Hal ini terjadi karena tubuh bereaksi terhadap suatu benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Tinta dari tato ini adalah benda asing yang akan membuat kulit Anda seperti melepuh.
2. Keloid
Bahaya kulit yang sudah tergambar oleh tato bisa menimbulkan bekas luka yang melampaui batas normal.
Penyebabnya adalah pertumbuhan yang berlebihan pada jaringan parut saat kulit Anda membuat tato.
Umumnya, keloid lebih banyak menimbulkan masalah penampilan daripada kesehatan karena tekstur kulit yang tidak merata.
Anda mungkin akan merasa terganggu dengan keloid yang besar dan berada pada tempat yang mudah terlihat orang.
3. Penyakit menular
Saat pembuatan tato, seharusnya menggunakan jarum yang steril dan sekali pakai.
Jika jarum untuk tato tidak steril dan bekas orang lain, risiko penularan beberapa jenis penyakit berbahaya dapat meningkat.
Jarum yang tidak steril akan memungkinkan Anda terkontaminasi dengan darah seseorang yang mengalami penyakit menular.
Penyakit yang dapat menular melalui aliran darah adalah HIV/AIDS, tetanus, hepatitis B, dan hepatitis C.
Jadi, pastikan Anda bikin tato di studio yang terpercaya, bereputasi baik, dan selalu menggunakan jarum suntik baru yang masih tersegel dalam bungkusnya.
4. Memengaruhi pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI)
Mengutip dari Mayo Clinic, tinta yang berbahan dasar logam bisa menghambat proses pemeriksaan melalui scan (pindai) MRI.
Dalam beberapa kasus langka, ada pasien yang mengalami luka bakar karena tatonya bereaksi dengan MRI.
Selain itu, pigmen pada tato bisa mengganggu kualitas gambar MRI. Jika tinta mengandung logam, warna pada tato akan memudar.
Bahaya membuat tato saat sedang tidak enak badan

Laporan dari BMJ Case Reports menunjukkan bahwa ada risiko kesehatan bila Anda membuat tato saat sedang tidak enak badan.
Pasalnya, bahaya membuat tato saat daya tahan tubuh sedang drop dapat meningkatkan risiko terkena infeksi Mycobacterium pada kulit.
Peneliti melakukan penelitian pada wanita berusia 31 tahun yang memutuskan membuat tato saat masih mengonsumsi obat imunosupresif (penekan daya tahan tubuh).
Obat tersebut ia konsumsi setelah mendapatkan cangkok paru pada tahun 2009.
Pada awalnya, ia hanya melaporkan timbul ruam kulit ringan sebagai efek samping normal dan umum dari pembuatan tato.
Namun, sembilan hari setelahnya, wanita tersebut mengalami nyeri kronis di pinggul kiri, lutut, dan paha hingga mengganggu tidur yang berlangsung berbulan-bulan.
Efek samping dari bahaya tato tersebut terjadi karena membuat tato sebenarnya bisa memicu stres pada kulit.
Kadar kortisol cenderung meningkat tajam ketika sedang memasang tato karena tubuh sedang melawan masuknya tinta tato, sebagai benda asing, ke dalam kulit.
Namun, karena sejak awal Anda sudah tidak sehat, sistem imun tidak cukup kuat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Inilah yang membuat risiko efek samping tato bisa meningkat. Maka dari itu, pastikan tubuh sedang dalam keadaan sehat saat membuat tato.
Hindari minum obat aspirin pada malam sebelumnya atau saat mendapatkan tato untuk mengurangi efek samping berbahaya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar