backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kutil Kelamin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 23/08/2023

Kutil Kelamin

Benjolan kecil atau kutil di area sekitar kemaluan sering kali diabaikan karena dianggap sebagai jerawat biasa. Padahal, adanya kutil kelamin dapat menjadi tanda penyakit menular seksual. Apa penyebabnya? Bisakah diobati?

Apa itu kutil kelamin?

Kutil kelamin adalah benjolan kecil di sekitar area kelamin yang disebabkan oleh infeksi HPV (human papillomavirus) tipe 6 dan 11.

Dikenal juga sebagai kutil genitalis, benjolan ini tampak seperti daging kecil berwarna merah atau bergerombol banyak yang mirip kembang kol.

Dalam banyak kasus, kutil biasanya tumbuh sangat kecil dan kerap tidak terdeteksi secara kasatmata. Namun, lama-kelamaan kutil akan membesar dan bisa terdeteksi dengan sentuhan.

Kondisi dengan nama medis kondiloma akuminata ini dapat menimbulkan rasa sakit, perih, gatal, dan rasa tak nyaman pada area sekitarnya. Benjolan kutil terbentuk akibat infeksi menular seksual.

Penularan HPV penyebab penyakit ini biasanya melalui hubungan seks, baik oral, vaginal, maupun anal. Infeksinya juga dapat menular ke bayi saat proses persalinan atau kehamilan.

Kondiloma akuminata bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Meski begitu, wanita diketahui lebih rentan tertular penyakit ini.

Selain kutil pada vagina atau penis, HPV juga berisiko menyebabkan kanker serviks. Menurut Kementerian Kesehatan RI, sebanyak 95% kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus ini.

Virus HPV juga bisa sebabkan kanker serviks!

Tanda dan gejala kutil kelamin

virus HPV pada pria

Mengutip situs Mayo Clinic, tanda-tanda dan gejala penyakit kutil kelamin atau genitalis yakni sebagai berikut.

Perempuan dapat terkena penyakit kutil kelamin pada bagian tubuh, seperti:

  • paha bagian atas,
  • vulva,
  • dinding vagina,
  • daerah antara alat kelamin luar dan anus,
  • saluran anus, dan
  • leher rahim.

Sementara itu, pria biasanya terkena penyakit kutil pada:

  • ujung atau batang penis,
  • selangkangan,
  • paha bagian atas,
  • area sekitar atau di dalam anus,
  • saluran kemih, dan
  • skrotum (kantong testis).

Kemungkinan ada tanda-­tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.

Kapan harus periksa ke dokter?

Periksakanlah diri ke dokter apabila Anda atau pasangan memiliki benjolan atau kutil pada area organ intim. Pria dapat memeriksa bagian penis, sedangkan wanita bisa mengecek area sekitar vagina.

Jika Anda merasakan tanda-tandanya, segera konsultasikan ke dokter. Penanganan sedini mungkin dapat membantu mencegah kondisi Anda bertambah parah.

Penyebab kutil kelamin

penyebab kutil kelamin

Penyebab kutil kelamin adalah infeksi virus HPV tipe 6 dan 11. Penyebaran virus ini biasanya terjadi saat aktivitas seksual, seperti:

  • seks vaginal,
  • seks anal,
  • seks oral (jarang terjadi, tapi tetap bisa memengaruhi penyebaran kutil), dan
  • penggunaan mainan seks (sex toys).

Dalam kasus tertentu, kondisi ini juga bisa menular ketika tangan seorang yang terinfeksi menyentuh area genitalnya sendiri dan kemudian menyentuh area genital pasangannya.

Bayi baru lahir juga dapat terkena penyakit ini dari ibunya yang terinfeksi saat proses persalinan, baik melahirkan normal maupun operasi caesar.

Selain karena hal-hal yang sudah disebutkan di atas, beberapa kondisi fisik berikut juga bisa menjadi penyebab kutil kelamin.

  • Kencing manis atau diabetes melitus membuat pengidapnya mudah terserang infeksi kelamin.
  • Stres yang menyebabkan keringat keluar terus.
  • Memiliki sistem imun yang lemah, misalnya akibat HIV/AIDS, sehingga mudah terserang virus.

Perlu dipahami bahwa kondiloma akuminata tidak dapat ditularkan melalui ciuman, pelukan, dudukan toilet, handuk, dan alat makan.

Faktor risiko kutil kelamin

seks tanpa kondom

Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kondiloma akuminata. Berikut beberapa di antaranya.

  • Melakukan seks tanpa kondom dengan pasangan yang berbeda-beda.
  • Memiliki infeksi menular seksual sebelumnya.
  • Berhubungan seks dengan pasangan yang tidak Anda ketahui sejarah seksualnya.
  • Sudah aktif secara seksual sejak usia muda.

Faktor risiko hanyalah kondisi yang dapat meningkatkan peluang untuk terkena penyakit. Jika Anda memiliki satu atau beberapa faktor risiko, bukan berarti Anda sudah pasti terkena penyakit ini.

Komplikasi kutil kelamin

Kondiloma akuminata merupakan kondisi yang memerlukan penanganan medis dengan segera. Jika dibiarkan begitu saja, komplikasi yang ditimbulkan bisa membahayakan nyawa.

Berikut beberapa komplikasi atau bahaya yang mungkin terjadi dari penyakit kutil kelamin.

1. Kanker

Kanker serviks telah dikaitkan erat dengan infeksi HPV genital. Beberapa jenis HPV juga berhubungan dengan kanker vulva, kanker anus, kanker penis, kanker mulut, dan kanker tenggorokan.

Namun, penting untuk dipahami bahwa HPV tidak selalu menyebabkan kanker. Bagi wanita, lakukanlah pap smear secara teratur guna mengetahui risiko kanker serviks, terutama jika Anda memiliki penyakit tertentu.

2. Infeksi pada masa kehamilan

Kutil kelamin dapat menyebabkan masalah selama kehamilan. Ketika ukuran kondiloma akuminata membesar, ibu hamil akan kesulitan untuk buang air kecil.

Kondiloma akuminata juga dapat mengurangi kemampuan jaringan vagina untuk meregang saat persalinan. Jika ukuran kutil cukup besar, perdarahan saat mengejan menjadi kondisi yang tak terhindarkan.

Diagnosis kutil kelamin

Pemeriksaan fisik merupakan langkah pertama yang akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit kutil kelamin.

Jika kutil berkembang lebih jauh di dalam tubuh, Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan panggul.

Dokter akan melakukan prosedur ini menggunakan larutan asam ringan yang membantu membuat kutil jadi lebih terlihat. Sampel kutil kelamin dari daerah yang terkena mungkin juga akan diambil.

Tujuannya untuk mendapatkan sel-sel dari leher rahim selama proses pemeriksaan pap smear guna mendiagnosis penyakit. Lalu, sampel dapat diuji untuk melihat adanya infeksi atau tidak.

Beberapa pertanyaan terkait kesehatan dan riwayat seksual mungkin juga akan diberikan. Langkah ini dimaksudkan untuk mencari tahu bagaimana Anda tertular HPV.

Cara mengobati kutil kelamin

Pap smear dan vaksin HPV

Penting untuk memahami bahwa setiap pasien mungkin membutuhkan pengobatan yang berbeda. Biasanya, pengobatan yang diberikan bergantung pada tingkat keparahan penyakit.

Berikut beberapa pilihan obat kutil kelamin.

1. Obat oles

Obat kutil kelamin bisa ditemui dalam bentuk krim, gel, dan, cairan. Beberapa jenis obat rumahan untuk kutil bisa digunakan sendiri oleh pasien, tapi ada pula yang perlu diberikan oleh tenaga medis.

Beberapa macam obat untuk mengatasi kutil kelamin adalah sebagai berikut.

  • Imiquimod (Aldara, Zyclara).
  • Pinechatechin (Veregen).
  • Podofilox dan Podofilin.
  • Asam trikoloasetat (TCA) atau asam bikloroasetat (BCA) 80–90 persen.

2. Operasi

Operasi diperlukan bila ukuran kutil sudah besar atau saat kutil tidak merespons obat-obatan. Jika Anda sedang hamil, operasi juga dianjurkan karena obat dapat memengaruhi kondisi janin.

Beberapa pilihan metode operasi kutil kelamin antara lain:

  • cryotherapy,
  • elektrokauteri,
  • eksisi bedah, dan
  • laser.

Cara mencegah kutil kelamin

Agar tidak terkena kondiloma, hal paling mendasar yang perlu Anda lakukan tentunya mencegah penularan infeksi HPV. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut.

  • Menggunakan kondom saat berhubungan seks untuk mengurangi risiko tertular infeksi menular seksual (IMS).
  • Berendam menggunakan air hangat selama 10–15 menit setiap hari.
  • Menggunakan lampu panas atau pengering rambut untuk mengeringkan area genital (lakukan dengan jarak 40 cm).
  • Mendapatkan vaksin HPV.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 23/08/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan