Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Panduan Menjaga Kesehatan Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 10/05/2021

    Panduan Menjaga Kesehatan Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan

    Untuk orangtua dengan anak yang mememiliki penyakit jantung bawaan, menjaga kesehatan si kecil perlu lebih cermat. Anda harus senantiasa berkonsultasi dengan dokter dan menjalankan pola hidup sehat. Simak panduan menjaga kesehatan anak dengan penyakit jantung bawaan berikut ini.

    Tips menjaga kesehatan anak dengan penyakit jantung bawaan

    Anak dengan penyakit jantung bawaan memiliki kelainan pada fungsi maupun struktur jantung. Padahal, jantung dibutuhkan untuk memompa darah kaya oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.

    Kondisi ini membuat si kecil mengalami gejala kelelahan, napas pendek, pembengkakan pada tubuh, hingga pingsan. Tanpa perawatan yang tepat, kelainan jantung bisa berakhir dengan komplikasi yang membahayakan jiwa.

    Oleh karena itu, butuh perhatian ekstra dari orangtua agar ia selalu sehat dan kualitas hidupnya jadi lebih baik.

    Nah, perlu Anda pahami bahwa merawat anak dengan penyakit jantung bawaan ini tidak sama dengan anak normal yang sehat. Anda perlu melakukan konsultasi lebih lanjut mengenai hal ini dengan dokter spesialis jantung, ahli gizi, sekaligus psikolog yang menangani kondisi anak.

    Selain itu, Anda juga bisa menerapkan beberapa tips berikut ini untuk menjaga kesehatan anak dengan penyakit jantung bawaan.

    1. Ikuti pengobatan yang disarankan dokter

    Anak yang memiliki kelainan jantung sangat perlu mendapatkan pengobatan dokter. Tidak hanya untuk mencegah komplikasi yang fatal seperti gagal jantung kongestif, pengobatan dokter juga membuat kesehatan Anda tetap terkontrol.

    Perawatannya ini meliputi penggunaan obat-obatan hingga prosedur medis, seperti kateterisasi jantung hingga transplantasi jantung.

    Peran orangtua dalam mendukung kesehatan anak dengan penyakit jantung bawaan terkait hal ini adalah membuat janji pertemuan dengan dokter, menemani si kecil menjalani pengobatan, dan mengawasi penggunaan obat-obatan yang diresepkan dokter.

    Ingat, anak dengan penyakit ini harus mengikuti pengobatan penyakit jantung bawaan secara rutin. Itu artinya, Anda dan pasangan perlu meluangkan waktu untuk menemaninya mengikuti perawatan lanjutan dan cek kesehatan secara berkala.

    Anda juga perlu memperdalam wawasan diri mengenai jenis penyakit jantung bawaan yang dimiliki anak. Dengan begitu, Anda tahu cara menjaga kesehatan anak dengan penyakit jantung bawaan lebih baik sekaligus lebih memahami kondisinya.

    2. Pastikan asupan nutrisi tercukupi

    Anak dengan penyakit jantung bawaan, sering kali mengalami berat badan di bawah angka normal. Penyebabnya adalah nafsu makan yang rendah dan ini bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh dan pertumbuhannya kelak.

    Kurangnya asupan nutrisi juga bisa membuat si kecil jadi lebih mudah sakit dan kelelahan. Itulah sebabnya, orangtua sangat perlu menerapkan diet khusus penyakit jantung bawaan.

    Anda harus tetap menyusui dan memberikan ASI bagi si kecil sampai usia 1-2 tahun atau sesuai yang dianjurkan dokter. ASI sangat penting untuk si kecil yang masih bayi karena menyediakan makanan, cairan, sekaligus komponen-komponen yang memperkuat imun tubuhnya.

    ASI bisa diberikan sebanyak 8 hingga 12 kali sehari jika kondisi bayi cukup sehat. Pemberian ASI lewat puting diketahui memudahkan bayi belajar untuk mengisap dan menelan ASI, sekaligus lebih berat badannya ketimbang bayi yang diberi susu formula.

    Pada kondisi tertentu, bayi memerlukan tabung nasogastrik untuk mendapatkan makanan tambahan. Prosedur pemberian makanan ini dilakukan oleh ahli medis di rumah sakit.

    Dilansir dari laman National Health Service, anak dengan kondisi ini dilarang mengonsumsi makanan tinggi garam, gula, dan lemak. Mereka juga tidak dianjurkan mengonsumsi makanan yang diproses, seperti sosis, nugget, atau daging asap.

    Deretan makanan tersebut dapat meningkatkan tekanan darah dan memperberat kerja jantung sehingga berisiko memicu kerusakan organ jantung lebih parah.

    Nah, pilihan makanan yang dapat menjaga kesehatan anak dengan penyakit jantung bawaan antara lain:

    • Sereal untuk makan pagi, contohnya roti, kentang kukus atau panggang, oatmeal, dan pasta.
    • Buah dan sayur, boleh dimakan langsung, ditambahkan dalam menu masakan, atau dibuat jus.
    • Produk susu rendah lemak, meliputi keju atau susu dan yogurt tanpa rasa.
    • Daging tanpa lemak dan ikan kaya omega 3, seperti tuna atau salmon.

    3. Jaga kebersihan gigi

    Menjaga kebersihan gigi merupakan salah satu kiat untuk menjaga kesehatan tubuh. Apalagi pada anak yang memiliki kelainan jantung.

    Alasannya, karena pada usia ini berbagai masalah gigi dan mulut rentan terjadi, salah satunya gigi berlubang. Jika dibiarkan, infeksi bisa menyebar membuat bakteri penginfeksi mencapai jantung dan akhirnya menyebabkan endokarditis.

    Endokarditis adalah satu jenis penyakit jantung ini sangat umum terjadi pada orang dengan penyakit jantung bawaan, yang dapat merusak katup jantung sehingga menimbulkan gagal jantung.

    Guna menjaga kesehatan gigi anak dengan penyakit jantung bawaan, ajari ia untuk rajin menggosok gigi. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan lakukan sebanyak 2 kali sehari; di pagi hari dan malam hari sebelum tidur.

    Jangan lupa, untuk membawanya ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali. Sesekali Anda boleh memberikan makanan manis pada si kecil. Namun, ingat tetap harus batasi asupannya makanan manis agar gigi tidak rusak.

    4. Ajak anak bergerak aktif sesuai kemampuan

    Aktivitas fisik, seperti olahraga dapat membantu anak memperkuat otot dan menjaganya tetap sehat. Termasuk untuk anak yang mengidap penyakit jantung bawaan. Hanya saja pilihan jenis olahraga harus sesuai dan intensitasnya tidak boleh berlebihan. Kenapa?

    Meskipun menyehatkan, olahraga melibatkan kinerja jantung karena jumlah oksigen yang dibutuhkan lebih banyak. Semakin banyak oksigen dibutuhkan tubuh, jantung harus memompa lebih kuat dan cepat.

    Itulah sebabnya, anak yang memiliki masalah jantung harus berhati-hati ketika olahraga. Jika tidak, denyut jantung bisa tidak beraturan (aritmia), sesak napas, bahkan pingsan. Konsultasikan pilihan olahraga yang aman untuk jantung si kecil pada dokter, sekaligus ketentuan durasinya.

    Jika olahraga tidak memungkinkan, pastikan si kecil tetap beraktivitas tapi tidak boleh berlebihan. Terutama, bagi anak yang sedang menjalani operasi atau sedang mengikuti program rehabilitasi jantung.

    Guna menjaga kesehatan anak dengan penyakit jantung bawaan, ahli kesehatan menyarankan aktivitas fisik selama 60 menit. Anda bisa mengaturnya menjadi 4-5 aktivitas fisik berdurasi 10-15 menit per hari.

    5. Pastikan anak cukup tidur

    Selain memastikan si kecil mengikuti aktivitas dengan baik, Anda juga perlu menjaga kualitas tidurnya. Cukup tidur merupakan salah cara menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh pada anak dengan penyakit jantung bawaan. Saat tidur, tubuh diberi waktu untuk beristirahat agar bisa kembali bekerja dengan normal di esok harinya.

    Hindari si kecil dari berbagai hal yang mengganggu tidurnya, seperti membaca buku atau menonton TV kesukaannya. Atur waktu untuk melakukan aktivitas tersebut tidak mendekati jam tidur.

    Bila si kecil sulit tidur karena memiliki gangguan tidur, konsultasikan hal pada dokter. Dokter akan membantu Anda mengatasi gangguan tidur dengan tepat. Jangan biarkan hal ini, karena bisa membuat kondisi tubuhnya melemah dan mudah sakit.

    6. Pastikan anak bahagia dan bebas stres

    Selain kesehatan fisik, yang menjadi tantangan bagi orangtua dalam merawat anak dengan kelainan jantung adalah mengelola emosi. Situs kesehatan Mayo Clinic menyebutkan bahwa anak akan terus mengalami kesulitan ini hingga mereka mencapai usia sekolah.

    Kesulitan emosi ini perlu menjadi perhatian orangtua. Pasalnya, ini akan membuat si kecil jadi mudah stres, cemas, dan tidak aman. Jenis emosi tersebut tidak baik untuk kesehatan tubuh dan jantungnya.

    Jadi, untuk menjaga kesehatan anak dengan penyakit jantung bawaan Anda perlu membantunya menghilangkan rasa cemas, kesepian, takut, dan stres. Sebaliknya, buat si kecil jadi merasa aman dan bahagia.

    Cobalah untuk menenangkan si kecil ketika ia mulai merasa cemas dan takut. Caranya, tenangkan dengan kata-kata yang bisa membuat perasaannya jadi lebih baik dan beri pelukan. Adanya kontak fisik dan komunikasi ini membantu si kecil mengatasi emosinya.

    Cara selanjutnya adalah ajak teman anak untuk bermain atau melakukan aktivitas bersama di rumah. Ini bisa mengurangi rasa kesepian. Kemudian, ikuti komunitas anak dengan kondisi yang sama. Dengan hal ini, anak bisa menjalin pertemanan dengan anak lain yang kondisinya sama.

    Anda juga bisa sekaligus bertukar informasi dan keluh kesah seputar merawat anak dengan para orangtua yang tergabung di komunitas tersebut. Ini akan membuat wawasan Anda jadi lebih luas dalam menghadapi si kecil.

    7. Berikan vaksinasi flu

    Vaksin menjadi salah satu cara mencegah anak terserang penyakit tertentu. Ini membuat tubuh jadi lebih kebal atau sekalipun terkena, gejalanya tidak bertambah parah dan tubuh cepat pulih.

    Vaksin juga menjadi cara penting untuk menjaga kesehatan anak dengan penyakit jantung bawaan. Salah satunya adalah vaksin influenza yang memang penyakitnya sangat mudah menular.

    Mengingat anak punya masalah jantung, flu yang dialami anak bisa jadi lebih parah. Oleh karena itu, pemberian vaksin ini sangat dianjurkan.

    Sebagian besar anak dibolehkan suntik vaksin influenza di usia 6 bulan hingga 2 tahun. Sementara, pemberian vaksin dalam bentuk semprot hidung, bisa diberikan pada anak usia 2 hingga 17 tahun. Pemberian vaksin ini umumnya dilakukan setiap satu tahun sekali.

    8. Bantu anak memahami kondisi jantungnya

    Menjaga kesehatan anak dengan penyakit jantung bawaan bukan hanya tugas Anda dan pasangan. Ini juga menjadi tugas khusus untuk si kecil yang mulai bertambah besar. Tujuannya, untuk membantu anak ia beradaptasi antara kondisi tubuh dengan lingkungan di sekitarnya.

    Ini dimulai dengan membantu si kecil memahami kondisi jantungnya. Anda bisa menjelaskan seperti apa penyakitnya, apa saja hal yang harus dilakukan agar ia tetap sehat, apa saja hal yang harus dihindari, dan apa bahayanya jika ia melanggar hal tersebut.

    Usianya yang bertambah besar, memudahkan Anda untuk memberikan informasi mengenai penyakitnya. Anda bisa lakukan hal ini lewat obrolan sehari-hari, membaca buku, atau mengajaknya mendatangi komunitas. Jika Anda kesulitan, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter atau psikolog.

    9. Sesuaikan perawatan ketika anak beranjak dewasa

    Saat masih kecil, dokter spesialis atau rumah sakit menangani kondisinya ditujukkan untuk anak-anak. Namun setelah anak beranjak dewasa, perawatan anak harus disesuaikan dengan usianya.

    Anda bisa memindahkan layanan kesehatan anak ke layanan kesehatan dewasa. Transisi ini bisa dilakukan saat anak berusia 12 tahun, hingga ia benar-benar sudah beranjak dewasa. Menyesuaikan perawatan ini membantu mempermudah anak untuk mendapatkan pengobatan kelainan jantung yang sesuai.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 10/05/2021

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan