Penyakit hepatitis C merupakan peradangan hati yang paling berbahaya dari semua jenis hepatitis. Gejala yang sulit dideteksi membuat penderita hepatitis C tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi. Akibatnya, infeksi menjadi kronis dan berujung pada kerusakan hati permanen.
Agar penyakit bisa dideteksi sejak dini, Anda harus mengetahui berbagai tanda dan gejala hepatitis C.
Gejala hepatitis C akut dan kronis
Hepatitis C merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Infeksi virus hepatitis ini dapat menyebabkan peradangan yang nantinya akan mengganggu fungsi kerja hati.
Penularan penyakit ini umumnya terjadi melalui proses transfusi darah, injeksi obat ke pembuluh darah, transplantasi organ, dan sebagian kecil ditularkan melalui hubungan seksual.
Berdasarkan lamanya virus menginfeksi, hepatitis C diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu hepatitis akut dan hepatitis kronis.
Hepatitis C akut terjadi ketika infeksi HCV yang berlangsung selama 6 bulan. Sedangkan jika infeksi virus terus berlangsung selama lebih dari 6 bulan bahkan dapat menetap secara jangka panjang, maka penyakit berkembang menjadi kronis.
Perkembangan tahapan infeksi virus dari akut menjadi kronis kemungkinan besar akan terjadi (80%) pada penderita hepatitis C. Setiap tahapan infeksi pada penyakit ini menunjukkan tanda serta gejala yang berbeda.
1. Gejala hepatitis C akut
Periode infeksi HCV akut berlangsung ketika pertama kali orang yang terinfeksi melakukan kontak dengan virus sampai virus mulai bereplikasi.
Pada periode ini gejala belum tentu muncul, hampir 80 % orang yang terjangkit hepatitis C tidak mengalami gangguan kesehatan yang berarti. Namun, itu bukan berarti hepatitis C akut tidak menimbulkan gangguan kesehatan sama sekali.
Gejala hepatitis C akut dapat muncul setelah 2 – 12 minggu infeksi berlangsung. Meski memang, gejala yang muncul masih lebih umum sehingga sulit dibedakan dengan jenis lainnya. Gejala tersebut dapat meliputi sebagai berikut.
- Demam ringan
- Sakit pada perut bagian atas
- Nyeri otot dan sendi
- Urine berwarna gelap dan pekat
- Feses berwarna pucat
- Kelelahan
- Kehilangan nafsu makan
- Mual dan muntah-muntah
Ikterus (jaundice) atau penyakit kuning juga bisa dialami oleh penderita hepatitis C akut. Sekitar 20% orang menampakan kulit dan mata yang berubah menguning selama terinfeksi HCV.
Ketika sistem kekebalan tubuh berhasil melumpuhkan infeksi virus dalam beberapa bulan, seorang yang terinfeksi tidak lagi mengalami gejala hepatitis C. Gangguan kesehatan yang serupa bisa saja muncul kembali ketika terinfeksi jenis HCV lain.