backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Ciri-Ciri Badan Masih Bisa Tambah Tinggi atau Tidak

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa Ā· General Practitioner Ā· Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko Ā· Tanggal diperbarui 18/08/2022

Mengenal Ciri-Ciri Badan Masih Bisa Tambah Tinggi atau Tidak

Saat beralih dari masa anak-anak ke remaja, tinggi badan umumnya bertambah dengan pesat. Hal ini hanya berlangsung sementara dan berhenti pada titik tertentu. Banyak orang pun bertanya, apa sajakah ciri-ciri seseorang masih bisa tumbuh tinggi? Simak penjelasannya berikut ini.

Apa saja ciri-ciri badan masih bisa bertambah tinggi?

hormon oksitosin dan kesehatan tulang

Celana panjang yang kian menggantung bisa jadi tanda tinggi badan Anda bertambah. Namun, hal ini tentu bukan menjadi ciri-ciri tinggi badan masih bisa bertambah atau tidak.

Pada dasarnya, hanya pemeriksaan medis dengan dokter yang bisa memastikan apakah tulang pada tubuh Anda masih dapat bertumbuh seiring bertambahnya usia.

Secara umum, peningkatan tinggi badan manusia dipengaruhi oleh lempeng pertumbuhan (epifisis), yakni bagian tulang rawan yang berada pada ujung tulang panjang.

Tulang panjang yang mendukung tinggi badan manusia terdiri dari tulang paha, tulang kering, tulang betis, dan tulang lengan atas.

Tinggi badan seseorang bisa mengalami pertambahan bila lempeng pertumbuhannya masih terbuka. Pertambahan tinggi terjadi pada anak-anak dan berkembang pesat saat remaja.

Namun, epifisis akan mulai mengeras dan menutup menjelang akhir pubertas. Hal ini yang membuat seseorang umumnya tidak bertambah tinggi setelah usia 18ā€“20 tahun.

Cara memperkirakan tinggi badan dewasa

Tinggi badan sangat dipengaruhi oleh faktor genetik yang diturunkan dari orangtua. Dikutip dari Mayo Clinic, Anda bisa memprediksi tinggi badan dewasa dengan rumus: tinggi ayah + tinggi ibu + (13 cm untuk anak laki-laki/-13 cm untuk akan perempuan), lalu dibagi 2.

Apakah tinggi badan bisa berkurang?

Berdasarkan fakta di atas, kecil kemungkinan untuk menambah tinggi badan ketika dewasa.

Secara alamiah, bentuk tubuh pun akan berubah seiring bertambahnya usia dan Anda tidak bisa menghindarinya. Salah satunya ialah tinggi badan yang makin berkurang.

Berikut ini sejumlah penyebab tinggi badan manusia bisa berkurang.

1. Tubuh kehilangan sel

tinggi badan berkurang penuaan

Tubuh manusia terdiri dari lemak, jaringan tanpa lemak (otot dan organ), tulang, dan air. Setelah usia 30 tahun, tubuh Anda cenderung kehilangan jaringan tanpa lemak.Ā 

Kondisi berkurangnya sel dan jaringan pada otot dan organ tubuh ini yang menyebabkan tinggi badan manusia bisa berkurang saat bertambahnya usia.

2. Tulang kehilangan mineral

Penyebab tinggi badan berkurang juga bisa karena tulang kehilangan sebagian mineral dan menjadi kurang padat. Kondisi ini disebut osteopenia, yang merupakan tahap awal dari osteoporosis.

Umumnya, seseorang akan kehilangan 1 cm setiap 10 tahun setelah usia 40 tahun. Penurunan tinggi badan ini bahkan bisa lebih cepat saat Anda berusia 70 tahun.

3. Peningkatan lemak tubuh

Kadar lemak tubuh juga terus meningkat setelah usia 30 tahun. Seseorang yang lebih tua akan memiliki lemak sepertiga lebih banyak daripada saat mereka lebih muda.

Jaringan lemak akan menumpuk ke arah pusat tubuh, termasuk organ dalam. Namun, lapisan lemak bawah kulit makin mengecil sehingga tubuh terlihat lebih pendek.

4. Hilangnya fungsi otot

latihan kekuatan untuk lansia

Penyebab lain dari tinggi badan berkurang ialah sarcopenia, yakni hilangnya massa dan fungsi otot. Kondisi ini bisa menyebabkan bungkuk sehingga tinggi badan tampak berkurang.

Tubuh bungkuk juga bisa disebabkan oleh fraktur kompresi pada tulang belakang akibat hilangnyaa kepadatan tulang. Lengkungan kaki secara bertahap juga membuat Anda lebih pendek.

5. Penipisan piring sendi tulang rawan

Salah satu penyebab utama tinggi badan berkurang ialah proses penipisan pada piringan yang membentuk sendi tulang rawan di antara tulang belakang.

Piringan ini berfungsi sebagai peredam kejut dan membantu tulang belakang bergerak lebih fleksibel. Seiring penuaan, piringan ini bisa menipis dan membuat tinggi badan menurun.Ā 

6. Pengeroposan tulang

Osteoporosis membuat tulang lebih rapuh dan rentan mengalami patah tulang. Patah tulang yang terjadi pada tulang belakang dapat menyebabkan tinggi badan berkurang.

Adapun, beberapa faktor yang meningkatkan risiko osteoporosis, di antaranya:

  • riwayat keluarga,
  • gaya hidup tidak sehat (merokok, mengonsumsi alkohol yang berlebihan),
  • penyakit hati,
  • gagal ginjal kronis,
  • rheumatoid arthritis, dan
  • gangguan tiroid.

Kapan tinggi badan manusia mulai berkurang?

Menurut MedlinePlus, seseorang biasanya mulai kehilangan tinggi badan sekitar 1 cm setiap 10 tahun setelah usia 40 tahun. Kondisi ini bisa memengaruhi baik pria maupun wanita.

Walau begitu, wanita bisa mengalami penurunan tinggi badan lebih awal daripada pria. Hal ini karena wanita cenderung mengalami osteoporosis setelah menopause.

Anda juga akan kehilangan massa otot saat bertambah tua. Kondisi ini juga bisa menyebabkan tinggi badan turun dan berkurang dari waktu ke waktu.

Jadi, apakah tinggi badan bisa turun dan berkurang? Jawabannya, ya.Ā Meski banyak dipengaruhi genetik, tinggi badan Anda ternyata juga bisa dipertahankan dengan pola hidup sehat.

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan yakni mengonsumsi makanan sehat, beristirahat yang cukup, dan rutin berolahraga.

Seseorang yang cukup aktif mungkin mengalami penurunan tinggi badan lebih lambat. Mereka biasanya punya tulang yang lebih kuat dan padat, serta massa otot yang lebih besar.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner Ā· Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko Ā· Tanggal diperbarui 18/08/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan