi naiknya asam lambung.
Gangguan asam lambung ini biasanya juga disertai rasa mengganjal di tenggorokan sekaligus panas. Hal ini diakibatkan oleh asam lambung yang naik hingga mengiritasi tenggorokan.
4. Gangguan pencernaan
Masalah di saluran pencernaan, seperti lambung dan usus, dapat menyebabkan peradangan yang menimbulkan nyeri perut, diare, mual, muntah, ataupun rasa panas yang tidak nyaman di dalam tubuh.
Gejala tersebut serupa dengan keluhan saat mengalami panas dalam. Penyebab kondisi ini bisa meliputi berbagai hal, seperti infeksi bakteri atau virus dan iritasi akibat makanan panas dan tinggi lemak.
Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?

Untuk memeriksa kondisi ini, dokter akan melihat gejala-gejala yang dialami dan riwayat kesehatan pasien secara keseluruhan.
Bila diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan penyebabnya. Pemeriksaan ini bisa meliputi berikut ini.
- Melihat tenggorokan, telinga, dan saluran hidung secara langsung dengan bantuan senter.
- Meraba bagian leher secara perlahan untuk mendeteksi adanya pembengkakan kelenjar getah bening.
- Mendengarkan detak jantung dengan bantuan stetoskop.
Apa saja pengobatan untuk mengatasi panas dalam?
Cara yang paling cepat dan tepat untuk mengobati kondisi ini, yaitu dengan menemukan penyebab dari berbagai keluhan yang dialami.
Dengan mengatasi penyebabnya, gejala-gejala yang disebut sebagai panas dalam ini pun bisa disembuhkan.
Namun, melansir dari American Osteopathic Association, ada beberapa penanganan mandiri di rumah atau obat panas dalam alami yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala yang dialami, di antaranya sebagai berikut.
- Berkumur setidaknya satu kali setiap jam dengan air garam untuk meredakan pembengkakan dan rasa tidak nyaman.
- Minum banyak air hangat, misal air teh atau kuah sop, agar mengurangi lendir sinus untuk melegakan tenggorokan dan hidung tersumbat.
- Berhenti merokok dan hindari asap rokok.
- Minum obat sesuai gejala, seperti pelega tenggorokan, dekongestan, acetaminophen, atau obat anti-inflamasi, seperti ibuprofen.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar