Rasanya hampir setiap orang pernah mengukur tinggi dan berat badannya. Kedua ukuran tubuh ini memang diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Namun, ada ukuran fisik lainnya yang juga penting diperhatikan untuk menilai dengan lebih baik seberapa sehat tubuh Anda.
Standar ukuran berbagai karakter fisik tubuh
Baik tinggi maupun berat badan sering digunakan sebagai karakter fisik untuk menentukan proporsi tubuh ideal.
Padahal, secara medis tidak ada nilai pasti yang mencerminkan karakteristik tubuh ideal untuk menentukan standar kecantikan ataupun ukuran tubuh normal/abnormal.
Secara medis, ukuran tubuh ideal menunjukkan ukuran tubuh rata-rata dari suatu populasi. Pengukuran ini mempertimbangkan faktor usia, jenis kelamin, status klinis, dan pengukuran tubuh sebelumnya.
Namun, setiap ukuran fisik juga memiliki standar pengukurannya masing-masing, misalnya berat badan yang merujuk pada BMI/IMT. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini.
1. Tinggi badan
Tinggi badan merupakan salah satu indikator fisik yang diukur dari telapak kaki hingga ujung kepala dalam posisi berdiri tegak.
Ukuran tubuh ini merupakan salah satu aspek penting dalam penilaian pertumbuhan dan perkembangan, serta berperan dalam menentukan status gizi seseorang.
Tinggi badan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk genetik, asupan nutrisi, lingkungan, dan kesehatan secara keseluruhan.
Faktor lain seperti ras, asal daerah, dan kondisi ekonomi juga sangat memengaruhi tinggi badan.
Di Indonesia, tinggi badan rata-rata pria dewasa adalah sekitar 168 cm, sedangkan wanita dewasa rata-rata memiliki tinggi badan sekitar 158 cm.
2. Berat badan
Berat badan ideal adalah berat badan yang dianggap paling sehat untuk seseorang berdasarkan tinggi badannya.
Biasanya, berat badan ideal dihitung menggunakan beberapa metode, salah satunya adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI).
Kategori BMI:
- BMI di bawah 18,5: Berat badan kurang (underweight).
- BMI 18,5 – 24,9: Berat badan normal (normal).
- BMI 25 – 29,9: Berat badan lebih (overweight).
- BMI 30 atau lebih: Obesitas.
3. Lingkar pinggang
Salah satu penelitian dalam jurnal Nature Reviews mengatakan ukuran lingkar pinggang yang sehat untuk wanita adalah kurang dari 80 – 89 cm, dan pria kurang dari 90 cm.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ukuran lingkar pinggang ini harus dipertimbangkan bersama dengan berat badan keseluruhan dan indeks massa tubuh (IMT).
Lingkar pinggang yang besar, bahkan pada orang dengan berat badan normal, merupakan tanda penumpukan lemak visceral, yaitu lemak yang tersimpan di sekitar organ-organ internal di dalam perut.
Lemak visceral memiliki hubungan kuat dengan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit jantung, dan sindrom metabolik.
4. Tekanan darah
Selain lingkar pinggang, tekanan darah merupakan ukuran tubuh yang sangat penting untuk dipantau secara rutin.
Tekanan darah yang tinggi bisa menjadi tanda awal hipertensi atau kecenderungan menuju prehipertensi. Keduanya dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan jika tidak segera ditangani.
Tekanan darah normal untuk orang dewasa biasanya berada di kisaran sistolik 90 – 120 mmHg dan diastolik 60 – 80 mmHg.
Tekanan darah tinggi yang terus dibiarkan dapat berujung komplikasi berbahaya, seperti penyakit jantung atau stroke.
5. Kolesterol tubuh
Ukuran tubuh selanjutnya yang tak kalah penting yaitu kolesterol. Kadar kolesterol total dalam darah adalah salah satu indikator penting untuk menilai risiko penyakit kardiovaskular.
Untuk orang dewasa, kadar kolesterol total yang dianggap baik adalah kurang dari 200 mg/dl.
Mengukur kolesterol secara rutin dapat membantu mendeteksi risiko terjadinya penumpukan plak di dalam arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Aterosklerosis dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, yang berpotensi memicu serangan jantung, stroke, dan masalah kardiovaskular lainnya.
6. Lemak tubuh
Menurut Baylor College of Medicine, persentase lemak tubuh normal pada wanita sebesar 25 – 31%, sedangkan pada pria sebesar 18 – 24% dari berat badan.
Wanita umumnya memiliki kadar lebih lebih tinggi daripada pria karena memiliki hormon estrogen yang memicu penumpukan lemak.
Sementara itu, laki-laki memiliki hormon testosteron yang memicu pertumbuhan massa otot, sehingga kadar lemaknya lebih sedikit.
Lemak tubuh memang memiliki fungsi vital, seperti melindungi organ-organ vital, menyimpan cadangan energi, dan berperan dalam pembentukan sel-sel tubuh.
Cara mengukur ukuran tubuh ideal
Berikut adalah cara mengukur ukuran tubuh, seperti tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, tekanan darah, dan kadar kolesterol tubuh.
- Mengukur tinggi badan: gunakan stadiometer atau meteran dinding, dan permukaan datar untuk berdiri.
- Mengukur berat badan: gunakan timbangan badan.
- Mengukur lingkar pinggang: pakai meteran kain lalu baca dan catat hasil pengukuran dalam sentimeter.
- Mengukur tekanan darah: tensimeter (manual atau digital) dan stetoskop (jika menggunakan tensimeter manual).
- Mengukur kolesterol: lakukan dengan tes darah yang bertujuan untuk mengetahui kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah Anda.
- Mengukur lemak tubuh: lakukan dengan timbangan atau perangkat BIA (bioelectrical impedance analysis).
Mengetahui ukuran fisik tubuh bisa menjadi langkah penting untuk memantau kondisi kesehatan Anda.
Setiap ukuran memberikan informasi yang berharga tentang kondisi fisik Anda dan potensi risiko untuk kesehatan.
Dengan begitu, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait pola makan, gaya hidup aktif, ataupun pengelolaan stres, sehingga hidup lebih sehat.
Ringkasan
- Mengukur berbagai aspek tubuh seperti tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, tekanan darah, dan kadar lemak tubuh penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
- Setiap karakter fisik memiliki standar ukurannya masing-masing. Namun, satu ukuran tidak lantas menentukan status kesehatan seseorang secara menyeluruh.
- Dengan memahami dan rutin memantau ukuran tubuh, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk gaya hidup sehat dan mencegah masalah kesehatan.
[embed-health-tool-bmi]