Nyeri dada merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh banyak orang. Kondisinya mungkin sesekali muncul dan tidak kembali. Namun, ada pula yang merasakannya terus-menerus dan makin memburuk. Ketahui penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini.
Apa itu nyeri dada?
Nyeri dada adalah rasa sakit yang muncul pada bagian sekitar dada. Rasa nyerinya dapat saja terasa pada dada bagian tengah, sebelah kiri, maupun sebelah kanan.
Kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang, yang mana ini juga bergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Rasa sakit ini mungkin digambarkan seperti tusukan jarum kecil di sekitar dada Anda. Ada juga yang merasakannya sebagai sensasi tertekan, sesak dan penuh, hingga terbakar di dada.
Dalam beberapa kasus, nyeri dapat menyebar ke leher, rahang, punggung bawah, dan lengan, yang sering dikaitkan sebagai tanda dari gangguan jantung.
Seberapa umumkah kondisi ini terjadi?
Tanda dan gejala nyeri dada
Nyeri dada yang Anda alami dapat berlangsung lebih dari beberapa menit bahkan berjam-jam.
Terkadang, nyeri akan memburuk saat Anda terus melakukan aktivitas. Namun, gejala ini juga bisa membaik dan menghilang dengan sendirinya setelah Anda berhenti beraktivitas.
Saat dada terasa nyeri, tanda dan gejala lain yang mungkin menyertai antara lain:
- sesak napas,
- keluar keringat dingin,
- kepala terasa pusing,
- tubuh lemas dan tidak bertenaga,
- nyeri dada hilang-timbul,
- mual hingga disertai muntah,
- rasa asam pada mulut,
- makanan yang sudah tertelan naik kembali ke mulut,
- kesulitan untuk menelan makanan, serta
- nyeri dada makin memburuk saat mengubah posisi tubuh, menarik napas, atau batuk.
Penyebab nyeri dada
Penyebab munculnya rasa sakit pada dada sangat beragam. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Penyakit jantung
Nyeri pada dada kiri menjadi gejala khas dari gangguan jantung. Gejala lain yang menandakan penyakit jantung adalah sesak napas atau pingsan.
Berikut ini sejumlah kondisi atau penyakit pada jantung yang menyebabkan nyeri dada sebelah kiri.
- Serangan jantung: terjadi akibat aliran darah yang tersumbat atau ada penggumpalan dalam pembuluh darah, seperti akibat aterosklerosis atau penyakit jantung koroner.
- Angina: nyeri dada yang disebabkan buruknya aliran darah ke jantung. Kondisi ini bisa terjadi karena plak menumpuk di dinding bagian dalam arteri dan mempersempitnya.
- Perikarditis: peradangan pada kantong yang mengelilingi jantung (perikardium). Rasa sakit pada dada akan makin parah saat menarik napas atau berbaring.
- Diseksi aorta: kondisi yang mengancam jiwa karena melibatkan robeknya arteri utama pada jantung (aorta), yang bisa menyebabkan aorta pecah.
2. Gangguan pencernaan
Dada terasa nyeri juga bisa disebabkan oleh beberapa masalah pencernaan seperti berikut ini.
- Gastroesophageal reflux disease (GERD): asam lambung di dalam perut naik mencapai kerongkongan sehingga menyebabkan sensasi panas pada dada (heartburn).
- Disfagia (kesulitan menelan): gangguan pada kerongkongan yang menyebabkan kesulitan menelan makanan dan dada terasa sakit.
- Masalah kantung empedu atau pankreas: penyakit batu empedu atau peradangan pada pankreas bisa menyebabkan sakit perut yang menjalar hingga ke dada.
3. Masalah pada otot dan tulang
Kondisi yang menyerang otot dan tulang pada area sekitar dada juga menimbulkan nyeri dada bagian tengah. Beberapa penyebabnya antara lain seperti berikut.
- Fibromyalgia: kondisi pegal linu yang menyebabkan nyeri kronis pada otot di sekitar dada yang terjadi terus-menerus dalam waktu panjang.
- Kostokondritis: peradangan tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dan tulang dada. Tulang dada sakit saat ditekan atau menarik napas dalam.
4. Gangguan paru-paru
Tak hanya jantung, paru-paru juga berada di dalam rongga dada. Jika organ vital ini mengalami masalah, wajar bila Anda merasakan sakit dada bagian kanan, kiri, maupun keduanya.
Berikut ini adalah berbagai gangguan pada paru-paru yang umumnya menimbulkan nyeri dada.
- Emboli paru: gumpalan darah bersarang di dalam arteri paru-paru dan menghalangi aliran darah ke paru-paru sehingga menimbulkan rasa sakit.
- Paru-paru kolaps (mengempis): terjadi akibat udara bocor ke ruang antara paru-paru dan tulang rusuk. Rasa sakit dada bertahan hingga berjam-jam dan diikuti sesak napas.
- Pleuritis: peradangan pada selaput yang melapisi paru-paru (pleura) sehingga memicu sakit dada saat batuk atau menarik napas.
- Hipertensi pulmonal: tekanan darah tinggi pada pembuluh darah arteri yang bertugas membawa darah ke paru-paru (arteri pulmonalis).
5. Kondisi kesehatan lainnya
Kondisi dada terasa nyeri atau sakit juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi di bawah ini.
- Serangan panik: seseorang yang mengalami cemas atau ketakutan berlebihan dapat merasakan sakit dada yang diikuti dengan napas cepat, mual, dan pusing.
- Herpes zoster (cacar api): penyakit akibat virus cacar air di dalam tubuh yang kembali aktif. Penyakit ini menyebabkan sakit pada dada bila terdapat lepuhan kulit pada area tersebut.
Diagnosis nyeri dada
Dokter akan menanyakan mengenai gejala yang Anda alami, riwayat kesehatan, serta informasi lainnya seperti obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Penyebab nyeri dada yang sangat beragam membuat Anda harus melakukan serangkaian tes kesehatan seperti berikut ini.
- Elektrokardiogram (EKG), merekam aktivitas kelistrikan organ jantung.
- Rontgen dada, memeriksa organ di dalam rongga dada, termasuk jantung, paru-paru, dan pembuluh darah di sekitarnya.
- CT scan, mendeteksi ada tidaknya penggumpalan darah pada paru (emboli paru) atau robeknya pembuluh darah aorta (diseksi aorta).
- Tes darah, mengukur jumlah enzim tertentu dalam aliran darah yang menjadi pertanda kerusakan jantung.
- Ekokardiogram, merekam gambar bergerak dari jantung dengan gelombang suara.
- Angiogram, membantu mencari penyumbatan pada pembuluh arteri tertentu.
Pengobatan nyeri dada
Setelah penyebabnya diketahui, barulah dokter akan memutuskan jenis pengobatan yang tepat untuk mengatasi nyeri dada yang Anda alami.
Dalam sejumlah kasus, kondisi ini bisa ditangani lewat penggunaan obat-obatan medis tertentu.
Namun, bila konsumsi obat-obatan tidak cukup efektif mengatasi nyeri dada, dokter Anda dapat merekomendasikan prosedur operasi atau pembedahan.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengobati dada yang terasa nyeri.
1. Minum obat-obatan
Dokter dapat meresepkan beberapa jenis obat di bawah ini untuk meredakan rasa sakit di dada.
- Obat untuk meredakan rasa sakit dan nyeri pada tubuh, seperti paracetamol.
- Obat untuk merelaksasikan pembuluh arteri yang digunakan dengan cara ditempatkan di bawah lidah, seperti nitrogliserin. Obat ini bekerja dengan cara melemaskan arteri jantung sehingga darah bisa mengalir lebih mudah melalui ruang sempit.
- Obat trombolitik untuk melarutkan gumpalan yang menghalangi darah mencapai otot jantung. Obat ini hanya diberikan pada kasus nyeri akibat serangan jantung.
- Obat asam lambung pada orang yang mengalami gejala heartburn akibat GERD agar asam lambung di dalam perut tidak naik ke kerongkongan.
- Obat pengencer darah untuk mengatasi dan mencegah gumpalan darah dalam arteri sehingga tidak menghambat aliran darah ke jantung atau paru-paru, seperti warfarin.
- Obat antidepresan untuk pengidap serangan panik dengan gejala rasa sakit dan sesak pada dada.
2. Angioplasti dan pemasangan ring jantung
Sebagai pengobatan nyeri dada akibat penyumbatan arteri jantung, dokter akan memasukkan kateter kecil dengan balon pada bagian ujungnya ke pembuluh darah yang menyempit.
Ujung balon akan dikembangkan untuk memperlebar arteri. Pada beberapa kasus, ring jantung (stent) akan ditempatkan untuk menjaga agar arteri tetap terbuka dan aliran darah tetap lancar.
3. Operasi bypass jantung
Selama tindakan bypass jantung, dokter mengambil pembuluh darah dari bagian tubuh lain dan menggunakannya untuk membuat jalur alternatif.
Pembuluh darah tersebut akan digunakan untuk membuat jalur baru agar darah dapat mengalir melewati area yang tersumbat.
Prosedur ini mampu memulihkan suplai darah ke otot jantung dan mencegah serangan jantung.
4. Perbaikan diseksi aorta
Untuk mengatasi nyeri akibat robekan pada pembuluh arteri besar (diseksi aorta), dokter dapat melakukan operasi darurat guna memperbaiki bagian yang robek.
Diseksi aorta sangat berbahaya yang dapat menyebabkan perdarahan masif dan gagal jantung. Oleh karena itu, tindakan cepat dan tepat penting untuk menyelamatkan nyawa pasien.
5. Reinflasi paru
Jika nyeri dada disebabkan oleh paru-paru kolaps atau mengempis, dokter akan memasukkan selang khusus ke dalam rongga dada.
Selang ini berfungsi untuk mengalirkan udara ke dalam rongga dada sehingga paru-paru yang kempis bisa dikembalikan ke posisi normal.
Prosedur operasi ini mampu meredakan nyeri dan memastikan paru-paru bekerja dengan baik.
Pencegahan nyeri dada
Menerapkan gaya hidup sehat dan mengurangi risiko gangguan jantung, paru, dan pencernaan dapat membantu Anda mencegah terjadinya rasa sakit pada dada.
Berikut ini adalah beberapa cara sederhana mencegah nyeri dada yang dapat Anda praktikkan.
- Menurunkan berat badan berlebih atau mempertahankan berat badan yang ideal.
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
- Menghindari konsumsi makanan berlemak, berminyak, atau terlalu pedas.
- Olahraga secara rutin, minimal 30 menit setiap hari.
- Berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol.
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama bila mengidap hipertensi, kolesterol tinggi, atau diabetes.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kondisi ini, silakan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.
Kesimpulan
- Nyeri dada adalah rasa sakit pada area sekitar dada, mulai dari bagian tengah, sebelah kiri, maupun sebelah kanan.
- Kondisi ini menjadi gejala umum penyakit jantung, gangguan pencernaan, masalah otot dan tulang, gangguan paru-paru, serangan panik, hingga penyakit infeksi.
- Pengobatan rasa sakit pada dada ini dapat melibatkan penggunaan obat-obatan hingga tindakan operasi, tergantung penyebab yang mendasarinya.
[embed-health-tool-heart-rate]