backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

8 Fakta Menarik Seputar Tinggi Badan Manusia

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adinda Rudystina · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    8 Fakta Menarik Seputar Tinggi Badan Manusia

    Tinggi badan merupakan salah satu tolak ukur seberapa baik pertumbuhan tubuh manusia, terutama untuk anak-anak. Beberapa faktor dapat memengaruhi tinggi badan seseorang, sebagian besar oleh faktor genetik atau keturunan. Untuk lebih jelasnya, ketahui fakta unik mengenai tinggi badan manusia dalam ulasan berikut.

    Beragam fakta tentang tinggi badan manusia

    Faktor eksternal seperti nutrisi dan kebiasaan berolahraga juga dapat memengaruhi tinggi badan. 

    Namun, tinggi badan juga bisa menyusut di usia-usia tertentu. Bagaimana bisa? Berikut ini fakta tentang tinggi badan manusia yang perlu Anda ketahui.

    1. Manusia tumbuh sangat cepat saat bayi

    Tinggi badan manusia saat bayi

    Fakta pertama adalah pertambahan tinggi badan manusia sangat pesat di tahun pertama kehidupan mereka, tepatnya saat bayi.

    Mengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), panjang badan bayi bisa bertambah sekitar 25 sentimeter (cm) dari lahir hingga berumur 1 tahun. 

    Dalam masa pertumbuhan dari bayi hingga remaja, panjang tulang manusia akan bertambah setiap malamnya, bahkan saat sedang tidur.

    Penyebab bertambahnya tinggi badan saat tidur adalah hormon pertumbuhan yang terlepas ketika terlelap.

    Jadi, pastikan anak Anda tidur dengan tenang sepanjang malam karena akan membantu mereka tumbuh maksimal.

    2. Tinggi badan manusia berubah-ubah

    Tidak hanya berat badan yang bisa naik-turun, tetapi tinggi badan juga bisa berubah, bahkan hanya berselang antara pagi dan malam.

    Penelitian Biomedical And Biotechnology Research Journal (BBRJ) menemukan bahwa tinggi badan seseorang berkurang sekitar 1,59 hingga 1,63 cm saat jam 7 pagi sampai 7 malam.

    Kemudian bertambah kembali pada jam 7 malam sampai 7 pagi. Peneliti melakukan riset ini dengan mengukur tinggi badan pukul pada 5.30—7.30 pagi dan 17.00 sore.

    Penyebab dari perubahan tinggi badan tersebut adalah tingkat aktivitas yang Anda lakukan setiap hari. 

    Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, dan asupan kalori dalam sehari.

    3. Gen tidak selalu memengaruhi tinggi badan 

    anak pemberani

    Melansir dari Medline Plus, faktor genetik menentukan 80% pertumbuhan tinggi badan manusia.

    Sementara itu, 20% lainnya terpengaruh oleh gaya hidup sehat seperti asupan gizi yang lengkap dan rutin berolahraga. 

    Meski bukan faktor penentu utama, gaya hidup sehat tetap berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan manusia. 

    Jadi, jika ingin anak memiliki tubuh yang lebih tinggi daripada kedua orangtuanya, ini bukan hal yang mustahil. 

    Tips optimalkan tinggi badan anak

    Bantu anak Anda untuk tumbuh maksimal dengan memberikan makanan yang bergizi tinggi dan seimbang. Pola makan yang lengkap dan seimbang bisa anak dapatkan dari konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, produk susu, sumber protein dan lemak sehat seperti ikan serta telur.
    Dari pola makan yang bergizi, anak bisa memperoleh berbagai vitamin dan mineral yang berperan penting dalam proses pertumbuhannya.
    Orangtua juga perlu memastikan anaknya memperoleh istirahat yang cukup dan aktif secara fisik.

    4. Tubuh yang tinggi lebih berisiko terkena kanker

    Studi terbitan The Lancet Oncology menunjukkan bahwa postur tubuh manusia yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.

    Pasalnya, tubuh orang yang tinggi tersusun atas jumlah sel yang lebih banyak. Kondisi ini membuat peluang munculnya sel kanker lebih besar ketimbang orang yang bertubuh pendek

    Namun, tidak perlu khawatir, tubuh yang tinggi adalah faktor risiko kanker yang tergolong rendah daripada konsumsi rokok, alkohol, atau makanan cepat saji.

    Selain itu, kanker bisa Anda cegah dengan menjalani gaya hidup sehat. Daripada khawatir risiko penyakit dari tubuh yang tinggi, sebaiknya fokus untuk menerapkan diet sehat.

    5. Orang bertubuh tinggi umumnya lebih sejahtera

    Manfaat menu buka puasa tinggi protein

    Dari riset terbitan Journal  of Applied Psychology, peneliti menyebutkan orang yang tinggi memiliki penghasilan yang lebih banyak per tahunnya.

    Selain itu, orang yang tinggi berpeluang untuk mendapatkan lebih banyak uang daripada dengan yang memiliki tinggi ideal atau bertubuh pendek.

    Hal ini karena postur badan yang tinggi memengaruhi cara seseorang memandang dirinya secara positif. 

    Dengan kata lain, semakin tinggi tubuhnya, maka semakin tinggi kepercayaan dirinya. Tak hanya itu, tubuh yang tinggi juga bisa menciptakan citra positif di lingkungan sosial.

    Kedua hal ini memiliki pengaruh yang sangat besar pada kinerja pekerjaan seseorang, termasuk penilaian dari atasan sampai akhirnya memengaruhi keberhasilan karirnya.

    6. Tinggi badan menyusut saat berusia 40 tahun

    Mengutip dari Medline Plus, tubuh manusia akan mengalami penyusutan seiring bertambahnya usia. 

    Baik pria maupun wanita akan mulai menurun tinggi tubuhnya pada usia 40 tahun. 

    Ini karena adanya penyakit, seperti osteoporosis, yang lebih rentan terjadi saat usia lanjut akan melemahkan struktur tulang. 

    Namun, Anda dapat membuat tubuh terlihat lebih tinggi di masa tua dengan memperbaiki postur tubuh saat muda dengan berolahraga.

    7. Tubuh manusia yang tinggi baik untuk kesehatan jantung

    jantung koroner

    Orang dewasa bertubuh pendek, dengan tinggi badan kurang dari 160 cm, memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit jantung.

    Studi New England Journal of Medicine, dua orang yang memiliki perbedaan tinggi hingga 6 cm dan bertubuh lebih pendek 13.5 persen lebih berisiko terkena penyakit jantung.

    8. Rokok berpengaruh pada tinggi badan

    rokok kretek vs rokok filter

    Studi Annals of Epidemiology menemukan, anak laki-laki yang sering merokok (usia 12-17 tahun) tingginya 3 cm lebih pendek dari anak-anak seumurannya yang tidak merokok. 

    Dalam penelitian tersebut hanya melibatkan anak laki-laki sehingga tidak ada hasil riset untuk anak perempuan.

    Begitulah berbagai fakta menarik mengenai tinggi badan manusia. Apakah Anda sudah menyadari salah satu atau beberapa di antaranya?

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Adinda Rudystina · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan