backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apa Benar Kurang Tidur Bisa Menurunkan Berat Badan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Apa Benar Kurang Tidur Bisa Menurunkan Berat Badan?

    Begadang untuk mengerjakan tugas kuliah atau menyelesaikan pekerjaan yang hampir tenggat waktu, mungkin pernah sesekali Anda lakukan. Keduanya bisa membuat Anda kekurangan tidur karena durasi tidur 7-8 jam yang biasanya Anda lakukan menjadi berkurang. Anda mungkin berpikir bisa membayar utang tidur dengan tidur di siang hari. Namun, tahukah Anda jika kurang tidur ternyata berkaitan dengan berat badan Anda. Lantas, efek kurang tidur itu bisa menurunkan atau menaikkan berat badan, ya?

    Efek kurang tidur bisa menurunkan atau menaikkan berat badan?

    makanan cepat saji

    Sebagian besar dari Anda mungkin hanya tahu jika kurang tidur bisa menimbulkan mata ngantuk di siang hari. Efek kurang tidur ternyata tidak sesederhana itu. Faktanya, durasi tidur yang tidak tercukupi dengan baik bisa mempengaruhi berat badan Anda, yakni menaikkan berat badan.

    Ada beberapa cara bagi tubuh Anda untuk menaikkan berat badan ketika kurang tidur, antara lain:

    1. Nafsu makan cenderung meningkat

    Rasa kenyang pada perut Anda dipengaruhi oleh hormon leptin yang diproduksi otak. Nah, hormon ini bertugas untuk mengatur asupan makanan dan pengeluaran energi agar tubuh dapat mempertahankan berat badan yang ideal. 

    Tidak hanya itu, ada juga hormon ghrelin, yang bertugas untuk meningkatkan rasa lapar sehingga membuat Anda makan lebih banyak supaya tubuh tidak kekurangan energi. Kedua produksi hormon ini ternyata bergantung dengan kualitas tidur Anda.

    Mayo Clinic menyebutkan bahwa tidur empat jam semalam, dapat meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan. Itu artinya, efek kurang tidur bisa meningkatkan ghrelin dan menurunkan leptin, sehingga membuat Anda susah menurunkan berat badan. Pasalnya, Anda lebih mungkin makan dalam jumlah banyak karena nafsu makan meningkat.

    2. Ngidam makanan tinggi kalori

    Efek kurang tidur yang bisa menyulitkan Anda untuk menurunkan berat badan, karena keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori meningkat pesat. Akibatnya, semakin banyak asupan kalori yang Anda makan sehingga risiko berat badan bertambah jadi lebih besar.

    3. Kurang aktif bergerak karena tubuh kelelahan

    Keingian ngemil makanan padat kalori yang meningkat, mengharuskan Anda untuk lebih aktif dalam bergerak. Tujuannya, agar kelebihan kalori dapat terbakar menjadi energi dan tidak menimbulkan kenaikan berat badan.

    Sayangnya, orang yang kekurangan tidur cenderung bangun tidur dengan badan sakit semua dan kelelahan sehingga membuat mereka enggan untuk melakukan banyak aktivitas dan lebih memilih untuk tidur. Akibatnya, kenaikan berat badan bisa terjadi.

    Pengaruh gangguan tidur saat program penurunan berat badan

    penyebab diet gagal

    Berdasarkan semua efek dari penjelasan sebelumnya, bisa Anda simpulkan bahwa perlu usaha keras untuk menurunkan berat badan jika Anda mengalami kurang tidur. Apalagi jika kurang tidur disebabkan oleh gangguan tidur, seperti insomnia, sleep apnea, atau restless leg syndrome.

    Itu artinya, jika Anda sedang menjalani diet tapi kualitas tidur tetap buruk, usaha untuk menurunkan berat badan yang Anda lakukan tidak akan membuahkan hasil yang memuaskan. Bisa jadi gagal sepenuhnya.

    Jadi, jika Anda sedang berusaha menurunkan berat badan dan merasa tidak maksimal, coba perhatikan kembali bagaimana kualitas tidur Anda. Jika Anda masih saja kurang tidur, bisa jadi ini adalah penyebab gagalnya diet yang Anda jalani.

    Simpulannya, jika Anda ingin diet berhasil, perbaiki juga pola tidur Anda yang berantakan. Jangan khawatir, Anda bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini agar tidak kurang tidur dan bisa menurunkan berat badan dengan lancar.

    • Buat jadwal tidur lebih awal dan bangun pagi secara rutin. Tidur lebih awal menghindari Anda kurang tidur, dan bangun pagi memungkinkan Anda untuk lebih aktif pada pagi hari, sehingga lebih baik untuk metabolisme tubuh, termasuk produksi hormon yang berkaitan dengan nafsu makan.
    • Hindari makan sebelum tidur, apalagi dalam porsi besar. Lebih baik mengonsumsi camilan sehat, setidaknya 2-3 jam sebelum tidur.
    • Boleh saja tidur siang, asal sesuai aturan. Beberapa aturan tidur siang yang perlu Anda patuhi adalah tidur sekitar 10-20 menit atau tidak lebih dari 1 jam dan lakukan sebelum pukul 3 sore.
    • Belajar untuk mengelola stres dengan terapi relaksasi sebelum tidur, meditasi, atau melakukan aktivitas yang Anda sukai. Pasalnya, stres bisa membuat beberapa orang cenderung makan lebih banyak sebagai bentuk pelampiasan stres.
    • Ikuti aturan penurunan berat badan dengan mengurangi asupan kalori dan meningkatkan aktivitas fisik, seperti olahraga.
    • Jika gangguan tidur yang Anda alami cukup parah hingga mengganggu aktivitas harian, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan