Saat ke rumah sakit, Anda mungkin melihat ada banyak sekali alat kesehatan yang tersedia. Namun, tidak semua orang mengetahui fungsinya. Nah, ketahui apa saja daftar alat kesehatan di rumah sakit beserta fungsinya berikut ini.
Daftar alat kesehatan yang ada di rumah sakit
Alat kesehatan adalah alat yang digunakan untuk berbagai tujuan medis, mulai dari memeriksa kondisi fisik dan bagian dalam tubuh pasien, menganalisis lebih lanjut hasil pemeriksaan, hingga mendukung pengobatan pasien.
Ada banyak sekali alat yang digunakan tenaga medis di fasilitas kesehatan. Berikut sejumlah alat yang umum ditemukan beserta fungsi utamanya.
1. Stetoskop
Stetoskop digunakan oleh dokter untuk mendengar suara di dalam rongga dada atau perut. Alat ini juga bisa digunakan untuk mendengar suara detak jantung janin di dalam kandungan.
Dengan stetoskop, dokter dapat mendeteksi sesuatu yang tidak normal pada organ dalam tubuh.
Misalnya, bila dokter mendengar suara seperti mendesis di rongga dada, ini bisa menandakan terdapat masalah pada aliran darah di dalam jantung.
2. Glukometer
Alat cek gula darah atau disebut juga dengan glukometer merupakan salah satu alat kesehatan yang harus ada di dalam kotak P3K, terutama jika Anda memiliki penyakit diabetes.
Glukometer digunakan untuk mengetahui kadar gula darah. Alat cek gula darah ini berbentuk seperti mesin kecil tanpa kabel yang dilengkapi dengan strip untuk menampung sampel darah.
Pemeriksaan gula darah secara rutin dengan glukometer dapat membantu pasien diabetes untuk mengendalikan kadar gula darahnya.
Bahkan, dikutip dari American Diabetes Association, pengukuran kadar gula darah rutin sangat penting untuk menentukan keberhasilan pengobatan diabetes.
3.Tensimeter
Alat kesehatan lainnya yang sering ditemukan di rumah sakit adalah tensimeter atau disebut juga dengan sphygmomanometer. Alat ini berfungsi untuk mengukur tekanan darah.
Saat akan mengukur tekanan darah, dokter atau tenaga kesehatan akan melilitkan manset di lengan Anda.
Lalu, dokter akan memompa udara dan membuat manset menggembung sedikit lalu kemudian mengempis. Setelah itu, alat akan memberikan data mengenai tekanan darah pasien.
Dengan mengetahui berapa tekanan darah Anda, dokter dapat mendeteksi apakah tekanan darah tersebut normal atau tidak. Umumnya, tensi darah normal pada manusia dewasa adalah 120/80 mmHg.
4. Defibrilator
Alat pacu jantung atau disebut juga dengan defibrilator digunakan untuk mengatasi gangguan irama jantung atau aritmia yang dapat mengancam nyawa.
Defibrilator membantu dokter untuk memonitor dan mengontrol detak jantung pasien. Alat sensor akan mendeteksi aktivitas listrik pada jantung dan mengirimkan datanya ke komputer.
Jika ritme jantung pasien tidak normal, alat ini akan mengirimkan kejutan listrik ke jantung melalui paddle atau bantalan yang diletakan di area dada.
Mengutip Cleveland clinic, defibrilator akan membuat otot jantung Anda berhenti bergerak secara singkat, sehingga jantung dapat menciptakan impuls listrik untuk memulai ritme lagi secara normal.
5. Nebulizer
Alat kesehatan lainnya yang juga sering ditemukan di rumah sakit adalah nebulizer, yakni alat yang berguna untuk melegakan saluran napas yang menyempit atau asma.
Nebulizer bekerja dengan mengubah obat cair menjadi uap untuk kemudian dihirup ke dalam paru-paru.
Saat menggunakannya, pasien akan duduk di dekat mesin nebulizer dan dipasangkan masker yang terhubung dengan corong untuk memungkinkan obat dihirup langsung menuju paru-paru.
Alat kesehatan ini merupakan salah satu pilihan pengobatan untuk meredakan gejala asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, serta bronkitis.
6. Pulse Oximeter
Pulse oximeter mungkin sudah tidak asing lagi didengar. Bahkan alat ini menjadi salah satu instrumen kesehatan yang wajib dimiliki saat masa pandemi COVID, khususnya untuk pasien isolasi mandiri.
Pulse oximeter berbentuk seperti klip yang ditempelkan di pada ujung jari untuk mengukur saturasi oksigen di dalam darah dengan menggunakan sinar inframerah.
Alat ini umumnya digunakan untuk mengetahui kadar saturasi oksigen bagi orang yang mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen dalam darah.
Selain itu, pulse oximeter digunakan untuk memantau kesehatan seseorang dengan kondisi tertentu seperti gagal jantung, serangan jantung, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serta anemia.
7. CT scan
Alat kesehatan lainnya yang mungkin sering Anda temukan di rumah sakit adalah alat CT scan atau computed tomography.
Alat ini digunakan untuk mendeteksi organ dalam tubuh pasien dengan menggunakan teknologi sinar X dan komputer.
CT scan dapat memberikan gambaran detail pada setiap bagian tubuh, termasuk tulang, otot, lemak, organ, serta pembuluh darah.
Alat kesehatan ini biasa digunakan untuk mendeteksi tumor, perdarahan internal, dan memeriksa kemungkinan cedera, atau kerusakan dalam organ tubuh.
Karena menggunakan sinar radiasi, pemeriksaan CT scan mungkin dapat berbahaya untuk janin, sehingga ibu yang sedang hamil perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan pemeriksaan CT scan.
Apa saja alat kesehatan yang harus ada di rumah?
Untuk mengantisipasi luka, cedera, atau kondisi medis tertentu, Anda juga perlu mempersiapkan peralatan kesehatan di rumah, seperti perban, kain kasa, plester, termometer, inhaler, serta glukometer.
8. MRI
Alat kesehatan lainnya yang dapat Anda temukan di rumah sakit selanjutnya adalah alat MRI (magnetic resonance imaging).
Alat ini memiliki fungsi yang mirip dengan CT scan, yaitu untuk mengetahui gambaran detail organ tubuh pasien.
Namun, jika CT scan menggunakan sinar-X, pemeriksaan MRI menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio untuk melihat detail bagian tubuh.
Alat ini dapat digunakan untuk memeriksa hampir semua bagian tubuh seperti otak, tulang, sendi, jantung, dan pembuluh darah.
Karena menggunakan teknologi magnet, Anda yang memiliki pen tertanam di tulang atau alat berbahan metal lainnya di dalam tubuh tidak bisa melakukan pemeriksaan MRI.
9. EKG
Elektrokardiogram (EKG) adalah alat kesehatan yang digunakan untuk mengevaluasi kesehatan jantung.
Alat ini berfungsi untuk merekam aktivitas kelistrikan pada organ jantung, termasuk mendiagnosa serangan jantung serta irama jantung yang tidak normal atau aritmia.
Selain mendeteksi detak jantung, alat ini dapat berfungsi untuk mengetahui penyebab nyeri dada, sesak napas, atau memantau kerja alat pacu jantung implan yang dipasang di tubuh.
Saat menggunakannya, dokter atau tenaga kesehatan akan menempelkan patch atau bantalan pada rongga dada yang disambungkan ke komputer.
Komputer kemudian akan menampilkan hasilnya berupa gelombang yang menandakan irama detak jantung pasien.
10. Alat USG
Ultrasonografi (USG) merupakan alat yang digunakan untuk melihat detail organ atau jaringan lunak seperti pembuluh darah tanpa membuat sayatan atau luka.
Berbeda dari CT scan yang menggunakan sinar-X, alat ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menggambarkan organ tubuh.
Kebanyakan orang mengetahui alat USG kehamilan yang berfungsi untuk melihat perkembangan janin di rahim.
Namun alat ini juga bisa digunakan untuk pemeriksaan perut guna mengetahui penyebab sakit perut.
11. Spirometri
Spirometri merupakan salah satu alat kesehatan yang juga umum ditemukan di rumah sakit. Alat ini berfungsi untuk menilai seberapa baik kesehatan paru-paru Anda.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara menghirup dan menghembuskan napas melalui sebuah corong untuk mengukur aliran udara yang masuk dan keluar dari paru-paru
Dokter biasanya menggunakan alat ini untuk mendiagnosis asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan kondisi lainnya yang memengaruhi kesehatan paru-paru.
Untuk pasien yang telah diagnosis penyakit paru-paru, dokter juga biasanya menggunakan spirometri untuk memeriksa seberapa baik obat-obatan bekerja dalam mengatasi masalah pernapasan.
12. X-ray
X-ray atau foto rontgen adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk mengetahui gambaran organ tubuh bagian dalam dengan menggunakan radiasi sinar X.
Pemeriksaan X-ray biasanya dilakukan untuk mengetahui kondisi berbagai organ tubuh, termasuk tulang, paru-paru, saluran kemih, jantung, atau payudara.
Pemeriksaan X-ray menggunakan radiasi dalam jumlah yang sangat sedikit, sehingga umumnya aman untuk orang dewasa.
Namun, pemeriksaan ini tidak disarankan bagi ibu hamil karena dapat berisiko menyebabkan cacat lahir pada bayi. Oleh sebab itu, biasanya ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan dengan MRI.
Itulah beberapa alat kesehatan yang umum ditemukan di rumah sakit. Daftar di atas tidak mencakup semua alat medis.
Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter atau tenaga medis mengenai fungsi alat ketika melakukan prosedur pemeriksaan atau pengobatan.
[embed-health-tool-bmi]