Actinic keratosis adalah area yang kasar dan bersisik pada kulit yang sering terpapar matahari, terutama di wajah, tangan, lengan, dan leher. Kondisi ini paling sering terlihat pada orang yang berkulit pucat, berambut pirang, bermata terang. Actinic kerastosis juga disebut solar keratosis. Dalam kebanyakan kasus, actinic keratosis bukanlah kanker. Penyakit ini dianggap sebagai tahap “in situ” lesi karsinoma sel skuamosa, yang berarti lesi tersebut terbatas di satu lokasi dan tidak menyerang jaringan lainnya. Orang-orang yang tinggal dekat garis khatulistiwa memiliki risiko tinggi untuk terkena actinic keratosis. Kondisi ini ditemukan lebih banyak pada pria karena mereka cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari dan tidak menggunakan tabir surya sebanyak yang dilakukan wanita. Namun, actinic keratosis dapat diatasi dengan mengurangi faktor risiko Anda. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut. Actinic keratosis mulai muncul sebagai area kulit yang tebal, bersisik, dan kering yang biasanya seukuran penghapus pensil yang kecil. Area tersebut bisa jadi terasa gatal atau panas. Seiring watku, lesi tersebut dapat menghilang, membesar, tetap sama, atau berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa. Tidak ada cara untuk mengetahui lesi mana yang dapat berkembang menjadi kanker. Tanda-tanda dan gejala actinic keratosis termasuk: Actinic keratosis ditemukan terutama pada area yang terpapar matahari, seperti wajah, bibir, telinga, tangan, lengan, kulit kepala, dan leher. Bisa sangat sulit untuk membedakan antara bintik-bintik non-kanker dengan yang kanker. Maka dari itu, kulit Anda harus diperiksa oleh dokter — terutama jika suatu bercak atau lesi membandel, tumbuh, atau berdarah. Jika Anda mengalami tanda-tanda atau gejala yang tercantum di atas atau memiliki pertanyaan, konsultasikan pada dokter. Tubuh setiap orang bereaksi dengan cara yang berbeda. Hal terbaik adalah mendiskusikan dengan dokter apa yang terbaik untuk keadaan Anda. Ada sejumlah besar penyebab actinic keratosis, namun, paparan jangka panjang terhadap sinar matahari dianggap sebagai salah satu penyebab paling umum untuk memicu actinic keratosis. Penyakit ini paling sering ditemukan pada orang yang berkulit pucat, berambut pirang, bermata terang, di mulai pada usia 30 atau 40 tahun dan menjadi lebih umum seiring usia. Radiasi ultraviolet dari lampu salon tanning bisa menjadi lebih berbahaya daripada sinar matahari langsung, sehingga dermatologist memperingatkan bahaya tanning indoor. Terkadang, actinic keratosis dapat disebabkan oleh paparan ekstensif terhadap X-ray atau sejumlah bahan kimia industri. Anda dapat lebih berisiko terkena kondisi ini jika Anda: Dokter kemungkinan akan dapat menentukan apakah Anda terkena actinic keratosis hanya dengan memeriksa kulit Anda menggunakan cahaya terang atau lensa pembesar untuk memeriksa adanya pertumbuhan kulit, tahi lalat, atau lesi. Jika ada keraguan, dokter dapat melakukan tes lainnya, seperti biopsi kulit. Selama biopsi kulit, dokter akan mengambil sedikit sampel kulit Anda untuk dianalisis di lab. Biopsi biasanya dapat dilakukan di ruang dokter setelah injeksi yang mematikan rasa. Bahkan setelah pengobatan untuk actinic keratosis, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk memeriksakan kulit setidaknya satu kali setahun untuk memeriksa adanya tanda-tanda kanker. Informasi di bawah ini tidak dapat dijadikan pengganti konsultasi medis. SELALU konsultasikan pada dokter untuk mendapat informasi tentang pengobatan. Hampir semua actinic keratosis dapat dihilangkan jika diobati dini sebelum menjadi kanker kulit. Tersedia berbagai pilihan pengobatan, yang tergantung pada karakteristik pertumbuhan kulit dan usia serta kesehatan pasien. Sebagian strategi ini meningkatkan sensitivitas matahari, sehingga konsultasikan pada dokter, dan sangat patuhi penggunaan tabir surya selama periode pengobatan. Pengobatan yang umum termasuk yang berikut: Membekukan pertumbuhan kulit dengan nitrogen cair (cryosurgery) Cryosurgery (juga disebut cryotherapy) dapat menyebabkan nyeri ringan yang dapat bertahan selama 3 hari. Penyembuhan biasanya memerlukan 7 sampai 14 hari. Selain itu, tidak ada atau hanya ada sedikit bekas luka, meskipun sebagian orang dengan kulit gelap mendapatkan warna kulit yang lebih terang. Prosedur ini dapat dilakukan di ruangan dokter. Mengikis dan menggunakan arus listrik (curretage & electrosurgery) Kulit dibuat mati rasa, dan pertumbuhan kulit dikikis menggunakan alat berbentuk sendok (kuret). Setelah dikikis, elektro dapat dilakukan untuk mengendalikan pendarahan dan menghancurkan sisa sel abnormal. Kuretase adalah pengobatan yang cepat, tetapi dapat menyebabkan luka parut. Terkadang luka tebal, atau keloid, muncul setelah pengobatan kuretase. Keloid dapat terasa gatal atau tumbuh membesar seiring waktu tetapi tidak memerlukan pengobatan medis. Mencukur pertumbuhan kulit dengan pisau bedah (shave excision) Ini dilakukan untuk mengangkat pertumbuhan kulit dan memeriksanya untuk karsinoma sel basal atau skuamosa. Penyembuhan biasanya memerlukan 7 sampai 14 hari. Kemungkinan akan ada luka parut dan perubahan warna (pigmen) pada kulit Anda. Mengelupas kulit menggunakan bahan kimia (chemical peel) Ini dilakukan sehingga kulit baru dapat tumbuh dan menggantikan kulit yang rusak. Membentuk kembali kulit dengan laser (laser resurfacing) Tembakan cahaya yang intens dari laser (seperti laser karbon dioksida atau CO2) digunakan untuk menghancurkan lapisan kulit teratas. Karena area yang diobati sembuh, kulit baru tumbuh untuk menggantikan kulit yang rusak. Mengobati kulit dengan obat-obatan yang diterapkan pada kulit Menggunakan obat seperti fluorouracil, imiquimod, ingenolmebutate, dan diclofenac. Menggunakan obat-obatan dan cahaya untuk membunuh sel (photodynamic therapy alias PDT) PDT menggunakan obat, seperti aminolevulinic acid (ALA), yang diterapkan pada kulit dan kemudian diaktifkan dengan cahaya. Cahaya tersebut membuat obat menghancurkan actinic keratosis. Cara terbaik untuk mencegah actinic keratosis adalah dengan melindungi diri dari cahaya matahari. Berikut kebiasaan aman matahari yang sangat berguna: Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan pada dokter untuk lebih memahami solusi terbaik untuk Anda. Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.Definisi
Apa itu actinic keratosis?
Seberapa umumkah actinic keratosis?
Gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala actinic keratosis?
Kapan harus periksa ke dokter?
Penyebab
Apa penyebab actinic keratosis?
Faktor pemicu
Siapa saja yang berisiko terkena actinic keratosis?
Diagnosis
Bagaimana actinic keratosis didiagnosis?
Pengobatan
Apa saja pengobatan untuk actinic keratosis?
Pencegahan
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah actinic keratosis?
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.