backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

10 Penyebab Bercak Hitam di Bibir, Plus Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 01/10/2023

    10 Penyebab Bercak Hitam di Bibir, Plus Cara Mengatasinya

    Bibir merona merah alami membuat penampilan Anda tampak segar dan sehat. Nah, perubahan warna pada bibir bisa menandakan ada sesuatu yang salah pada kesehatan Anda. Misalnya saja, timbul bercak hitam di bibir. Apa artinya ini?

    Penyebab bercak hitam di bibir

    Bibir yang sehat adalah bibir yang berwarna merah dan tampak lembap. Perubahan pada warna bibir, misalnya menjadi pucat atau gelap, dapat menandakan ada sesuatu yang salah pada kesehatan Anda.

    Berikut ini beberapa penyebab munculnya bercak hitam di bibir.

    1. Reaksi alergi

    Bercak hitam di bibir yang muncul tiba-tiba bisa jadi timbul sebagai reaksi alergi lipstik atau lip balm (pelembab bibir).

    Reaksi alergi ini dikenal sebagai kontak pigmen cheilitis. Penderitanya mungkin akan mengalami gejala seperti bibir gatal, bengkak, dan sensasi terbakar pada bibir. 

    Cara mengatasi

    Hentikan penggunaan produk lipstik yang memicu alergi. Selain itu, pastikan produk kecantikan yang Anda gunakan tidak kedaluwarsa.

    Bintik hitam di bibir biasanya akan memudar secara perlahan dalam 12 bulan, tapi mungkin tidak dapat hilang sepenuhnya. 

    2.  Melasma

    alergi lipstik

    Melasma adalah penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya bercak gelap pada kulit, termasuk pada bibir. 

    Kondisi ini dapat terjadi karena paparan radiasi UV dari sinar matahari maupun karena gangguan pada hormon. 

    Selain itu, mengonsumsi obat-obatan antikejang dapat menyebabkan terjadinya melasma. 

    Cara mengatasi

    Bintik hitam ini dapat hilang dengan sendirinya dengan mengurangi paparan sinar matahari

    Jika tidak kunjung hilang, dokter biasanya akan meresepkan obat seperti azelaic acid atau cysteamine untuk memudarkan bercak hitam di kulit.

    3. Angiokeratoma

    Angiokeratoma adalah kerusakan pada jaringan kulit yang ditandai dengan munculnya lesi atau benjolan keras pada kulit. Penyakit ini lebih sering muncul pada orang tua.

    Ukuran dan bentuk bercak hitam yang timbul karena kondisi ini bisa bervariasi.  Umumnya, angiokeratoma menunjukan warna merah gelap atau hitam.

    Cara mengatasi

    Meskipun kondisi ini biasanya tidak berbahaya, dokter harus berhati-hati memeriksa setiap angiokeratoma untuk memastikan bahwa itu bukan cikal bakal kanker.

    Bercak hitam angiokeratoma bisa dihapus dengan dengan laser, proses pembekuan (cryotherapy), atau dengan melakukan pengangkatan lesi kulit melalaui prosedur pembedahan.

    4. Kebiasaan merokok

    Studi dalam jurnal Tanaffos mengungkapkan bahwa perokok biasanya memiliki kadar melanin yang lebih tinggi dibandingkan dengan nonperokok. 

    Hal ini disebabkan oleh kandungan bahan nikotin didalam rokok yang bisa berdampak pada aktivitas produksi melanin.

    Melanin merupakan pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut, mata, dan bibir. Produksi melanin yang tinggi dapat membuat kulit mengalami pigmentasi (lebih gelap warnanya).

    Cara mengatasi

    Salah satu cara menghilangkan bercak hitam di bibir adalah dengan berhenti merokok.

    Selain itu, melakukan terapi laser juga bisa menjadi salah satu solusi untuk membantu mengembalikan warna kulit bibir Anda. 

    5. Kelebihan zat besi

    Kelebihan zat besi juga bisa menyebabkan muncul bercak hitam di bibir. Kondisi ini disebut juga dengan hemokromatosis.

    Hemokromatosis adalah penyakit yang  menyebabkan tubuh menyimpan terlalu banyak zat besi dari makanan sehari-hari. 

    Salah satu gejalanya adalah timbulnya bercak hitam keabuan pada kulit, termasuk kulit bibir karena terjadi penumpukan melanin di dalam kulit. 

    Cara mengatasi

    Untuk mengatasi masalah ini, Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter Anda. 

    Dokter mungkin menguras sebagian darah Anda dengan prosedur phlebotomy atau Anda diminta untuk mendonorkan darah secara teratur. Ada juga pemberian obat khusus untuk menurunkan kelebihan zat besi.

    6. Actinic keratosis 

    Jika bercak hitam di bibir terasa bersisik atau berkerak, Anda mungkin mengalami actinic keratosis atau bintik matahari.

    Kondisi ini terjadi akibat paparan sinar matahari atau sinar UV yang berlebihan.

    Keratosis aktinik biasanya muncul secara bertahap di kulit dan paling banyak muncul pada area yang terkena sinar matahari, seperti bibir, telinga, dan tangan. 

    Cara mengatasi

    Keratosis biasanya dapat hilang dengan sendirinya, tapi mungkin akan muncul kembali ketika terkena paparan sinar matahari. 

    Jika tidak segera ditangani, keratosis dapat berkembang menjadi kanker. Oleh karena itu, biasanya dokter akan melakukan pengangkatan sebagai langkah pencegahan. 

    Selain itu, dokter juga mungkin menyarankan perawatan seperti cryotherapy, pemberian krim topikal, dan terapi laser.

    7. Dehidrasi

    manfaat air zamzam untuk atasi dehidrasi

    Kekurangan cairan alias dehidrasi membuat bibir kering dan pecah-pecah yang lama kelamaan bisa mengelupas dan menimbulkan bekas luka seperti bercak hitam.

    Cara mengatasi

    Pastikan untuk minum setidaknya 8 gelas per hari. Jika Anda dituntut untuk sering beraktivitas di bawah sinar matahari, lindungi bibir Anda dengan lip balm yang mengandung tabir surya.

    Setelah Anda menghidrasi kembali diri Anda, bintik hitam akan memudar sendirinya.

    8. Mengonsumsi obat-obat tertentu

    Beberapa jenis obat-obatan dapat menimbulkan efek samping berupa perubahan warna pada kulit, termasuk pada kulit bibir. 

    Obat-obatan yang mungkin dapat menyebabkan pigmentasi adalah obat NSAID, antikoagulan, antimikroba, antiretroviral, logam dan antiaritmia.

    Cara mengatasi

    Pigmentasi yang terjadi akibat mengonsumsi obat-obatan memang merupakan masalah yang kompleks bagi pasien. Dokter mungkin akan  menentukan pengobatan lainnya yang tepat untuk Anda. 

    9. Sindrom Peutz-Jeghers

    Sindrom ini merupakan kelainan langka yang menyebabkan penderitanya memiliki polip atau bintik berwarna gelap di berbagai bagian tubuh.

    Pada anak-anak, biasanya bintik gelap dapat muncul di area mulut, bibir, hidung, mata, kaki, serta dubur. Sindrom ini disebabkan oleh mutasi gen SKT11.

    Cara mengatasi

    Hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit ini.

    Namun, biasanya dokter akan menyarankan pembedahan jika polip di dalam tubuh berubah menjadi kanker atau menyebabkan penyumbatan.

    10. Sindrom Laugier-Hunziker 

    Sindrom Laugier-Hunziker adalah sindrom langka yang tidak berbahaya. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak berwarna cokelat atau hitam di bibir dan di dalam mulut.

    Penyebab pasti sindrom Laugier-Hunziker belum diketahui. Namun, sindrom ini diketahui merupakan penyakit keturunan atau genetik dengan pola pewarisan autosomal dominant.

    Autosomal dominant berarti seseorang dengan sindrom Laugier-Hunziker memiliki peluang besar untuk mewariskannya kepada anak-anak mereka.

    Cara mengatasi

    Tidak diperlukan pengobatan untuk sindrom Laugier-Hunziker. Pasalnya, sindrom ini tidak memiliki hubungan dengan penyakit sistemik, sehingga hanya ada sedikit komplikasi. 

    Namun, terkadang bercak hitam yang muncul akibat kondisi ini seringkali membuat tidak percaya diri. Untuk kebutuhan estetika, dokter biasanya akan menganjurkan untuk melakukan prosedur laser. 

    Catatan akhir


    • Bercak hitam di bibir umumnya tidak menimbulkan masalah yang serius dan dapat hilang dengan sendirinya.
    • Anda perlu waspada apabila muncul gejala seperti bercak hitam yang semakin membesar, gatal, atau muncul perubahan warna. Ini mungkin menjadi pertanda munculnya kanker.
    • Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk penanganan lebih lanjut. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 01/10/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan