WHO memperkirakan sekitar 550.000 anak terjangkit penyakit tuberkulosis (TBC) setiap tahun. Kendati tidak jauh berbeda dengan TBC pada orang dewasa, TBC pada anak dinilai lebih berbahaya karena dapat muncul dengan cepat setelah bakteri menginfeksi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus
WHO memperkirakan sekitar 550.000 anak terjangkit penyakit tuberkulosis (TBC) setiap tahun. Kendati tidak jauh berbeda dengan TBC pada orang dewasa, TBC pada anak dinilai lebih berbahaya karena dapat muncul dengan cepat setelah bakteri menginfeksi.
Meski sama-sama TBC, terdapat beberapa perbedaan antara bakteri yang menginfeksi anak-anak dan dewasa. Perbedaan tersebut antara lain:
Penularan TBC pada anak-anak memang tidak berbeda dengan orang dewasa, yakni dengan menghirup bakteri tuberkulosis di udara yang berasal dari penderita TBC. Bakteri dapat tersebar saat penderita batuk, bersin, berbicara, bahkan tertawa.
Penyakit TBC sangat mudah menular lewat udara. Namun, biasanya, anak-anak yang menderita infeksi bakteri ini tidak tertular dari anak lain yang juga terinfeksi.
Sumber penularan utama TBC pada anak-anak justru adalah lingkungan tempat tinggal yang terdapat orang dewasa pengidap TBC.
Penyakit TBC pada anak dan orang dewasa sama-sama terbagi menjadi tiga tahap, yakni:
Perbedaan antara TBC pada anak dan dewasa di tahap ini adalah perkembangan penyakitnya itu sendiri. Anak-anak biasanya akan mencapai tahap TBC aktif pada beberapa minggu atau bulan setelah terinfeksi, sedangkan orang dewasa mungkin baru mengalami tahap ini bertahun-tahun kemudian.
Gejala penyakit TBC pada anak dapat bervariasi tergantung usia. Namun, gejala yang paling sering muncul di antaranya:
Kumpulan gejala ini dapat menyerupai penyakit lain pada sistem pernapasan. Maka dari itu, orangtua perlu mengawasi kondisi anak dan segera membawanya ke dokter untuk memastikan diagnosis.
Remaja dan orang dewasa juga mengalami tanda-tanda yang sama dengan gejala TBC pada anak. Akan tetapi, gejala tersebut juga disertai dengan kondisi berikut:
Penyakit TBC pada anak dapat didiagnosis melalui tes Mantoux. Tes ini dilakukan dalam dua kali kunjungan.
Pada kunjungan pertama, dokter akan menyuntikkan cairan tuberkulin pada kulit lengan bawah. Hasilnya diamati pada kunjungan berikutnya.
Seseorang dikatakan positif terinfeksi TBC bila muncul benjolan pada area suntikan setelah 48-72 jam. Dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan lanjutan yang terdiri atas rontgen dada, pemeriksaan dahak, dan tes darah.
Diagnosis penyakit TBC pada anak lebih sulit dibandingkan orang dewasa. Pasalnya, gejala penyakit ini mirip dengan gangguan kesehatan lain yang umum menimpa anak-anak seperti pneumonia, infeksi bakteri dan virus umum, serta kurang gizi.
Penyakit tuberkulosis dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan jiwa, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak. Oleh sebab itu, orangtua perlu mengantisipasinya dengan memahami seluk-beluk penyakit ini.
Anda juga bisa mencegah penularan dengan mengurangi risiko penyakit. Awasi pula tanda-tanda penyakit TBC pada anggota keluarga di rumah. Saat gejala TBC muncul, segera periksakan diri untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Yusra Firdaus
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar