backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Feses Berwarna Hitam? Ini Beberapa Penyebab yang Perlu Anda Ketahui

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 20/04/2022

    Feses Berwarna Hitam? Ini Beberapa Penyebab yang Perlu Anda Ketahui

    Variasi dalam bentuk dan warna feses tidak melulu menandakan kondisi serius. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa feses berwarna hitam sering kali menimbulkan kekhawatiran.

    Kenapa warna feses bisa mengalami perubahan?

    Ciri feses yang sehat adalah berwarna kecokelatan hingga cokelat tua. Warna feses dapat dipengaruhi oleh makanan dan seberapa banyak empedu yang terkandung di dalamnya. 

    Selain itu, satu lagi komponen yang menentukan warna feses adalah bilirubin. Bilirubin merupakan pigmen (zat pemberi warna) yang dihasilkan oleh organ hati.

    Bilirubin terbentuk dari perombakan sel darah merah yang sudah tua. Pigmen ini kemudian bermuara di dalam usus dan berinteraksi dengan berbagai zat. 

    Saat bilirubin dalam darah berinteraksi dengan zat besi dalam sistem pencernaan, warnanya pun akan mengalami perubahan menjadi kecokelatan. 

    Namun, warna kecokelatan ini dapat menghitam saat Anda mengonsumsi makanan atau obat dalam jumlah banyak, atau mengalami penyakit pada sistem pencernaan

    Feses berwarna hitam akibat makanan dan suplemen

    efek minum kopi buang air besar

    Pada orang yang sehat, buang air besar (BAB) berwarna hitam biasanya terjadi akibat konsumsi makanan, obat tertentu, atau suplemen zat besi. 

    Inilah mengapa penderita anemia yang rutin minum suplemen zat besi kerap mengalaminya.

    Selain itu, makanan dan obat-obatan yang kerap membuat tinja berwarna hitam, antara lain:

    • blueberry dan blackberry,
    • anggur,
    • buah bit,
    • licorice hitam,
    • cokelat, dan
    • obat mengandung bismut.

    Jika feses berwarna hitam dan Anda dapat mengingat makanan, suplemen, atau obat yang menjadi penyebabnya, hal ini bukanlah masalah besar. 

    Warna hitam akan menghilang begitu Anda berhenti mengonsumsi zat tersebut. Namun, lain halnya apabila feses Anda menghitam tanpa penyebab yang jelas.

    Anda mungkin melihat apakah terdapat darah pada feses. Hal ini bisa menandakan masalah pencernaan yang serius. 

    Ciri lain yang menandakan masalah pada sistem pencernaan adalah bau feses yang lebih menyengat dari biasanya.

    Penyakit yang menyebabkan feses berwarna hitam

    feses hitam

    Jika warna hitam tidak berkaitan dengan makanan, obat, atau suplemen zat besi, kemungkinan penyebabnya adalah perdarahan pada saluran pencernaan atas, seperti lambung dan kerongkongan. 

    Kondisi tersebut dalam istilah medis disebut sebagai melena. Perdarahan umumnya berawal dari pembentukan luka pada dinding kerongkongan, lambung, atau usus halus. 

    Pada kasus tertentu, perdarahan juga dapat terjadi karena pembuluh darah membengkak dan tergerus oleh makanan yang tubuh Anda cerna.

    Perlu Anda ketahui bahwa melena berbeda dengan BAB berdarah alias hematochezia, yaitu kondisi ketika feses keluar bersamaan dengan darah segar. 

    Hal ini menandakan perdarahan terjadi pada saluran pencernaan bawah, seperti usus besar, rektum, atau anus. Sementara, melena terjadi akibat perdarahan yang lokasinya jauh dari anus. 

    Darah dari saluran pencernaan atas berinteraksi dengan enzim pencernaan dan mengalami oksidasi. Proses tersebut akhirnya menyebabkan feses berwarna hitam.

    Dikutip dari Osmosis, beberapa masalah kesehatan yang memengaruhi saluran pencernaan atas dan kerap menjadi penyebab feses berwarna hitam antara lain sebagai berikut.

    1. Penyakit tukak lambung

    Penyakit tukak lambung adalah kondisi peradangan pada dinding lambung yang menyebabkan terbentuknya luka. Gangguan sistem pencernaan ini juga bisa terjadi pada usus halus.

    Infeksi Helicobacter pylori (H. pylori) dan efek samping obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) bisa menyebabkan luka pada lambung. Luka inilah yang akhirnya menyebabkan melena. 

    2. Kerusakan saluran pencernaan atas

    Produksi asam lambung berlebihan dapat menimbulkan kerusakan pada saluran cerna bagian atas. Gastroesophageal reflux disease (GERD) menyebabkan asam lambung mengalir naik ke kerongkongan.

    Hal ini bisa menimbulkan peradangan pada kerongkongan (esofagitis). Peningkatan produksi asam lambung juga berisiko memicu peradangan pada dinding lambung (gastritis).

    Kerusakan saluran pencernaan atas juga bisa disebabkan oleh gangguan lain, seperti sindrom Mallory-Weiss dan perkembangan tumor.

    3. Pembengkakan pembuluh darah

    Sirosis hati dapat menyebabkan penyumbatan aliran darah, sehingga menyebabkan darah kembali ke vena portal (yang membawa darah dari usus dan limpa ke hati).

    Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan tekanan pembuluh darah hati yang kondisinya dikenal sebagai hipertensi portal.

    Kondisi ini selanjutnya memungkinan adanya pembengkakan pembuluh darah pada saluran pencernaan atas. Jika pembuluh darah pecah, hal ini tentu menyebabkan perdarahan.

    4. Kelainan darah

    Kondisi ini memiliki gejala berupa perdarahan berlebihan dan sering muncul memar. Penyakit yang menyebabkan perdarahan berlebih, seperti hemofilia, trombositopenia, dan sebagainya.

    Kapan Anda harus mengunjungi dokter?

    tes untuk dermatitis kontak

    Perubahan warna feses menjadi hitam pada dasarnya merupakan kondisi darurat sehingga Anda membutuhkan penanganan medis. 

    Saat mengalami melena, kemungkinan Anda juga akan mengalami gejala-gejala lain akibat tubuh kehilangan darah, seperti:

    • anemia,
    • syok,
    • kulit pucat,
    • tubuh lemas,
    • sesak napas,
    • sakit perut,
    • pusing dan berkunang-kunang, dan
    • peningkatan denyut jantung.

    Melena yang disertai syok juga harus ditangani dengan segera karena ini menandakan bahwa perdarahan masih terjadi. 

    Apabila Anda mengalami kondisi ini, segera cari bantuan darurat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

    Cara mengobati feses yang berwarna hitam

    endoskopi kanker esofagus

    Dokter perlu mendiagnosis penyebab melena untuk dapat menentukan penanganannya. Proses diagnosis dokter awali dengan mempelajari riwayat medis, termasuk apakah Anda minum obat nyeri nonsteroid yang dapat mengiritasi lambung.

    Setelah itu, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan, seperti nasogastric lavage untuk mengukur banyaknya darah yang hilang. Prosedur ini juga untuk mempersiapkan pasien menjalani endoskopi saluran cerna atas.

    Selain endoskopi, pemeriksaan lain yang mungkin Anda lakukan, yakni tes darah, pemeriksaan sinar-X seperti barium enema, dan kolonoskopi. 

    Dokter sering kali juga melakukan pemeriksaan feses untuk memastikan diagnosis. Dokter baru dapat menyarankan pilihan pengobatan begitu mengetahui penyebabnya. 

    Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang mungkin dokter lakukan untuk menangani feses berwarna hitam.

    • Penyuntikan obat untuk merangsang penggumpalan darah pada saluran cerna saat endoskopi.
    • Kauterisasi, yaitu teknik menutup luka dengan membakarnya menggunakan listrik bertegangan rendah yang juga dapat dokter lakukan saat endoskopi.
    • Penutupan luka memakai penjepit atau pengikat, yang bertujuan untuk menghilangkan pembuluh darah yang membengkak.
    • Pemasangan kateter khusus untuk menyumbat aliran darah pada jaringan yang mengalami perdarahan.
    • Konsumsi obat proton pump inhibitor untuk merangsang penyembuhan tukak lambung dan menghentikan perdarahan.
    • Antibiotik untuk mengatasi perdarahan akibat infeksi bakteri H. pylori.
    • Transfusi darah apabila perdarahan sangat parah atau tidak kunjung berhenti.

    Melena dapat berlangsung hingga lima hari setelah perdarahan selesai, tergantung seberapa parah perdarahan dan seberapa cepat gerak saluran pencernaan Anda. 

    Penanganan yang tepat saat menemukan mengalami perubahan warna feses menjadi hitam, tentu akan membantu pemulihan Anda lebih cepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 20/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan