Seperti yang dijelaskan, orang yang terinfeksi penyakit kelamin ini belum tentu mengalami gejala atau tanda-tanda yang jelas sehingga sangat berisiko menginfeksi orang lain.
Tak hanya trikomoniasis, pemeriksaan penyakit kelamin bisa mendeteksi berbagai infeksi menular seksual lainnya seperti HIV, klamidia, dan sifilis.
Skrining secara berkala sebaiknya juga dilakukan oleh setiap pasangan yang aktif secara seksual setidaknya setahun sekali.
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara rutin, Anda dapat mengetahui kondisi kesehatan seksual secara menyeluruh.
Namun, jangan menunggu jadwal pemeriksaan selanjutnya jika telah mengalami gejala trikomoniasis seperti bau tak sedap pada kelamin, gatal-gatal di sekitar organ intim, dan nyeri saat buang air kecil.
Saat ini terjadi, Anda dan pasangan perlu segera memeriksakan diri ke dokter.
4. Mengetahui cara penularan trikomoniasis

Penting juga untuk mencari informasi lebih jauh mengenai cara penularan trikomoniasis agar terhindar dari kekeliruan dan mitos yang menyesatkan.
Trikomoniasis tidak menyebar melalui kontak antarkulit seperti berciuman, berpelukan, atau berpegangan tangan.
Selain itu, penyakit infeksi ini tidak menular melalui batuk, bersin, atau sentuhan pada permukaan benda yang terkontaminasi.
Pencegahan penyakit trikomoniasis penting dilakukan karena jika sampai menimbulkan gejala, penyakit ini bisa menyebabkan vaginitis atau iritasi pada vagina.
Meskipun tidak mengalami gejala, pasien trikomoniasis lebih berisiko terinfeksi HIV yang menyebabkan AIDS saat terpapar.
Segera periksakan diri ke dokter ketika Anda tanpa sadar sudah berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi trikomoniasis, ya!
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar