
Tidak umum terjadi pada remaja, penyakit stroke biasanya merupakan komplikasi dari penyakit medis seperti ketidakseimbangan hormon yang mempengaruhi tekanan darah normal.
Hipertensi yang tidak diobati dapat mengganggu pembuluh darah dan dapat menyebabkan penyakit jantung atau stroke.
5. Infeksi
Pada beberapa kasus, penyakit stroke pada remaja terjadi akibat infeksi berat. Kondisi ini dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan sel-sel darah hingga dapat meningkatkan penggumpalan darah, serta mengakibatkan stroke.
Cara terbaik untuk melindungi diri terhadap infeksi serius adalah untuk tetap mengikuti perkembangan imunisasi.
6. Migrain
Jarang terkait dengan stroke, tetapi remaja yang menderita migrain mengalami tingkat stroke sedikit lebih tinggi, seperti dikutip dari studi pada jurnal Cephalalgia tahun 2015.
Remaja dengan kondisi ini harus melakukan evaluasi medis menyeluruh untuk menentukan apakah migrain benar hanya migrain ringan atau apakah sebenarnya itu adalah mini stroke.
7. Pengunaan obat/zat atau perawatan tertentu
Beberapa penggunaan obat atau perawatan yang dapat meningkatkan risiko stroke, antara lain:
- Perawatan kanker. Meningkatkan pembentukan gumpalan darah akibat perubahan fisiologi tubuh dan juga sebagai efek samping dari pengobatan antikanker.
- Terapi hormon atau obat yang mengubah hormon. Termasuk penggunaan steroid, pil KB, dan terapi hormon dapat hormon tubuh, fisiologi pembuluh darah dan fungsi pembekuan darah, sehingga meningkatkan risiko stroke.
- Rokok dan alkohol. Penggunaan rokok, minuman energi, pil kafein atau narkoba merupakan faktor-faktor risiko besar untuk stroke.
8. Kolesterol tinggi
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar