Pada rentang usia 20-60 tahun, kasus hidronefrosis lebih banyak ditemukan pada pasien berjenis kelamin dibandingkan pria. Jika termasuk golongan usia tersebut dan berjenis kelami wanita, risiko Anda lebih besar.
3. Menderita batu ginjal
Jika Anda memiliki batu ginjal, kondisi ini dapat memengaruhi proses pembuangan urine dari tubuh. Hal yang membuat penderita batu ginjal juga berisiko mengalami pembengkakan ginjal
4. Cacat bawaan sejak lahir
Beberapa orang terlahir dengan kondisi cacat sejak lahir. Hal ini yang mungkin memengaruhi saluran kencing dan ginjal, sehingga meningkatkan risiko penyakit ginjal bengkak.
5. Pernah mengalami cedera atau operasi
Cedera akibat kecelakaan atau trauma setelah operasi ternyata dapat memperbesar potensi seseorang memiliki ginjal yang bengkak.
6. Mengidap tumor atau kanker
Bagi pasien tumor atau kanker, terutama yang berkembang di organ sekitar saluran kencing, mungkin perlu lebih waspada. Pasalnya, tumor atau kanker yang berada di kandung kemih, kanker serviks, atau kanker prostat lebih berisiko terkena hidronefrosis.
Diagnosis & pengobatan
Bagaimana hidronefrosis didiagnosis?
Jika Anda merasakan tanda dan gejala yang telah disebutkan, segera periksakan diri ke dokter. Awalnya, Anda mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis urologi untuk menjalani serangkaian tes dan pemeriksaan.
1. Pemeriksaan fisik dasar
Hal yang pertama yang dilakukan dokter dalam mendiagnosis penyakit, termasuk hidronefrosis, adalah pemeriksaan secara menyeluruh. Mereka akan menanyakan seputar gejala yang dialami dan riwayat kesehatan sembari melakukan pemeriksaan fisik.
Hal ini juga dilakukan bersama dengan memeriksa perut dan sekitar pinggang untuk memastikan, apakah ginjal benar membengkak. Pada beberapa kasus, dokter mungkin perlu memasang kateter untuk menguras urine dari kandung kemih.
2. Tes pencitraan
Jika prosedur pemasangan kateter tidak berhasil, artinya ada sumbatan di dalam kandung kemih atau uretra. Hal ini yang membuat tes pencitraan, seperti tes USG atau CT-scan diperlukan untuk mendiagnosis hidronefrosis.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat apakah ginjal Anda bengkak dan di mana letak sumbatan secara akurat.
Sampel urine dari pasien akan dianalisis di laboratorium untuk memeriksa, apakah terdapat darah, batu kristal, atau bakteri dalam urine.
4. Tes darah
Pemeriksaan fungsi ginjal yang satu ini bertujuan untuk melihat kreatinin, laju penyaringan ginjal (GFR), dan nitrogen urea darah.
Bagaimana hidronefrosis diobati?
Hidronefrosis umumnya diobati dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya, seperti batu ginjal atau infeksi.
Beberapa kasus ginjal yang bengkak dapat diselesaikan tanpa operasi. Namun, ketika penyakit ini semakin parah, berikut beberapa pilihan penanganan yang dapat dilakukan untuk mengobati hidronefrosis, berdasarkan kondisi kesehatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar