backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Cara Efektif untuk Mencegah Penularan Trikomoniasis

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 12/01/2022

    4 Cara Efektif untuk Mencegah Penularan Trikomoniasis

    Trikomoniasis adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit kelamin ini bisa menular dengan sangat mudah karena kebanyakan orang yang terinfeksi tidak mengalami gejala apa pun sehingga tidak menyadari bisa menularkan penyakit. Meski begitu, Anda bisa melakukan beberapa pencegahan untuk menghentikan penyebaran penyakit trikomoniasis.

    Cara mencegah penularan trikomoniasis

    Dibandingkan pria, trikomoniasis lebih banyak dialami wanita.

    Namun, setiap orang yang aktif berhubungan seksual bisa terinfeksi penyakit ini. Tak hanya hubungan seks yang melibatkan penetrasi vaginal, trikomoniasis bisa menular melalui seks oral dan seks anal.

    Berdasarkan studi ilmiah dalam jurnal BMC Infectious Diseases, trikomoniasis disebabkan oleh infeksi parasit Trichomonas vaginalis.

    Parasit ini menyebar ketika sperma dan cairan vagina yang terinfeksi masuk ke dalam penis, permukaan luar vagina, dan bagian dalam vagina.

    Upaya pencegahan paling efektif untuk terhindar dari penyakit trikomoniasis adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual apa pun.

    Namun, Anda bisa memperkecil risiko penularan penyakit kelamin ini dengan melakukan cara pencegahan berikut.

    1. Seks aman dengan kondom

    kondom mencegah hiv

    Menggunakan kondom saat melakukan aktivitas seksual merupakan cara efektif untuk mencegah penularan penyakit kelamin, termasuk trikomoniasis.

    Alat kontrasepsi ini dapat menghindari perpindahan parasit penyebab trikonomiasis dari sperma ke dalam cairan vagina ataupun sebaliknya.

    Gunakanlah kondom setiap kali Anda melakukan seks vaginal, seks oral, seks anal, atau interaksi seksual lain yang melibatkan pertukaran cairan kelamin.

    Pilihlah jenis kondom yang terbuat dari bahan lateks karena ketahanannya kuat, elastis, dan nyaman digunakan.

    Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari risiko penularan trikomoniasis akibat kondom yang robek saat dipakai.

    2. Tidak bergonti-ganti pasangan seksual

    tentang seks

    Mengurangi jumlah pasangan seksual dapat menekan risiko terinfeksi penyakit kelamin, termasuk mencegah trikomoniasis.

    Jadi, lebih baik jika Anda bersetia dengan satu pasangan. Anda dan pasangan juga perlu mengetahui kondisi kesehatan seksual satu sama lain.

    Oleh sebab itu, sebaiknya Anda dan pasangan saling memberi tahu jika terinfeksi trikomoniasis, pernah terinfeksi, atau memiliki riwayat hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi penyakit ini.

    Meskipun sulit untuk bercerita, Anda tak perlu terlalu khawatir karena penyakit kelamin ini bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.

    Saat Anda mengalami gejala trikomoniasis, sebaiknya Anda tidak melakukan hubungan seks dengan siapapun sebagai upaya pencegahan.

    Jika telanjur berhubungan seks, Anda dan pasangan perlu segera melakukan pengobatan trikomoniasis sampai benar-benar sembuh.

    Setelah sembuh, menurut Planned Parenthood Anda tetap perlu melakukan hubungan seks aman dengan kondom.

    Hal ini berguna untuk mencegah penularan dari infeksi yang masih berlangsung.

    3. Melakukan skrining penyakit menular seksual

    penyakit menular seksual

    Bagi Anda yang hendak menikah, melakukan skrining (tes awal) penyakit kelamin dapat menjadi upaya yang tepat untuk mencegah infeksi trikomoniasis.

    Seperti yang dijelaskan, orang yang terinfeksi penyakit kelamin ini belum tentu mengalami gejala atau tanda-tanda yang jelas sehingga sangat berisiko menginfeksi orang lain.

    Tak hanya trikomoniasis, pemeriksaan penyakit kelamin bisa mendeteksi berbagai infeksi menular seksual lainnya seperti HIV, klamidia, dan sifilis.

    Skrining secara berkala sebaiknya juga dilakukan oleh setiap pasangan yang aktif secara seksual setidaknya setahun sekali.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan secara rutin, Anda dapat mengetahui kondisi kesehatan seksual secara menyeluruh.

    Namun, jangan menunggu jadwal pemeriksaan selanjutnya jika telah mengalami gejala trikomoniasis seperti bau tak sedap pada kelamin, gatal-gatal di sekitar organ intim, dan nyeri saat buang air kecil.

    Saat ini terjadi, Anda dan pasangan perlu segera memeriksakan diri ke dokter.

    4. Mengetahui cara penularan trikomoniasis

    trikomoniasis

    Penting juga untuk mencari informasi lebih jauh mengenai cara penularan trikomoniasis agar terhindar dari kekeliruan dan mitos yang menyesatkan.

    Trikomoniasis tidak menyebar melalui kontak antarkulit seperti berciuman, berpelukan, atau berpegangan tangan.

    Selain itu, penyakit infeksi ini tidak menular melalui batuk, bersin, atau sentuhan pada permukaan benda yang terkontaminasi.

    Pencegahan penyakit trikomoniasis penting dilakukan karena jika sampai menimbulkan gejala, penyakit ini bisa menyebabkan vaginitis atau iritasi pada vagina.

    Meskipun tidak mengalami gejala, pasien trikomoniasis lebih berisiko terinfeksi HIV yang menyebabkan AIDS saat terpapar.

    Segera periksakan diri ke dokter ketika Anda tanpa sadar sudah berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi trikomoniasis, ya!

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 12/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan