Ada aturan tertentu untuk menggunakan sex toys alias mainan seks. Bila tak digunakan dengan hati-hati, ada risiko yang mengintai Anda dan pasangan. Apa saja bahaya sex toys?
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Ada aturan tertentu untuk menggunakan sex toys alias mainan seks. Bila tak digunakan dengan hati-hati, ada risiko yang mengintai Anda dan pasangan. Apa saja bahaya sex toys?
Sex toys adalah alat yang digunakan untuk meningkatkan keintiman saat berhubungan.
Akan tetapi, tak jarang pula mainan dipakai sendiri saat tidak sedang berhubungan, misalnya ketika sedang masturbasi.
Sex toys juga bermanfaat untuk orang-orang dengan masalah kesehatan tertentu, seperti disfungsi ereksi, gangguan stimulasi kelamin, serta gangguan orgasme.
Anda bisa mencoba beberapa jenis mainan seks yang umum dijumpai berikut ini.
Sex toy memang tampaknya ampuh menstimulasi pria maupun wanita. Akan tetapi, hati-hati dengan risiko yang mungkin ditimbulkan.
Berikut adalah berbagai bahaya yang harus Anda hindari saat berhubungan intim dengan alat bantu seks toys.
Beberapa seks toys terbuat dari bahan plastik yang lunak.
Untuk melunakkan plastik, para produsen mainan seks memanfaatkan bahan kimia bernama phthalates (dibaca ta-leits) yang berbahaya bagi kesehatan.
Menstimulasi wanita atau pria dengan sex toys berbahan phthalates bisa menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi dan hati. Bahan ini juga diketahui berpotensi menyebabkan kanker.
Bahaya sex toys dengan bahan ini berpotensi anti-androgenik atau mengurangi kadar testosteron.
Beberapa mainan yang digunakan saat hubungan intim juga mungkin mengandung bisphenol. Bahan ini bisa meningkatkan risiko tekanan darah, penyakit jantung, hingga diabetes tipe 2.
Paparan BPA bahkan bisa meningkatkan risiko kanker yang berkaitan dengan hormon, seperti kanker payudara, prostat, dan ovarium.
Selain bahan kimia berbahaya, bahaya sex toys bisa meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin dan berbagai penyakit lain yang dapat ditularkan melalui cairan tubuh.
Pasalnya, cairan tubuh Anda dan pasangan seperti sperma atau cairan vagina bisa menempel pada mainan seks.
Jika mainan tersebut digunakan secara bergantian, virus atau bakteri yang menempel pun akan pindah ke pasangan.
Sebuah studi dari jurnal Obstetrics & Gynecology (2019) menyebutkan bahwa infeksi HPV bisa terdeteksi pada mainan berbahan lateks, karet termoplastik, atau elastromer termoplastik.
Ketiga bahan ini memiliki pori-pori kecil tak kasat mata dan HPV bisa hidup di dalamnya selama lebih dari 24 jam setelah dibersihkan.
Beberapa contoh penyakit menular seksual yang bisa ditularkan lewat mainan seks adalah HIV, hepatitis, klamidia, dan gonore.
Beberapa mainan seks menggunakan penggetar yang dikendalikan oleh mesin.
Jika Anda dan pasangan tidak berhati-hati, kalian rentan mengalami cedera, luka, atau iritasi pada alat kelamin maupun anggota tubuh lain yang bersentuhan dengan mainan seks.
Masih dari studi yang sama, peneliti menyebutkan terdapat sekitar 30% wanita yang mengalami efek samping ringan setelah memakai vibrator, seperti rasa kebas, iritasi, peradangan, serta rasa nyeri di kelamin.
Bahaya sex toys juga bisa dialami bila Anda dan pasangan mungkin memiliki kulit sensitif atau alergi.
Kedua kondisi kulit ini mudah bereaksi ketika bersentuhan dengan plastik, karet, kain, atau bahan pelumas yang biasanya sudah dilumuri pada mainan seks tertentu.
Jika ingin menstimulasi area sensitif wanita atau pria, tetap berhati-hati ketika menggunakan mainan seks.
Agar Anda dan pasangan terhindar dari berbagai risiko menggunakan mainan seks, perhatikan tips-tips berikut ini.
Mainan seks merupakan alat bantu untuk berhubungan intim dengan pasangan atau masturbasi sendiri.
Selalu perhatikan bahan dan cara mencuci untuk menghindari bahaya sex toys.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar