Cara kerja kurkumin sebagai obat tradisional pereda gejala TBC adalah dengan menghambat produksi molekul yang disebut dengan sitokin. Sitokin adalah molekul yang menyebabkan terjadinya inflamasi.
Selain itu, kurkumin juga merupakan salah satu obat tradisional yang diyakini dapat mengurangi efek samping dari obat TBC, terutama yang berpotensi meningkatkan risiko terkena hepatitis.
Kunyit dapat Anda temukan dengan mudah di mana pun dalam bentuk apa pun, mulai dari bahan mentah, ekstrak, kapsul, tablet, bahkan teh. Obat alami ini juga dapat dicampurkan sebagai bumbu masakan untuk pasien TBC.
2. Jahe
Jahe, atau Zingiber officinale, adalah tanaman yang cukup lazim digunakan sebagai obat tradisional, termasuk obat herbal untuk mengatasi gejala TBC.
Sama seperti kunyit, obat alami ini juga mengandung zat-zat yang baik sebagai bahan antiinflamasi, khususnya untuk pengidap TBC. Menurut sebuah penelitian yang terdapat di Pain Medicine oleh Oxford University, kandungan yang terdapat di jahe membatasi produksi sitokin dan aktivitas enzim siklooksigenase, yang memicu terjadinya inflamasi.
Untuk Anda yang menderita TBC, Anda dapat mengonsumsi obat herbal ini dalam bentuk yang dikeringkan, atau suplemen dalam bentuk tablet dan kapsul. Terdapat pula teh jahe yang dijual di supermarket.
3. Teh hijau
Teh hijau diambil dari daun Camellia sinensis. Daun teh hijau diyakini memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Salah satunya adalah sebagai obat herbal untuk meredakan gejala-gejala TBC.
Tidak berbeda jauh dengan kunyit dan jahe, bahan-bahan yang terkandung dalam obat tradisional ini berpotensi mengurangi peradangan yang terjadi akibat infeksi bakteri TBC atau M. tuberculosis. Selain itu, teh hijau memiliki efek positif pada metabolisme tubuh, sehingga peradangan pun juga dapat berkurang.
4. Asam lemak omega 3
Meski bukan herbal, asam lemak omega-3 bisa menjadi salah satu cara untuk meredakan gejala TBC secara alami. Asam lemak omega 3 dapat Anda temukan di minyak ikan dan flaxseed (biji rami). Dengan mengonsumsi makanan untuk penderita TBC yang kaya akan asam lemak omega 3, inflamasi yang diakibatkan oleh infeksi bakteri tuberkulosis dapat berkurang.
Tidak hanya bermanfaat sebagai obat herbal TBC, asam lemak omega 3 juga berguna untuk meredakan inflamasi pada penyakit lainnya, seperti rheumatoid arthritis, kanker payudara, dan asma. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang terdapat di jurnal Biomedicine and Pharmacotherapy.
Selain dari ikan dan biji rami, pengidap TBC juga dapat mengonsumsi asam lemak omega 3 sebagai obat alami dalam bentuk suplemen.
5. Vitamin D
Kekurangan vitamin D dalam tubuh berpotensi meningkatkan risiko terjadinya inflamasi pada saluran pernapasan, serta menyebabkan tubuh tidak dapat melawan infeksi bakteri dengan baik.
Oleh karena itu, Anda dapat mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D sebagai obat alami untuk mengatasi peradangan akibat TBC.
Sebuah penelitian di jurnal Molecular Science pada tahun 2018 menunjukkan bahwa vitamin D berperan penting dalam mengatur produksi sitokin dalam tubuh, serta sel-sel sistem imun tubuh lainnya. Peradangan pun dapat dikurangi.
Anda bisa mendapatkan kebaikan vitamin D dari ikan seperti tuna, makarel, atau salmon, keju, hati sapi, dan kuning telur. Anda juga dapat mengonsumsinya dalam bentuk suplemen.
6. Minyak eukaliptus
Minyak eukaliptus mengandung senyawa alami yang disebut dengan eucalyptol. Eucalyptol membantu mengurangi produksi lendir dan melegakan saluran pernapasan. Sesak napas merupakan salah satu gejala utama penyakit TBC, dan obat herbal berupa minyak eukaliptus dapat membantu Anda meredakan gejala ini.
Bagaimana cara menggunakan obat herbal TBC dari eukaliptus? Anda dapat meneteskan minyak eukaliptus ke dalam 150 ml air panas, kemudian biarkan hingga suam-suam kuku. Setelah itu, hiruplah uap hangat yang keluar dari air minyak eukaliptus tersebut sebanyak 3 kali sehari. Dengan demikian, gejala sesak napas yang Anda alami dapat berkurang.
Penting untuk Anda ketahui masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai keampuhan obat-obatan tradisional ini untuk mengatasi TBC.
Selain itu, ada baiknya Anda juga berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter mengenai konsumsi bahan-bahan alami di atas. Hal ini penting untuk menghindari risiko efek samping saat digunakan bersamaan dengan obat antituberkulosis dari dokter.
Potensi penggunaan obat herbal TBC di masa mendatang
Pemanfaatan bahan-bahan alami untuk obat TBC sebenarnya sangat diharapkan mampu memberikan hasil efektif. Pasalnya, semakin banyak penderita TBC yang mengalami resistansi obat, TB MDR, dan TB XDR, menyebabkan meningkatnya presentase kegagalan pengobatan TBC melalui antibiotik setiap tahunnya. Diperlukan solusi untuk segera meminimalisir risiko resistansi obat, dan obat-obatan alami menjadi salah satu kandidat terkuat untuk mengatasinya.
Studi terbaru tahun 2019 yang dipublikasikan dalam jurnal Plant Archives, mengulas beberapa bahan alami yang berpotensi menjadi agen antituberkulosis, seperti kandungan propolis pada madu, citronellol pada eukaliptus, dan phenazines pada jamur linchen.
Studi tersebut menyebutkan satu penelitian dalam tabung in vitro menunjukan ekstrak propolis dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab TBC sekaligus meningkatkan kemampuan kerja obat antituberkulosis seperti isoniazid, rifampisin, dan streptomisin.
Dari sejumlah hasil penelitian yang memperlihatkan pengaruh positif penggunaan bahan herbal untuk mengatasi infeksi bakteri tuberkulosis, diharapkan peneliti terus mengembangkan studi pengolahan bahan-bahan alami untuk obat TBC.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar