Sebagai cikal bakal jerawat, komedo harus dibasmi agar tidak menimbulkan masalah. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengangkat komedo. Bahkan, kini tersedia alat penyedot komedo yang ‘katanya’ ampuh. Benarkah demikian?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Sebagai cikal bakal jerawat, komedo harus dibasmi agar tidak menimbulkan masalah. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengangkat komedo. Bahkan, kini tersedia alat penyedot komedo yang ‘katanya’ ampuh. Benarkah demikian?
Alat penyedot komedo adalah alat menyerupai vakum untuk menghisap komedo, termasuk minyak dan kulit mati dari pori-pori. Nama lain dari alat ini yakni pore vacuum, blackhead vacuum, atau vacuum blackhead remover.
Dahulu, alat penghisap komedo hanya tersedia di klinik kecantikan. Kini, alat tersebut sudah banyak dijual di pasaran, termasuk di marketplace, sehingga Anda bisa menggunakannya di rumah.
Komedo merupakan pori-pori yang tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Penyumbatan pori ini teroksidasi oleh udara, sehingga warna pori menjadi gelap atau hitam.
Namun, alat ini hanya bisa mengatasi komedo yang sudah mengendur di permukaan kulit (blackhead) karena daya hisapnya yang tidak terlalu kuat.
Sementara itu, belum diketahui apakah alat ini bisa digunakan untuk komedo tertutup (whitehead).
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, alat pembersih komedo ini difungsikan untuk menghisap komedo hitam (blackheads) yang menyumbat pori-pori Anda.
Meski begitu, metode ini biasanya lebih ampuh pada komedo yang sudah mengendur. Artinya, Anda perlu menjalani perawatan kulit dahulu sebelum menggunakan alat ini, seperti eksfoliasi kulit.
Beberapa kandungan pada produk skincare yang bisa membuka pori-pori untuk membantu alat ini menyedot komedo, antara lain:
Meski terlihat mudah, di bawah ini beberapa langkah yang bisa Anda ikuti ketika menggunakan alat vakum komedo.
Bisa dikatakan penggunaan alat penyedot komedo rumahan ini tidak se-efektif menyedot komedo oleh profesional di klinik kecantikan.
Pasalnya, dikutip dari Utah University alat ini hanya bisa mengatasi komedo yang sudah mengendur karena daya sedotnya tidak sekuat alat yang ada di klinik.
Komedo Anda memang akan hilang, tetapi kemungkinan besar akan kembali dengan cepat.
Namun, ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk memaksimalkan hasil alat ini.
Setelah membersihkan pori-pori dengan alat penyedot, cobalah mengombinasikan perawatan ini dengan bahan kimia untuk mengeksfoliasi, seperti asam glikolat (glycolic acid).
Tak hanya itu, Anda bisa menggunakan masker yang terbuat dari tanah liat (clay), atau arang, dan kunyit guna membersihkan pori-pori hingga ke dalam.
Mengingat banyak hal yang dilakukan untuk mengatasi komedo, Anda mungkin bisa memakai pore strip (plester hidung) sebagai tambahan.
Namun, tak perlu melakukannya berlebihan, cukup satu kali dalam seminggu agar pori-pori tidak terluka.
Meski dapat membantu menghilangkan komedo dengan cepat, alat ini bisa menimbulkan berbagai efek samping. Terlalu sering menggunakan alat pembersih komedo bisa menimbulkan memar, atau disebut telangiectasias.
Telangiectasias merupakan kondisi ketika pembuluh darah kecil pecah di kulit. Bila terlalu parah, Anda mungkin perlu menjalani perawatan pembuluh darah yang rusak.
Perawatan ini biasanya dilakukan dengan laser guna memperbaiki penampilan akibat penggunaan alat penghilang komedo terlalu sering.
Bagi pemilik tipe kulit sensitif, berisiko terhadap rosacea (radang kemerahan pada kulit), atau memiliki jerawat yang infeksi (meradang), hindari alat penghisap komedo.
Alat penyedot komedo memang cukup membantu dalam mengatasi masalah pada kulit ini.
Namun, Anda bisa mencoba cara lain dalam menghilangkan komedo yang jauh lebih efektif di bawah ini.
Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan kepada dokter kulit atau ahli dermatologi guna memahami solusi sesuai kondisi Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar