Kelenjar getah bening merupakan organ tubuh yang berfungsi menjaga menyaring bakteri atau virus. Namun, kelenjar ini bisa mengalami peradangan dan pembengkakan. Kondisi ini disebut limfadenitis mesenterika.
Ketahui, gejala, diagnosis, dan penanganannya dalam ulasan berikut ini.
Apa itu limfadenitis mesenterika?
Limfadenitis mesenterika (mesenteric lymphadenitis) adalah kondisi peradangan dan pembengkakan pada kelenjar getah bening dalam perut.
Kelenjar getah bening sendiri merupakan organ berbentuk bulat yang berukuran sebesar kacang polong, tetapi dapat membesar dan menjadi lunak ketika meradang.
Limfadenitis mesenterika menyerang kelenjar getah bening di jaringan yang disebut mesenterika. Jaringan ini menyambungkan usus ke dinding perut.
Nama lain dari limfadenitis mesenterika adalah adenitis mesenterika. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh virus dan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus.
Seberapa umum penyakit ini?
Angka kasus adenitis mesenterika tidak diketahui secara pasti karena banyak kasus yang sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan khusus.
Meski begitu kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak dan remaja dan jarang sekali terjadi pada orang dewasa atau orang berusia di atas 20 tahun.
Tanda dan gejala limfadenitis mesenterika
Gejala umum dari limfadenitis mesenterika bisa bervariasi tergantung dengan tingkat keparahannya. Namun, secara umum, berikut ini gejalanya.
- Nyeri di perut, seringkali di bagian sisi kanan bawah, tetapi rasa sakitnya bisa menyebar ke area perut lainnya.
- Demam.
- Pembesaran pada kelenjar getah bening mesenterika.
- Area perut terasa lunak.
- Mual atau muntah.
- Diare.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Kapan harus periksa ke dokter?
Segera temui dokter jika Anda mengalami gejala berikut ini.
- Sakit perut tiba-tiba dan terasa parah.
- Sakit perut yang disertai dengan demam, diare, muntah.
- Area perut terasa lunak atau lembut.
- BAB berdarah.
Penyebab limfadenitis mesenterika
Mengutip Cleveland Clinic, penyebab paling umum dari limfadenitis mesenterika adalah infeksi virus atau bakteri.
Bakteri atau virus yang tertelan akan masuk ke dalam aliran darah melalui usus kemudian mengendap di kelenjar getah bening mesenterika, sehingga menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan demam.
Infeksi yang menyebabkan kondisi ini antara lain:
- gastroenteritis (flu perut),
- bakteri yang ditemukan dalam daging kurang matang, yaitu yersinia enterocolitica, dan
- infeksi yang berkaitan dengan HIV atau tuberkulosis.
Peradangan kelenjar getah bening di perut juga bisa disebabkan oleh radang usus buntu, divertikulitis, pankreatitis, atau kanker limfoma.
Faktor risiko limfadenitis mesenterika
Pada dasarnya, infeksi apa pun yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada kelenjar getah bening dapat meningkatkan risiko adenitis mesenterika.
Beirkut ini beberapa kondisi ini dapat yang menjadi faktor risiko adenitis mesenterika meliputi:
Diagnosis limfadenitis mesenterika
Adenitis mesenterika dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik dasar. Dokter juga akan menanyakan apakah anak Anda baru mengalami flu, flu perut, atau infeksi virus lainnya.
Dokter juga mungkin memeriksa perut pasien untuk cek pembengkakan dan pembesaran kelenjar getah bening.
Selain itu, dokter kemungkinan akan melakukan beberapa tes berikut untuk memastikan diagnosis.
- Tes darah. Pemeriksaan darah dapat membantu untuk menunjukkan jenis infeksi yang terjadi
- Ultrasonografi atau CT scan. Dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan ultrasonografi (USG) atau CT scan pada area perut untuk mendukung diagnosis.
Pengobatan limfadenitis mesenterika
Limfadenitis mesenterika dapat membaik dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan khusus dalam jangka waktu 1 – 4 minggu.
Meskipun kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengatasi gejalanya. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik.
Untuk meredakan rasa nyeri, Anda dapat mengkonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau paracetamol.
Jangan berikan aspirin pada anak kecil. Hal ini karena konsumsi aspirin berkaitan dengan perkembangan sindrom Reye pada anak dan remaja, yang dapat berakibat fatal.
Perawatan rumahan limfadenitis mesenterika
Selain melakukan pengobatan dengan dokter, Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan melakukan perawatan rumahan seperti berikut ini.
- Istirahat. Pastikan untuk beristirahat yang cukup untuk mendukung proses pemulihan.
- Minum air. Jangan lupa untuk minum air putih yang cukup untuk mencegah hilangnya cairan tubuh karena muntah, diare, atau demam.
- Kompres hangat. Jika perut terasa nyeri, Anda bisa mengompres hangat area yang sakit dengan handuk yang telah dibasahi oleh air hangat untuk meringankan nyeri.
- Makan makanan cair dalam porsi kecil. Untuk mengurangi rasa mual, Anda bisa mengonsumsi makanan yang cair dalam porsi sedikit seperti sup ayam.
Pencegahan limfadenitis mesenterika
Anda dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini dengan melakukan langkah-langkah berikut ini.
- Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir.
- Menjaga kebersihan makanan dan alat makan yang akan digunakan.
- Masak makanan mentah, terutama daging, dengan suhu 73 °Celsius.
- Menggunakan peralatan dan talenan yang terpisah untuk daging dan sayuran.
- Hindari minum air yang masih mentah, terutama dari kolam atau danau.
Limfadenitis mesenterika umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun, gejala yang diderita semakin parah dan tidak kunjung mereda, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Kesimpulan
- Limfadenitis mesenterika adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan dan pembengkakan pada kelenjar getah bening di area perut.
- Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang kelenjar getah bening.
- Gejala radang kelenjar getah bening meliputi nyeri perut bagian kanan bawah, demam, mual, muntah, serta diare.
[embed-health-tool-bmi]