6. Pastikan anak bahagia dan bebas stres
Selain kesehatan fisik, yang menjadi tantangan bagi orangtua dalam merawat anak dengan kelainan jantung adalah mengelola emosi. Situs kesehatan Mayo Clinic menyebutkan bahwa anak akan terus mengalami kesulitan ini hingga mereka mencapai usia sekolah.
Kesulitan emosi ini perlu menjadi perhatian orangtua. Pasalnya, ini akan membuat si kecil jadi mudah stres, cemas, dan tidak aman. Jenis emosi tersebut tidak baik untuk kesehatan tubuh dan jantungnya.
Jadi, untuk menjaga kesehatan anak dengan penyakit jantung bawaan Anda perlu membantunya menghilangkan rasa cemas, kesepian, takut, dan stres. Sebaliknya, buat si kecil jadi merasa aman dan bahagia.
Cobalah untuk menenangkan si kecil ketika ia mulai merasa cemas dan takut. Caranya, tenangkan dengan kata-kata yang bisa membuat perasaannya jadi lebih baik dan beri pelukan. Adanya kontak fisik dan komunikasi ini membantu si kecil mengatasi emosinya.
Cara selanjutnya adalah ajak teman anak untuk bermain atau melakukan aktivitas bersama di rumah. Ini bisa mengurangi rasa kesepian. Kemudian, ikuti komunitas anak dengan kondisi yang sama. Dengan hal ini, anak bisa menjalin pertemanan dengan anak lain yang kondisinya sama.
Anda juga bisa sekaligus bertukar informasi dan keluh kesah seputar merawat anak dengan para orangtua yang tergabung di komunitas tersebut. Ini akan membuat wawasan Anda jadi lebih luas dalam menghadapi si kecil.
7. Berikan vaksinasi flu
Vaksin menjadi salah satu cara mencegah anak terserang penyakit tertentu. Ini membuat tubuh jadi lebih kebal atau sekalipun terkena, gejalanya tidak bertambah parah dan tubuh cepat pulih.
Vaksin juga menjadi cara penting untuk menjaga kesehatan anak dengan penyakit jantung bawaan. Salah satunya adalah vaksin influenza yang memang penyakitnya sangat mudah menular.
Mengingat anak punya masalah jantung, flu yang dialami anak bisa jadi lebih parah. Oleh karena itu, pemberian vaksin ini sangat dianjurkan.
Sebagian besar anak dibolehkan suntik vaksin influenza di usia 6 bulan hingga 2 tahun. Sementara, pemberian vaksin dalam bentuk semprot hidung, bisa diberikan pada anak usia 2 hingga 17 tahun. Pemberian vaksin ini umumnya dilakukan setiap satu tahun sekali.
8. Bantu anak memahami kondisi jantungnya
Menjaga kesehatan anak dengan penyakit jantung bawaan bukan hanya tugas Anda dan pasangan. Ini juga menjadi tugas khusus untuk si kecil yang mulai bertambah besar. Tujuannya, untuk membantu anak ia beradaptasi antara kondisi tubuh dengan lingkungan di sekitarnya.
Ini dimulai dengan membantu si kecil memahami kondisi jantungnya. Anda bisa menjelaskan seperti apa penyakitnya, apa saja hal yang harus dilakukan agar ia tetap sehat, apa saja hal yang harus dihindari, dan apa bahayanya jika ia melanggar hal tersebut.
Usianya yang bertambah besar, memudahkan Anda untuk memberikan informasi mengenai penyakitnya. Anda bisa lakukan hal ini lewat obrolan sehari-hari, membaca buku, atau mengajaknya mendatangi komunitas. Jika Anda kesulitan, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter atau psikolog.
9. Sesuaikan perawatan ketika anak beranjak dewasa
Saat masih kecil, dokter spesialis atau rumah sakit menangani kondisinya ditujukkan untuk anak-anak. Namun setelah anak beranjak dewasa, perawatan anak harus disesuaikan dengan usianya.
Anda bisa memindahkan layanan kesehatan anak ke layanan kesehatan dewasa. Transisi ini bisa dilakukan saat anak berusia 12 tahun, hingga ia benar-benar sudah beranjak dewasa. Menyesuaikan perawatan ini membantu mempermudah anak untuk mendapatkan pengobatan kelainan jantung yang sesuai.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar