Oleh karena itu, lebih baik Anda memeriksakan diri secara berkala karena penyakit menular seksual sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas.
6. Penetrasi terlalu dalam

Dikutip dari Cleveland Clinic, penetrasi yang terlalu dalam, terutama terhadap serviks, bisa membuat Anda mengalami iritasi dan kram perut.
Ya, cedera atau infeksi pada serviks sangat rentan berakibat perut kram setelah berhubungan.
7. Kista ovarium

Pada tubuh wanita, terdapat dua organ kecil bernama ovarium. Nah, di sanalah terkadang kista tumbuh.
Walaupun biasanya tidak berbahaya, kista bisa membuat Anda tidak nyaman bahkan sakit setelah berhubungan intim.
8. Ovulasi

Setiap bulannya, ovarium alias indung telur akan memproduksi dua telur yang siap dibuahi.
Selanjutnya, dua minggu sebelum menstruasi terjadi, folikel tersebut pecah dan melepaskan sel telur untuk pembuahan.
Jika Anda melakukan hubungan intim ketika momen ini terjadi, kemungkinan besar akan memunculkan kram perut setelah selesai.
9. Vaginismus

Vaginismus adalah gangguan yang terjadi ketika otot di sekitar vagina mengencang tiba-tiba saat penetrasi.
Walaupun vaginismus tidak memengaruhi hasrat seksual Anda, hal ini bisa menyebabkan rasa sakit seperti kram setelah berhubungan intim.
10. Radang panggul

Penyebab lain terjadinya kram perut setelah berhubungan intim adalah radang panggul.
Radang panggul umumnya disebabkan oleh penyakit menular seksual, seperti klamidia atau gonore yang tidak diobati.
Kondisi ini juga bisa terjadi akibat pemasangan alat kontrasepsi (KB).
11. Endometriosis

Endometriosis biasanya muncul karena jaringan endometrium (lapisan dinding rahim) tumbuh dan menumpuk di luar rahim.
Kondisi tersebut yang kemudian dapat menyebabkan kram dan sakit perut setelah berhubungan seks.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar