backup og meta

5 Cara Menstabilkan Penyakit Autoimun agar Gejala Teratasi

5 Cara Menstabilkan Penyakit Autoimun agar Gejala Teratasi

Pada dasarnya, tidak ada obat untuk penyakit autoimun. Namun, Anda bisa melakukan beberapa cara untuk menstabilkan penyakit autoimun supaya gejalanya tidak semakin parah.

Sekilas tentang gangguan autoimun

Normalnya, sistem imun dapat membedakan mana sel-sel yang ada di dalam tubuh dan mana sel asing. Namun pada gangguan autoimun, sistem imun menyerang sel sehat dalam tubuh karena salah menganggapnya sebagai ancaman.

Para ahli belum tahu pasti apa yang menyebabkan seseorang memiliki kelainan pada sistem kekebalan tubuh ini. Namun, mereka mencurigai faktor-faktor seperti keturunan, menu makanan, jenis kelamin, dan lingkungan mungkin berperan.

Sebuah penelitian tahun 2014 menunjukan, wanita lebih rentan terkena penyakit autoimun. Bahkan, perbandingan kasus penyakit autoimun pada wanita dan pria adalah 2 banding 1.

Sementara itu, penyakit autoimun tertentu seperti sklerosis dan lupus diturunkan karena riwayat keluarga.

Selain penyakit lupus, beberapa contoh penyakit autoimun yang paling umum yakni:

Gejala awal dari penyakit autoimun memiliki kemiripin antara satu dan yang lainnya, di antaranya selalu merasa lelah, rasa sakit pada otot, pembengkakan, dan terjadi kemerahan di beberapa bagian tubuh.

Cara menstabilkan penyakit autoimun

sahur untuk autoimun

Anda dapat mulai mempertimbangkan perubahan gaya hidup dan pola makan agar tetap bisa menjalankan aktivitas normal meskipun mengidap autoimun.

Berikut ini cara menstabilkan penyakit autoimun yang bisa diterapkan oleh pengidapnya.

1. Mulai mengatur pola makan

Makanan sehat tentu mengandung zat gizi yang lebih baik. Zat gizi yang baik dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh dan meringankan gejala autoimun.

Usahakan untuk melengkapi menu makanan Anda dengan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan juga makanan tinggi kalsium. Lebih baik lagi jika Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai perubahan pola makan agar sesuai dengan penyakitnya.

2. Olahraga secara teratur

Banyak pengidap autoimun cenderung menghindari olahraga karena takut bisa memperburuk kondisinya, seperti timbul nyeri sendi. Padahal, olahraga termasuk perawatan utama untuk mengurangi keparahan penyakit sistem kekebalan tubuh.

Olahraga teratur dapat meningkatkan kesehatan dan kekuatan otot pengidap autoimun. Pada penyakit rheumatoid arthritis, otot yang lebih kuat dapat menopang sendi Anda dengan lebih baik.

Dalam hal ini, olahraga akan menjaga sekresi hormon seperti insulin dan tiroid. Kedua hormon ini menjaga berbagai fungsi tubuh sehingga kemundulan flare dapat dikurangi. Flare merupakan gejala yang timbul tiba-tiba dengan tingkat lebih parah.

Menstabilkan gangguan autoimun dengan cara olahraga dapat mempertahankan fungsi otot, meningkatkan kesehatan, serta meminimalkan rasa sakit.

Latihan yang dapat dilakukan oleh pengidap autoimun antara lain latihan aerobik, latihan menahan beban, berenang, bersepeda, atau berjalan kaki.

Anda setidaknya perlu berolahraga 30 menit setiap hari atau setidaknya 5–6 hari dalam seminggu. Jika Anda punya kondisi lain, jangan lupa untuk menanyakan pada dokter terkait olahraga yang aman bagi pengidap autoimun.

3. Mengelola stres

manfaat me time

Gejala autoimun akan lebih parah saat stres tidak dapat dikendalikan dengan baik. Berikut cara mengurangi stres yang dapat Anda terapkan.

Berikan waktu untuk diri sendiri

Anda dapat melakukan apa pun yang disukai seperti membaca buku, mendengarkan musik, dan menikmati hobi lainnya. Dengan begitu pikiran akan jauh lebih tenang.

Kenali diri lebih jauh

Pastinya saat stres datang, Anda dapat mengenali tanda-tandanya seperti mulai merasa tegang, berkeringat, atau sakit kepala. Cobalah untuk mengingatkan diri bahwa ini adalah saatnya untuk tubuh beristirahat.

Coba teknik relaksasi

Beberapa cara relaksasi yang dapat Anda lakukan untuk menstabilkan penyakit autoimun yakni meditasi, bernapas dalam, dan yoga. Anda juga bisa temukan latihan relaksasi lainnya yang cocok.

Tidak menjadikan autoimun sebagai beban

Saat Anda didiagnosis dengan penyakit autoimun, cobalah untuk terima dengan lapang dada. Jika Anda menerima kondisi ini, pastinya hidup dapat berjalan seperti semula dan gejala juga tidak semakin memburuk.

4. Tidur yang cukup

Ketika Anda tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, hal ini akan menurunkan kondisi tubuh.

Meningkatnya stres menjadi salah satu akibat dari kurang tidur. Stres dapat mengakibatkan berbagai masalah pada tubuh dan satu di antaranya adalah penyakit autoimun.

Targetkan untuk setidaknya tidur selama tujuh jam setiap malam agar pikiran dapat kembali segar dan tubuh bisa memperbaiki kerusakan jaringan yang terjadi selama Anda beraktivitas.

5. Mengatur waktu dengan lebih baik

Kelelahan merupakan gejala sekaligus pemicu gangguan autoimun. Ketika merasa bugar, seseorang biasanya langsung melakukan semua pekerjaan dalam waktu sesingkat mungkin, padahal ini dapat membuat Anda semakin kelelahan.

Lebih baik atur waktu dengan menjadwalkan aktivitas secara seimbang. Prioritaskan mana yang lebih penting dan mana tugas yang dapat ditunda untuk dikerjakan terakhir.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

All Autoimmune Diseases Articles. (2022). Retrieved 13 April 2022, from https://www.everydayhealth.com/autoimmune-diseases/all-articles/

Autoimmune Diseases. (2022). Retrieved 13 April 2022, from https://www.webmd.com/a-to-z-guides/autoimmune-diseases

Autoimmune Disease: Types, Symptoms, Causes, and More. (2019). Retrieved 13 April 2022, from https://www.healthline.com/health/autoimmune-disorders#common-autoimmune-diseases

Autoimmune disorders – Better Health Channel. (2022). Retrieved 13 April 2022, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/autoimmune-disorders#types-of-autoimmune-disorders

Benefits of Exercise for Autoimmune Conditions – Autoimmune Association. (2014). Retrieved 13 April 2022, from https://autoimmune.org/benefits-exercise-autoimmune-conditions/

Life With an Autoimmune Disease. (2003). Retrieved 13 April 2022, from https://www.webmd.com/women/features/life-with-autoimmune-disease#1

Rheumatoid arthritis: Is exercise important?. (2022). Retrieved 13 April 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rheumatoid-arthritis/in-depth/rheumatoid-arthritis-exercise/art-20096222

Versi Terbaru

06/05/2024

Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Diet Autoimun, Begini Pedoman dan Jenis Makanannya

Mengenal 15 Jenis Penyakit Autoimun yang Paling Umum


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 06/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan