backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Penyebab Ginjal Bengkak yang Perlu Anda Ketahui

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 16/11/2020

    Penyebab Ginjal Bengkak yang Perlu Anda Ketahui

    Ginjal bengkak (hidronefrosis) adalah kondisi ketika ginjal gagal mengalirkan urine menuju kandung kemih, sehingga menyebabkan pembengkakan. Ini merupakan komplikasi akibat masalah kesehatan lainnya. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apa saja penyebab ginjal bengkak. 

    Penyebab ginjal bengkak (hidronefrosis)

    Pembengkakan ginjal dapat terjadi pada siapa saja. Kondisi ini bahkan dapat ditemui pada bayi dan anak-anak. Lantas, apa saja yang menjadi penyebab ginjal bengkak?

    1. Penumpukan urine

    tes urine

    Salah satu penyebab utama dari penyakit ginjal bengkak adalah penumpukan urine. Mengapa demikian?

    Dilansir dari National Kidney Foundation, fungsi utama dari saluran kemih adalah mengeluarkan kotoran dan cairan dari tubuh. Saluran kemih terdiri atas empat bagian, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. 

    Pembentukan urine terjadi saat ginjal menyaring darah dan mengeluarkan kotoran dan cairan berlebih. Kemudian, urine yang terkumpul di ginjal akan mengalir ke ureter dan berakhir di kandung kemih. 

    Jika aliran urine tersumbat, kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan pada bagian pelvis ginjal, yaitu tempat berkumpulnya urine atau hidronefrosis. 

    2. Refluks vesikoureter

    Selain penumpukan urine, penyebab lain dari ginjal yang bengkak adalah refluks vesikoureter. Refluks vesikoureter adalah kondisi ketika aliran urine kembali menuju ginjal. 

    Umumnya, urine hanya bergerak satu arah. Jika hal ini terjadi, salah satu atau kedua ginjal akan sulit dikosongkan dan menyebabkan pembengkakan. Refluks vesikoureter sering terjadi pada anak yang juga menderita infeksi saluran kencing (ISK)

    3. Batu ginjal

    batu ginjal

    Bagi pasien yang menderita batu ginjal ternyata juga berisiko mengalami hidronefrosis. Penyebab ginjal bengkak yang satu ini karena menjadi penghalang di ureter saat urine mengalir. 

    Jika batu ginjal menghalangi urine, cairan dapat kembali lagi ke ginjal dan menimbulkan pembengkakan. Beberapa batu mungkin dapat lewat dengan sendirinya berkat bantuan obat-obatan dan peningkatan asupan cairan.

    Namun, batu ginjal dapat memunculkan rasa sakit ketika tersumbat di saluran kemih. 

    Oleh sebab itu, beberapa pasien yang mengalami pembengkakan ginjal perlu menjalani operasi untuk memecah atau mengangkat batu ginjal. 

    4. Penyakit ginjal bawaan

    Ada beberapa komplikasi yang dapat disebabkan oleh penyakit ginjal bawaan dan salah satunya adalah hidronefrosis. 

    Sebagai salah satu penyebab ginjal menjadi bengkak, penyakit ginjal yang satu ini memengaruhi pembentukan dan fungsi ginjal dan organ lain sistem kemih.

    Kebanyakan kasus menunjukkan bahwa kondisi ini bahkan bisa didiagnosis sebelum seorang anak lahir dan disebabkan oleh beberapa hal yaitu: isplasia ginjal atau lahir dengan satu ginjal dan memiliki kista di ginjal.

    Dengan demikian, pembengkakan ginjal dapat terjadi karena adanya kelainan ginjal saat lahir, yang bisa jadi disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. 

    5. Penggumpalan darah

    Penggumpalan darah adalah proses ketika darah membentuk dalam ukuran yang berbeda di dalam tubuh Anda. Proses yang disebut sebagai koagulasi ini bertujuan untuk mencegah perdarahan yang berlebihan ketika Anda terluka. 

    Walaupun demikian, gumpalan darah dapat menghalangi aliran darah ke bagian tubuh yang penting dan bisa menyebabkan kondisi yang fatal. Tidak hanya di arteri dan vena, proses ini juga terjadi di ginjal. 

    Oleh sebab itu, penggumpalan darah yang bermasalah dapat menyebabkan ginjal tidak berfungsi dengan baik saat mengeluarkan urine. Alhasil, pembengkakan ginjal pun terjadi. 

    6. Infeksi saluran kencing (ISK)

    Hidronefrosis adalah komplikasi yang umum terjadi pada penderita infeksi saluran kencing (ISK). Hal ini dapat terjadi karena peradangan saluran kemih akibat ISK menyebabkan aliran urine terganggu. 

    Aliran urine yang terganggu dapat memicu terjadinya refluks urine yang paling sering menjadi penyebab ginjal bengkak. 

    7. Kehamilan

    tanda hamil anak perempuan

    Ibu hamil ternyata juga berisiko mengalami hidronefrosis. Penyebab ginjal bengkak yang satu ini dapat terjadi dikarenakan adanya peningkatan hormon progesteron saat hamil. 

    Peningkatan hormon ini ternyata mempunyai dampak secara tidak langsung terhadap ureter sang ibu. Akibatnya, kemampuan otot ureter untuk tetap berkontraksi (tonus) pun menurun dan menyebabkan aliran urine bermasalah. 

    Pada sebagian besar kasus dari kondisi yang disebut prenatal hidronefrosis ini tidak terlalu memengaruhi kesehatan janin. Bagi bayi yang lahir dengan ginjal yang bengkak biasanya akan membaik seiring dengan berjalannya waktu.

    Bahkan, beberapa dari mereka tidak memerlukan perawatan untuk buang air kecil secara normal. 

    Walaupun demikian, hal ini tidak berlaku pada kasus yang parah. Jika tidak segera ditangani, pembengkakan ginjal dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, jaringan parut, hingga kerusakan ginjal permanen.

    8. Tumor dan kanker

    Tumor dan kanker ternyata juga bisa menjadi penyebab ginjal Anda bengkak, terutama yang berkembang di organ sekitar saluran kencing, seperti kanker serviks dan kanker prostat.

    Sebagai contoh, kondisi ini dapat berkembang akibat adanya penyumbatan pada pelvis ginjal yang menyebabkan pembengkakan. Wanita yang menderita kanker serviks lebih berisiko mengalami kondisi ini.

    Pasalnya, pembengkakan ginjal terjadi akibat perkembangan tumor, kelenjar getah bening, peradangan, dan jaringan parut pada pelvis. 

    Beberapa kondisi kesehatan di atas dapat menjadi penyebab pembengkakan ginjal. Jika Anda termasuk pasien dengan masalah kesehatan di atas, sebaiknya lakukan pemeriksaan ginjal secara rutin untuk menghindari komplikasi, seperti gagal ginjal.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 16/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan