Masalah hubungan intim terkadang dapat memengaruhi keharmonisan. Terapi seks dapat membantu Anda dan pasangan mencari jalan keluar untuk permasalahan ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Masalah hubungan intim terkadang dapat memengaruhi keharmonisan. Terapi seks dapat membantu Anda dan pasangan mencari jalan keluar untuk permasalahan ini.
Terapi seks adalah jenis psikoterapi untuk membantu seseorang atau pasangan mengatasi masalah seksual dan meningkatkan kepuasan seksual dalam hubungan.
Seorang terapis seks akan menggali masalah yang dialami dan menilai kemungkinan penyebabnya, seperti faktor psikologis, kesehatan fisik, atau kombinasi keduanya.
Dengan mengetahui penyebab tersebut, terapis dapat membantu Anda menemukan solusinya.
Terapi seks dapat membantu individu dan pasangan dalam memahami masalah seksual dengan lebih baik seperti berikut ini.
Satu yang perlu dipahami terapi ini tidak bisa menyembuhkan atau mengobati keterbatasan dan masalah fisik yang menyebabkan disfungsi seksual.
Terapi seks dapat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kualitas hubungan seksual.
Setiap sesi terapi bersifat rahasia sehingga Anda dapat menemui terapis seks sendiri atau tanpa pasangan.
Namun, jika masalah Anda juga memengaruhi pasangan, mungkin akan lebih baik mengajak pasangan untuk mengikuti terapi ini.
Anda mungkin akan memerlukan terapi seks bila mengalami satu atau beberapa masalah seksual berikut ini.
Gairah seksual setiap orang berbeda dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, kondisi kesehatan, merokok, stres, penggunaan obat tertentu, kehamilan, dan menyusui.
Kondisi hormon wanita selama masa kehamilan dan menyusui biasanya memang dapat memengaruhi keinginan bercinta.
Hal ini terkadang diperburuk dengan kondisi kelelahan akibat menyusui seharian maupun setelah usia kehamilan semakin bertambah.
Sementara itu, menurut sebuah studi dalam jurnal Sexual Medicine (2020), penurunan gairah yang dialami pria umumnya disebabkan oleh stres, kondisi kesehatan, usia, dan masalah hormon testosteron.
Dalam hal ini, terapi seks dapat membantu Anda menggali penyebab utama dan menemukan solusinya bersama pasangan.
Salah satu kepuasan yang bisa Anda maupun pasangan dapatkan ketika berhubungan intim adalah orgasme alias puncak kenikmatan.
Sayangnya, tidak semua pasangan bisa mencapai orgasme setiap kali bercinta.
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi seperti hubungan intim yang dipaksakan, kelelahan, hingga masalah kesehatan.
Untuk itulah Anda dan pasangan membutuhkan konsultasi dan terapi seks sehingga dapat menemukan penyebabnya.
Dengan demikian, Anda dan pasangan dapat mencari solusi bersama agar bisa mencapai puncak kenikmatan saat bercinta.
Tidak semua hubungan intim terasa nikmat. Sebagian pasangan mungkin justru merasakan sakit ketika bercinta.
Penyebabnya bisa beragam, misalnya kesulitan penetrasi, takut, foreplay kurang lama, hingga masalah vaginismus.
Tak hanya itu, hubungan intim juga bisa menyakitkan jika dilakukan karena paksaan dan tidak memperhatikan kondisi pasangan.
Sayangnya, banyak yang masih kesulitan mengomunikasikan masalah tersebut dengan pasangannya.
Tak ada salahnya jika Anda dan pasangan mendatangi terapis seksual untuk mendapatkan bantuan dalam menyelesaikan masalah ini.
Disfungsi ereksi merupakan kondisi pria yang tak dapat mempertahankan ereksi untuk kepuasan seksual.
Menurut studi dalam jurnal Nature Reviews Disease Primers (2016), disfungsi ereksi dapat menyebabkan pria mengalami kecemasan bahkan depresi.
Bila kondisi ini terus berlanjut tanpa adanya penanganan yang tepat, Anda atau pasangan mungkin akan mengalami masalah dalam relasi sehari-hari.
Terapi seks mungkin dapat menjadi salah satu solusi untuk disfungsi ereksi.
Ejakulasi dini merupakan masalah ejakulasi yang paling umum dialami oleh pria.
Ini merupakan kondisi ejakulasi prematur atau terlalu cepat, bahkan saat baru foreplay atau sebelum melakukan penetrasi.
Masalah ini seringkali menyebabkan retaknya keharmonisan rumah tangga, terlebih jika Anda dan pasangan tidak bisa menjalin komunikasi dengan baik.
Tak ada salahnya untuk berkonsultasi dan melakukan terapi seks dengan bantuan ahlinya.
Dengan begitu, Anda akan mendapatkan informasi maupun bantuan dalam mengatasi masalah ejakulasi.
Tak hanya saat gairah mulai menurun, Anda juga bisa mendatangi pusat pelayanan terapi seks yang berlisensi jika menyadari diri sendiri atau pasangan kecanduan seks.
Pasalnya, kecanduan seks juga dapat dilatarbelakangi oleh penyebab yang tidak disadari oleh pasien.
Bila ingin sembuh, terlebih dahulu perlu menemukan penyebabnya agar bisa menentukan langkah pengobatan yang tepat secara medis.
Sesi terapi seks biasanya berlangsung selama 30 hingga 50 menit.
Terapis mungkin menyarankan Anda untuk melakukan sesi mingguan atau lebih jarang, seperti sebulan sekali.
Umumnya, setiap sesi akan diisi dengan obrolan atau konsultasi. Anda akan diminta menjelaskan banyak hal secara detail.
Sementara itu, terapis juga mungkin akan menggali informasi yang dibutuhkan untuk membantu Anda mengatasi masalah.
Tak jarang, Anda akan diberi “PR” atau tugas yang perlu dilakukan di rumah seperti berikut ini.
Membicarakan dan mengeksplorasi pengalaman Anda akan membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi yang dialami.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum maupun selama terapi seks berlangsung.
Setelah mengetahui informasi seputar terapi seks, jangan ragu untuk berkonsultasi jika Anda dan pasangan memiliki masalah yang memerlukan bantuan profesional.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar