
Peralatan dan jarum tato yang tidak steril dapat menyebabkan penyakit menular, seperti HIV, hepatitis, dan infeksi kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
Infeksi juga dapat disebabkan oleh tinta tato yang terkontaminasi, bahkan ketika seniman tato telah melakukan prosedur higienis.
Sebenarnya, proses tato yang melibatkan jarum menusuk kulit dan menyuntikkan tinta ke dalam tubuh pasti ada risiko infeksinya.
Ketika Anda ingin membuat tato di area kelamin, risiko infeksi pada kelamin tentu saja ada dan bisa diperburuk oleh kondisi kelamin yang tidak sehat dan peralatan yang kotor.
3. Kerusakan pada kulit

Tato pada alat kelamin dapat menyebabkan jaringan parut alias bekas luka pada area kulit yang ditato.
Kulit penis dan vagina jauh lebih rapuh dan lebih rentan terhadap jaringan parut daripada bagian kulitnya.
Selain itu, tato di area alat kelamin mungkin dapat membentuk granuloma (peradangan kulit) yang muncul di sekitar tinta tato.
4. Ereksi permanen

Bagi pria, jika ingin membuat tato di bagian penis sebaiknya waspada ereksi permanen bisa terjadi ketika darah tidak mampu keluar dari penis.
Tak hanya itu, tato di alat kelamin pria juga dapat menimbulkan pembengkakan yang menyakitkan.
Kerusakan saraf potensial (impotensi) bisa saja Anda alami jika tidak pembengkakan diobati.
Salah satu kasus ereksi permanen terjadi adalah diduga karena jarum yang menembus penis terlalu dalam sehingga tercipta fistula pada penis.
Alhasil, terjadilah ereksi permanen.
5. Komplikasi MRI

Situs The United States Food and Drug Administration menyebutkan ada laporan adanya orang-orang yang pembengkakan atau rasa terbakar di area tato ketika melakukan pencitraan resonansi magnetik (MRI).
Ada juga laporan tentang pigmen tato yang mengganggu kualitas gambar MRI.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar