Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang disebabkan oleh peradangan dan penyempitan jalur udara (bronkus). Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, baik dengan terapi atau obat tertentu. Namun, menjalani terapi pengobatan asma dapat membantu mengurangi frekuensi kambuhnya asma dan mengendalikan keparahan gejalanya ketika sedang kumat. Terapi apa saja yang bisa dijadikan cara mengobati gejala-gejala penyakit asma?
Pilihan terapi pengobatan asma yang direkomendasikan dokter
Meski tak bisa disembuhkan, gejala asma yang kambuh masih bisa Anda atasi dengan obat.
Dikutip dari Cleveland Clinic, Anda juga bisa melakukan pengobatan pelengkap alternatif selain obat, seperti terapi asma.
Ada banyak pilihan jenis terapi untuk pengobatan asma. Maka, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk bisa menemukan mana yang terbaik bagi Anda.
Dengan konsultasi, dokter dapat mengetahui apa jenis asma dan tingkat keparahan penyakit asma yang dialami.
Berangkat dari situ, dokter dapat menentukan obat mana yang cocok untuk Anda, serta terapi seperti apa yang efektif. Pasalnya, tidak semua orang cocok dengan satu terapi tertentu.
Berikut beberapa cara pengobatan asma beserta terapi alternatif yang umum dilakukan.
1. Terapi obat
Kebanyakan pengidap asma akan dianjurkan untuk menjalani pengobatan dengan obat asma, baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Lama durasi pengobatan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan asma Anda.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, jenis pengobatan asma terbagi menjadi tiga, yaitu pengobatan jangka panjang, pendek, serta pengobatan alergi.
Pengobatan asma jangka panjang bertujuan untuk mengendalikan keparahan gejala asma, dan mencegahnya kambuh secara berkelanjutan serta komplikasi asma.
Terapi jangka panjang biasanya melibatkan penggunaan obat hirup (inhaler asma atau nebulizer).
Sementara itu, terapi pengobatan jangka pendek lebih bertujuan untuk segera meredakan serangan asma akut saat kejadian.
Obat ini juga bisa digunakan sebagai pilihan pertolongan pertama untuk serangan asma mendadak.
Pengobatan alergi dikhususkan untuk mengatasi alergi yang menjadi penyebab asma. Jadi, obat ini biasanya hanya diberikan jika tubuh bereaksi dengan pemicu (alergen) tertentu.
Dalam beberapa kasus, antibiotik juga bisa digunakan untuk pengobatan asma. Akan tetapi, penggunaan antibiotik untuk asma harus mempertimbangkan apa penyebab dari asma tersebut.
Selalu gunakan obat-obatan apapun sesuai dengan anjuran dari dokter Anda.
2. Terapi pernapasan
Terapi pernapasan adalah cara mengatasi penyakit asma tanpa obat yang sering dianjurkan dokter.
Berlatih teknik pernapasan setiap hari membiasakan Anda untuk bernapas lebih efektif dengan cara yang benar.
Lambat laun, rutin melakukan terapi pernapasan dapat membantu meningkatkan fungsi paru-paru untuk menampung dan menyerap oksigen, serta turut mencegah asma kambuh.
Di sisi lain, berlatih teknik pernapasan dalam juga membantu Anda mengatasi stres yang menjadi pemicu asma dengan lebih baik.
Stres rentan memicu gejala asma rentan kumat tiba-tiba atau membuat serangannya terasa semakin parah saat kejadian.
Nah, pengobatan penyakit asma yang satu ini dapat membantu Anda mengatur napas di kala terimpit agar otak dan paru-paru tetap mendapatkan cukup pasokan oksigen.
Cara termudah untuk melakukan teknik pernapasan sebagai pengobatan asma adalah sebagai berikut.
- Cari tempat yang sepi dan nyaman untuk duduk atau berbaring. Cobalah untuk kosongkan pikiran. Setelahnya, taruh satu tangan di dada dan satu tangan lagi di perut.
- Ambil napas perlahan lewat hidung dalam 5 hitungan lambat. Biarkan dada dan perut bawah mengembang terus sampai Anda merasa tangan ikut naik. Ini artinya diafragma Anda sedang bergerak ke bawah untuk memberi ruang bagi paru-paru Anda agar terisi penuh dengan udara beroksigen.
- Tahan napas selama yang Anda bisa, kemudian perlahan buang napas lewat hidung juga dalam 5 hitungan lambat. Selama melakukan ini, Anda seharusnya akan merasa tangan ikut perlahan turun.
- Ulangi terus selama beberapa menit sampai napas jadi lebih teratur.
Jika ingin lebih pasti, dokter dapat merujuk Anda pada seorang terapis pernapasan untuk mengajarkan Anda teknik pernapasan khusus yang bisa menjadi salah satu cara mengobati gejala asma yang muncul.
Dengan begitu ketika Anda berada dalam situasi stres yang bisa memicu asma kambuh, Anda akan secara naluriah menggunakan teknik ini untuk mengatur napas.
3. Terapi obat alami atau herbal
Selain dengan menggunakan obat-obatan resep dari dokter, konon gejala-gejala asma juga dapat diatasi dengan konsumsi obat-obatan alami atau herbal untuk asma.
Pilihan ini tentunya memudahkan Anda karena kebanyakan bahan-bahan obat alami asma ini Anda dapatkan di rumah.
Salah satu cara alami untuk mengobati gejala asma adalah mengonsumsi bawang putih.
Sebuah penelitian dari jurnal Food and Chemical Toxicology menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih memiliki sifat antiinflamasi.
Maka itu, bumbu dapur ini diyakini dapat mengatasi berbagai penyakit peradangan kronis, salah satunya asma.
Tentunya, masih banyak lagi pilihan obat alami yang bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan gejala-gejala asma.
Namun, penting untuk Anda ingat bahwa obat herbal tidak bisa dijadikan sebagai pengobatan utama asma. Anda harus tetap menggunakan obat-obatan resep dari dokter.
Selain itu, efek dari beberapa obat herbal untuk penyakit asma masih memerlukan penelitian lebih lanjut, terutama mengenai keamanannya.
4. Terapi yoga
Yoga adalah jenis olahraga yang mengharuskan Anda mengatur pola tarikan dan embusan napas mengikuti setiap gerakan tubuh.
Maka dari itu, olahraga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu cara mengobati gejala-gejala asma. Teknik pernapasan yoga lambat laun akan meningkatkan kapasitas paru.
Dengan begitu, Anda dapat menghirup volume oksigen dalam jumlah yang lebih banyak saat bernapas pendek.
Yoga juga secara tidak langsung mengajarkan bagaimana caranya bernapas lebih baik dan efisien. Tidak hanya itu, yoga juga bisa mengurangi gejala stress yang bisa memicu asma.
Sebuah studi dari Ethiopian Journal of Health Sciences menyatakan bahwa yoga berpotensi mengurangi serangan asma akut.
Studi ini dilakukan pada 24 penderita asma selama 4 minggu dengan durasi 50 menit per hari.
Hasil dari studi tersebut mengungkapkan bahwa olahraga ini efektif mengurangi kambuhnya serangan asma di pagi dan malam hari.
Selain itu, yoga juga diyakini dapat mengurangi penggunaan pengobatan asma lainnya, seperti salbutamol.
5. Terapi renang
Bagi beberapa orang yang asmanya dipicu olahraga (exercise-induced asthma), beraktivitas fisik terlalu berat riskan menimbulkan serangan.
Saat berolahraga, tanpa sadar kita seringnya bernapas lewat mulut, bukan hidung. Cara bernapas seperti ini membuat Anda makin sesak napas karena udara yang masuk ke paru adalah udara kering.
Udara kering akan mengiritasi saluran napas yang akhirnya memicu gejala asma.
Di sisi lain, memilih olahraga yang tepat dapat bisa menjadi salah satu cara tepat untuk mengobati gejala asma dalam jangka panjang.
Berenang adalah salah satu olahraga yang paling disarankan dokter untuk penderita asma.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa berenang lebih efektif mengatasi asma ketimbang hanya dengan obat-obatan.
Manfaat berenang untuk asma yang lainnya adalah membantu melembapkan saluran udara agar tidak kering dan teriritasi.
Selain itu, postur tubuh yang mendatar saat berenang dapat melemaskan otot-otot saluran pernapasan sehingga nantinya Anda bisa bernapas lebih lega.
Pasalnya, berenang tidak mengharuskan Anda menopang berat terlalu banyak seperti saat sedang berdiri tegak.
Terapi pengobatan asma ini juga dapat membantu penderita asma agar tetap aktif bergerak.
Faktanya, kurang olahraga bisa membuat kondisi fisik penderita asma jadi lebih rentan terhadap penyakit dan serangan asma.
6. Akupunktur
Akupunktur merupakan pengobatan tradisional asal Tiongkok dengan menusukkan jarum super tipis ke titik-titik tertentu tubuh.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa terapi akupunktur dapat membantu meringankan gejala berbagai kondisi medis, termasuk asma.
Terapi penyakit asma yang satu ini dipercaya dapat meningkatkan fungsi paru-paru, mengendalikan gejala, hingga mengurangi risiko efek samping dari penggunaan obat-obatan asma.
Hal ini pun telah didukung oleh sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Medicine tahun 2017 lalu.
Pada penelitian tersebut diketahui bahwa akupunktur ampuh membantu mengurangi gejala asma yang dialami anak-anak.
Konsultasikan ke dokter perihal terapi pengobatan apa yang paling cocok sebagai cara mengobati gejala-gejala asma Anda.