Jaringan yang ada di sekitarnya juga dapat teriritasi yang bisa menimbulkan jaringan parut dan perlengketan, yaitu ketika jaringan dan organ di panggul saling menempel.
Bukan cuma itu, penderita endometriosis juga sering mengalami masalah kesuburan (infertilitas) dan berisiko mengalami kanker ovarium.
2. Fibroid rahim
Nyeri menstruasi yang disertai dengan perdarahan yang berlebihan bisa menjadi tanda dari fibroid rahim.
Meski ciri-ciri nyeri haid ini umumnya tak berbahaya, fibroid rahim bisa menyebabkan komplikasi berupa penurunan sel darah merah (anemia) akibat kehilangan darah.
Melansir Mayo Clinic, pada kondisi yang jarang, transfusi darah mungkin diperlukan karena kondisi kehilangan darah tersebut.
Fibroid rahim itu sendiri adalah pertumbuhan tumor jinak di rahim yang umumnya muncul saat masa subur wanita.
Ukuran tumor jinak ini bisa sebesar biji atau bahkan lebih besar hingga merusak rahim dan membuatnya tampak membesar.
3. Adenomiosis
Adenomiosis adalah kondisi ketika jaringan yang mirip dengan lapisan rahim (endometrium) tumbuh ke dinding otot rahim Anda.
Kondisi ini mengakibatkan rahim menebal dan membesar sehingga menstruasi Anda akan terasa menyakitkan. Perdarahan menstruasi yang berlebihan juga dapat terjadi.
Adenomiosis lebih sering terjadi pada wanita usia 40—50 tahun, memiliki endometriosis, pernah melahirkan, serta punya riwayat operasi rahim, termasuk kuret.
Mirip dengan fibroid rahim, penyakit penyebab nyeri haid yang satu ini memang umumnya tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Namun bila dibiarkan, nyeri menstruasi bisa memburuk. Penderitanya juga bisa kesulitan memiliki anak lagi. Saat hamil, kondisi ini meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar