backup og meta

Jangan Anggap Remeh, Flu Bisa Sebabkan Komplikasi Berikut Ini

Jangan Anggap Remeh, Flu Bisa Sebabkan Komplikasi Berikut Ini

Banyak yang beranggapan bahwa flu atau influenza adalah penyakit ringan. Padahal, dalam beberapa kasus, jenis-jenis influenza yang parah bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa. Pahami bahaya-bahaya akibat flu lebih dalam pada ulasan berikut.

Flu parah bisa berbahaya, bahkan berakibat kematian

Banyak yang mengira bahwa flu dan pilek (common cold) sama, padahal keduanya berbeda. Flu bisa menyebabkan gejala yang lebih parah dari pilek. Tak hanya hidung tersumbat, kondisi ini juga bisa menyebabkan demam tinggi, sakit kepala yang tak kunjung hilang, dan nyeri otot.

Bahkan, beberapa orang bisa memiliki gejala yang lebih parah. Terutama bayi dan lansia yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, ibu hamil, dan orang dengan penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, penyakit ginjal atau hati. Orang dengan kondisi tersebut berisiko tinggi mengalami komplikasi bila terserang flu.

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat flu parah antara lain pneumonia, sinusitis, infeksi telinga, bahkan berujung pada kematian. Data dari World Health Organization atau WHO mencatat bahwa sekitar 290.000-650.000 orang meninggal dunia akibat virus influenza.

Berikut adalah komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit flu:

1. Pneumonia

Pneumonia adalah radang paru-paru yang menyebabkan kantung udara berisi nanah dan lendir sehingga menghalangi oksigen mencapai aliran darah. Jika darah terlalu sedikit mengandung oksigen, organ, jaringan, dan sel tubuh tidak dapat bekerja dengan baik sehingga dapat menyebabkan kematian.

Hal ini selaras dengan yang disebutkan oleh Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM, Ketua Perhimpunan Alergi-Imunologi Indonesia. “Bila tidak diobati, virus yang ganas bisa menyebabkan komplikasi pernapasan, seperti pneumonia, (jika terkena ke bayi) bisa gagal napas dan meninggal,’ ujarnya saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

Tanpa perawatan, pneumonia akibat virus flu bisa menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, menyebarkan virus atau bakteri ke aliran darah, dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).

Untuk mengetahui apakah flu sudah bertambah parah dan menjadi pneumonia, Anda perlu memerhatikan apa saja gejalanya. Flu menimbulkan gejala ringan sampai berat, seperti demam, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau berair, sakit kepala, mual dan muntah, diare, juga tubuh pegal-pegal.

2. Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan yang terjadi di rongga saluran hidung. Gejala-gejala yang mungkin timbul ketika influenza telah menyebabkan sinusitis adalah:

  • penyumbatan hidung semakin parah
  • sakit tenggorokan
  • rasa sakit di pipi, rahang atas, dan gigi
  • daya penciuman menurun
  • pembengkakan di dekat mata

3. Infeksi telinga

Infeksi telinga atau otitis media merupakan peradangan dan pembengkakan yang terdapat di telinga bagian tengah. Komplikasi akibat flu ini sering terjadi karena telinga bagian tengah terhubung dengan saluran pernapasan atas.

Ketika virus influenza di saluran pernapasan atas berkembang biak, kemungkinan virus dapat masuk menuju telinga tengah. Gejala-gejala yang dapat timbul berupa:

  • kemampuan mendengar menurun
  • keluar cairan dari telinga
  • demam dan menggigil
  • nyeri di telinga

4. Bronkitis

Bronkitis juga merupakan bentuk komplikasi lain akibat flu atau influenza. Penyakit ini disebabkan oleh iritasi pada selaput lendir yang terdapat di bronkus paru-paru.

Gejala-gejala yang mungkin dapat muncul meliputi:

  • batuk berdahak
  • rasa sesak di dada
  • demam dan menggigil

Komplikasi akibat influenza tidak dapat diobati dengan pengobatan flu biasa

Ivermectin adalah obat

Bila sudah terkena komplikasi, pengobatan influenza biasa tidak akan berpengaruh. Biasanya, dokter akan melihat kembali gejala yang Anda rasakan.

Kemungkinan besar, Anda juga perlu menjalani beberapa tes kesehatan untuk memastikan komplikasi apa yang terjadi dalam tubuh dan diopname.

Supaya tidak terjadi komplikasi, influenza harus diobati dengan cara yang tepat. Untuk itu Anda harus memperhatikan gejala flu apa saja yang muncul. Tujuannya, untuk menjadi pertimbangan apakah Anda perlu ke dokter atau tidak.

Bila gejala lebih menyerang saluran napas atas, seperti hidung tersumbat, berair, dan gatal, kemungkinan Anda mengalami pilek. Kondisi ini akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari dengan obat-obatan tanpa resep.

Namun, bila gejala disertai dengan sakit kepala parah, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan demam tinggi, ini bisa menandakan terjadinya flu.

“Pada orang dewasa, biasanya, kalau nyeri yang dirasa sangat parah, harus ke dokter. Pasien mungkin perlu dirawat juga,’ tambah dr. Iris Rengganis.

Pada kesempatan yang sama, Prof. dr. Cissy B. Kartasasmita, SpA(K), PhD, Ketua Indonesian Influenza Foundation, mengungkapkan hal senada terkait flu pada anak.

“Pada anak biasanya kita anjurkan ke dokter, kalau gejalanya nggak sembuh sendiri dalam 3 atau 4 hari. Apalagi kalau makin parah gejalanya, dia jadi rewel banget dan susah tidur karena sakit kepala dan nyeri otot,’ jelasnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Influenza – Mayo Clinic. (2019). Retrieved July 1, 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/flu/symptoms-causes/syc-20351719

What Is The Connection Between Influenza and Pneumonia? – American Lung Association. (n.d.). Retrieved July 1, 2020, from https://www.lung.org/lung-health-and-diseases/lung-disease-lookup/pneumonia/what-is-the-connection.html

Who is at High Risk for Flu Complications – CDC. (2018). Retrieved July 1, 2020, from https://www.cdc.gov/flu/highrisk/index.htm#:~:text=Some%20people%2C%20however%2C%20are%20more,make%20chronic%20health%20problems%20worse.

Flu Symptoms and Complications – CDC. (2019). Retrieved July 1, 2020, from https://www.cdc.gov/flu/symptoms/symptoms.htm

Interview bersama Prof. dr. Cissy B. Kartasasmita, SpA(K), PhD, Ketua Indonesian Influenza Foundation, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin, 25 November 2019 (25/11).

Interview bersama Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM, Ketua Perhimpunan Alergi-Imunologi Indonesia, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin, 25 November 2019.

Versi Terbaru

04/09/2020

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Mengenal 4 Jenis Flu Beserta Gejalanya

5 Kiat Mudah Mengatasi Hidung yang Iritasi Saat Pilek dan Flu


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 04/09/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan