backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Fungsi Stetoskop, Bagian, dan Fungsinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 09/08/2023

Mengenal Fungsi Stetoskop, Bagian, dan Fungsinya

Dokter pada awalnya akan memeriksa Anda dengan memakai stetoskop. Tidak hanya untuk mendengar suara detak jantung, alat medis ini juga bisa digunakan untuk mendengar suara organ tubuh lainnya. Apa sajakah itu? Mari simak ulasannya di bawah ini.

Apa itu stetoskop?

Stetoskop adalah alat medis yang digunakan oleh dokter untuk mendengar suara organ dalam rongga dada, seperti jantung dan paru-paru.

Selain itu, alat medis ini juga dapat dokter gunakan untuk memeriksa suara organ pencernaan dan bahkan suara detak jantung janin di dalam kandungan.

Berdasarkan suara tersebut, dokter dapat mengetahui apakah ada sesuatu yang tidak normal pada organ dalam tubuh Anda.

Misalnya, suara berdesing atau murmur pada jantung bisa menandakan masalah aliran darah dalam jantung. Salah satu penyebabnya ialah kelainan katup jantung.

Jika Anda diduga terkena pneumonia, dokter bisa mendengar apakah paru-paru Anda mengeluarkan suara berderak atau bergemuruh saat menarik napas.

Dengan mendengarkan suara organ dalam melalui alat medis ini, dokter dapat menentukan diagnosis dan pengobatan yang tepat untuk pasien.

Bagian-bagian stetoskop dan fungsinya

Stetoskop HelloSehat

Stetoskop terdiri dari empat bagian utama, yakni eartips, tubing, bell, dan diaphragm. Berikut ini penjelasan dari masing-masing bagian tersebut dan fungsinya.

1. Eartips

Eartips menjadi pintu keluar suara yang didengar dari organ tubuh manusia. Bagian inilah yang diletakkan atau dimasukkan ke dalam telinga dokter.

Bagian ini terbuat dari karet atau silikon yang bentuknya pas dengan lubang telinga. Hal ini bertujuan supaya suara dari dalam tubuh Anda tidak bercampur dengan suara luar.

2. Tubing

Tubing adalah bagian stetoskop yang berfungsi untuk menjaga frekuensi suara yang ditangkap oleh diaphragm dan bell, kemudian mengirimkannya ke bagian eartips. 

Dengan begitu suara tersebut dapat didengar oleh telinga pengguna. Tubing terbuat dari bahan elastis, umumnya berupa karet atau PVC (polyvinyl chloride).

3. Diaphragm

Diafragma atau diaphragm adalah bagian datar pada ujung kepala stetoskop. Bagian ini terbuat dari membran tipis yang akan bergetar saat gelombang suara menghantamnya.

Fungsi diaphragm yakni untuk mendengarkan suara berfrekuensi tinggi, misalnya suara napas normal dari paru-paru

Beberapa jenis alat medis ini memiliki diafragma, tetapi tidak dilengkapi dengan bell untuk mendeteksi suara yang berfrekuensi rendah.

4. Bell

Bell ada pada jenis stetoskop berkepala ganda, yang tepat menempel di belakang diafragma.

Bagian ini berbentuk lingkaran yang berukuran lebih kecil. Bell berfungsi untuk mendengarkan suara yang berfrekuensi rendah, seperti suara jantung.

Bagian ini juga membantu dokter mendengarkan suara pada lokasi yang tidak datar dan tidak mampu dijangkau secara optimal dengan diafragma.

Ragam jenis stetoskop

periksa dengan stetoskop

Beberapa jenis stetoskop dirancang untuk memperkuat suara organ-organ dalam tubuh yang spesifik. Alat ini juga bisa dipakai oleh pasien dengan usia dan kondisi tertentu.

Berikut ini penjelasan dari berbagai jenisnya.

1. Stetoskop kardiologi

Stetoskop kardiologi mempunyai kemampuan untuk menghantarkan suara detak jantung dengan lebih jelas.

Alat diagnosis ini dapat menghantarkan suara dari frekuensi rendah ke tinggi dari diafragma tanpa perlu menggunakan bell yang ditemukan pada stetoskop berkepala ganda.

2. Stetoskop neonatus

Jenis stetoskop ini merupakan tipe terkecil untuk bayi yang baru lahir. Alat ini memiliki diameter yang sangat kecil, kira-kira hanya 2,4 sentimeter (cm).

Ukurannya yang sangat kecil ini bertujuan untuk menghantarkan suara yang akurat tanpa risiko tercampur suara lain yang berasal dari organ tubuh bayi lainnya, seperti usus.

Alat medis ini membantu tenaga medis mendiagnosis secara akurat dalam waktu singkat. Tenaga medis pun biasanya menggunakannya dalam penilaian fisik bayi yang baru lahir.

3. Stetoskop bayi

Stetoskop pediatrik digunakan untuk memeriksa bayi yang berusia lebih dari tiga bulan. Alat ini memiliki kepala berdiameter kecil, yakni sekitar 2,7 cm.

Penggunaan kepala berukuran kecil ini bertujuan untuk memperjelas suara selama memeriksa bagian tubuh bayi yang tentu lebih kecil dari orang dewasa.

Membran diafragma juga terbuat dari bahan non-lateks guna mencegah timbulnya reaksi alergi.

4. Stetoskop pediatrik

Stetoskop pediatrik digunakan untuk mendiagnosis anak-anak yang sakit. Alat ini punya ukuran kepala yang lebih besar, yakni dengan diameter 3,3 cm.

Jenis alat diagnosis ini biasanya memiliki warna cerah sehingga mirip seperti mainan. Nantinya, ini bertujuan agar anak-anak tidak akan merasa takut saat periksa dengan dokter. 

5. Stetoskop elektronik

Stetoskop elektronik atau digital memanfaatkan teknologi khusus untuk memperkuat dan memproses gelombang suara untuk sampai ke telinga dokter.

Hal ini akan mempermudah dokter untuk mendengar suara samar dan mendiagnosis masalah kesehatan jantung dan paru-paru secara lebih akurat.

Alat diagnosis ini juga bisa dihubungkan ke komputer, ponsel pintar, atau perangkat lain untuk merekam suara organ dalam pasien.

Setiap jenis stetoskop tentu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada kebutuhan dan kondisi pasien yang sedang dokter tangani.

Hal ini akan membantu dokter mendiagnosis, memantau, serta merawat pasien dengan lebih efektif.

Kesimpulan

  • Stetoskop adalah alat medis yang digunakan oleh dokter untuk mendengar suara organ dalam, seperti jantung, paru-paru, dan organ pencernaan.
  • Secara umum, bagian utamanya terdiri dari eartips, tubing, diaphragm, dan bell.
  • Penting untuk memakai alat diagnosis ini sesuai usia pasien, misalnya pada bayi baru lahir, bayi, anak-anak, hingga orang dewasa.
  • Penggunaan alat yang tepat membantu dokter mendiagnosis kondisi pasien dengan lebih tepat dan efektif.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 09/08/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan