Alat kontrasepsi menjadi hal yang penting bagi Anda yang aktif secara seksual tetapi belum berencana untuk memiliki anak. Anda bisa menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Namun, apa alat kontrasepsi yang tepat untuk Anda? Untuk mengetahuinya, Anda bisa simak ulasan cara memilih alat kontrasepsi yang tepat di bawah ini.
Cara memilih alat kontrasepsi yang tepat
Memilih jenis alat kontrasepsi (KB) yang tepat adalah keputusan penting karena dapat memengaruhi kesehatan dan kehidupan seksual Anda.
Setiap alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Anda bisa pertimbangkan sesuai dengan kebutuhan Anda, apakah itu kenyamanan, efektivitas, atau faktor-faktor lainnya.
Berikut adalah beberapa cara memilih alat kontrasepsi atau KB yang tepat sesuai dengan yang Anda butuhkan.
1. Konsultasikan kepada dokter atau tenaga kesehatan
Sebelum memilih alat kontrasepsi mana yang akan digunakan, pertama-tama, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter atau tenaga kesehatan.
Mereka dapat memberikan informasi yang akurat dan membantu Anda memilih opsi yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan Anda.
Beberapa pertanyaan yang bisa Anda ajukan dan bahas saat konsultasi, di antaranya sebagai berikut.
- Apakah Anda berencana memiliki anak di kemudian hari dan kapan?
- Apakah Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu?
- Seberapa sering Anda melakukan hubungan seksual?
- Ada berapa pasangan seksual yang Anda miliki?
- Apakah Anda perlu perlindungan dari HIV dan penyakit menular seksual (PMS)?
- Seberapa efektif alat kontrasepsi yang Anda butuhkan?
- Bagaimana cara menggunakan alat kontrasepsi?
2. Pahami kondisi kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan atau riwayat medis tertentu dapat memengaruhi pilihan kontrasepsi yang aman dan efektif untuk Anda.
Pastikan untuk memberi tahu dokter tentang kondisi kesehatan Anda secara jujur.
Jika Anda sedang menderita PMS, dokter akan menyarankan Anda menggunakan alat kontrasepsi berupa kondom yang bisa mencegah penularan kondisi ini kepada pasangan.
Kondom, baik untuk pria maupun wanita, diketahui cukup efektif dan bisa menurunkan risiko penularan PMS jika dipakai dengan benar selama berhubungan seksual.
Sementara itu, alat kontrasepsi yang tidak membatasi sentuhan langsung, seperti pil KB dan intrauterine device (IUD), tidak bisa mencegah penularan PMS.
3. Perhatikan cara penggunaannya
Ada beberapa jenis alat kontrasepsi dengan cara penggunaan yang berbeda-beda.
Jika Anda merasa cukup nyaman untuk memasukkan alat kontrasepsi ke dalam vagina, Anda bisa memperimbangkan alat kontrasepsi seperti cincin vagina, kondom, dan spermisida.
Bila Anda tidak merasa terganggu untuk menggunakan alat kontrasepsi yang dimasukkan oleh tenaga medis langsung ke dalam rahim melalui vagina, Anda juga bisa menggunakan intrauterine system (IUS) atau intrauterine device (IUD).
Namun, jika Anda tidak nyaman memasukkan benda asing ke dalam vagina, Anda bisa memilih alat kontrasepsi lain, seperti pil KB, KB suntik, dan KB patch.
4. Pertimbangkan cara mendapatkannya
Anda juga perlu mempertimbangkan apakah alat kontrasepsi yang Anda gunakan mudah didapat atau tidak.
Ada jenis alat kontrasepsi yang bisa diperoleh secara bebas, sedangkan beberapa jenis lainnya hanya bisa diresepkan oleh dokter atau dilakukan melalui prosedur medis.
Melansir dari My Health Finder, berikut ini daftar alat kontrasepsi berdasarkan cara mendapatkannya.
Yang dijual bebas | Yang diresepkan dokter | Melalui prosedur medis |
| - Pil KB
- KB tambalan (patch)
- Suppositoria diafragma dan serviks (spermisida)
- KB suntik
- KB cincin
| |
Jika Anda mencari alat kontrasepsi yang mudah didapat, maka Anda bisa memilih alat kontrasepsi atau KB yang dijual bebas.
5. Ketahui efektivitas
Beberapa alat kontrasepsi diketahui lebih efektif daripada yang lainnya.
Oleh karena itu, pertimbangkan seberapa efektif alat kontrasepsi yang Anda butuhkan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Berikut ini tingkat efektivitas dan jangka waktu masing-masing jenis alat kontrasepsi.
Alat kontrasepsi yang efektif lebih dari 99%
- KB implan, hingga 3 tahun.
- Intrauterine system (IUS), hingga 3—5 tahun.
- Intrauterine device (IUD), hingga 5—10 tahun.
- Sterilisasi wanita, permanen.
- Sterilisasi pria (vasektomi), permanen.
Alat kontrasepsi yang lebih dari 99% efektif jika selalu digunakan dengan benar, tapi umumnya kurang dari 95% efektif pada penggunaan biasa
- KB suntik, diperbarui setiap 8 minggu atau 12 minggu, tergantung jenisnya.
- Pil kombinasi, diminum setiap hari selama 3 minggu setiap bulan.
- Pil khusus progesteron, diminum setiap hari.
- KB patch, diperbarui setiap minggu selama 3 minggu setiap bulan.
- Cincin vagina, diperbarui sebulan sekali.
Alat kontrasepsi yang 98% efektif jika digunakan dengan benar
- Kondom pria, setiap kali berhubungan seks.
Alat kontrasepsi yang 95% efektif jika digunakan dengan benar
Alat kontrasepsi yang efektif 92 hingga 96% jika digunakan dengan benar.
- Spermisida, setiap kali Anda berhubungan seks.
6. Faktor gaya hidup
Penting bagi Anda untuk mempertimbangkan gaya hidup yang Anda jalani agar bisa memilih alat kontrasepsi atau KB yang tepat.
Jika Anda tidak suka mengonsumsi obat setiap hari, pil mungkin bukan pilihan terbaik.
Bila Anda memiliki satu pasangan tetap, Anda mungkin bisa mempertimbangkan alat kontrasepsi yang tidak memerlukan penggunaan setiap hari.
Anda cukup menggunakan alat kontrasepsi setiap kali melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
Selain itu, bagi Anda yang berusia di atas 35 tahun dan memiliki kebiasaan merokok, ada beberapa jenis alat kontrasepsi yang mungkin lebih cocok bagi Anda, seperti berikut ini.
7. Efek samping
Setiap alat kontrasepsi dapat memiliki efek samping. Salah satunya, beberapa jenis alat kontrasepsi bisa memengaruhi siklus haid.
Ada alat kontrasepsi yang bisa membuat darah keluar lebih sedikit dan jarang, tetapi ada juga yang membuat darah keluar lebih banyak dan tidak teratur.
Untuk itu, sebelum memilih alat kontrasepsi, pelajari efek samping yang mungkin terjadi. Lalu, diskusikan dengan dokter Anda apakah Anda mungkin dapat menangani atau meminimalkan efek samping tersebut.
Alat kontrasepsi yang bisa membuat darah haid lebih sedikit
- Pil KB.
- KB patch.
- KB suntik.
- Intrauterine system (IUS).
- Cincin vagina.
8. Biaya
Pertimbangkan juga soal biaya alat kontrasepsi yang akan Anda pilih. Beberapa alat KB mungkin lebih mahal daripada yang lain.
Hal ini tergantung pada seberapa sering Anda perlu membeli atau mengganti alat KB tersebut. Jadi, pilihlah alat KB yang sesuai dengan budget atau kemampuan Anda.
Pertimbangkan juga apakah Anda memiliki asuransi kesehatan. Jika ya, cari tahu apakah asuransi kesehatan Anda menanggung biaya alat kontrasepsi tersebut.
9. Kepatuhan dan konsistensi
Beberapa alat kontrasepsi memerlukan kedisiplinan dan kepatuhan yang tinggi. Misalnya, pil kontrasepsi yang harus diminum setiap hari.
Jika tidak digunakan sesuai aturan, maka efektifitas alat kontrasepsi bisa menurun atau bahkan tidak mampu mencegah kehamilan.
Untuk itu, pastikan Anda dapat menggunakan setiap alat kontrasepsi sesuai dengan aturannya.
Ingatlah bahwa memilih alat kontrasepsi yang tepat memerlukan proses percobaan dan penyesuaian.
Jika alat kontrasepsi yang sudah Anda pilih tidak sesuai dengan Anda, jangan ragu untuk berbicara kepada dokter untuk memilih alat kontrasepsi atau KB yang lebih cocok dan tepat.
[embed-health-tool-ovulation]