backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Flu (Influenza)

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

Flu (Influenza)

Hidung tersumbat, demam, pilek, dan sakit kepala pada waktu yang bersamaan? Ini merupakan tanda-tanda umum dari influenza atau flu.

Meski tampak serupa dengan pilek biasa, flu bisa membuat Anda merasa lebih tidak nyaman. Pasalnya, penyakit ini bisa datang secara tiba-tiba dan mudah menyebar.

Apa yang dimaksud dengan flu (influenza)?

Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit yang ditandai dengan demam, sakit kepala, pilek, hingga batuk ini biasanya datang secara tiba-tiba dan berlangsung selama 7–10 hari.

Beberapa orang bisa sembuh dari influenza dengan sendirinya tanpa harus minum obat. Namun, ada juga yang membutuhkan obat flu alami atau dari dokter untuk meredakan gejalanya.

Bagi lansia, balita, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, influenza bisa menimbulkan kondisi yang lebih parah.

Bahkan, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti gangguan jantung hingga infeksi virus pada otak.

Tipe lain dari influenza adalah flu babi (HIN1) dan flu burung (H5N1, H7N9).

Seberapa umumkah kondisi ini?

apakah flu boleh minum es

Influenza adalah penyakit yang sangat umum dan bisa terjadi pada semua orang dari segala usia. Setiap tahun bisa ditemukan 10–15% kasus influenza yang memengaruhi 250.000–500.000 orang.

Orang dewasa biasanya terjangkit influenza sebanyak 2–3 sekali per tahun sedangkan flu pada anak-anak bisa terjadi sebanyak 6–7 kali.

Tanda dan gejala flu

Berbeda dengan batuk atau pilek yang cenderung muncul secara bertahap, influenza biasanya muncul secara tiba-tiba. Gejala flu biasanya muncul setelah 24–48 jam terpapar virus.

Secara umum, berikut adalah beberapa gejala influenza yang paling umum.

  • Panas tinggi (sampai atau bahkan lebih dari 40°C).
  • Menggigil.
  • Nyeri otot.
  • Pilek.
  • Sangat lemah atau lelah.
  • Sakit kepala.
  • Mata berair dan panas.
  • Batuk dan bersin.
  • Sakit tenggorokan.
  • Hidung tersumbat.
  • Sakit perut (lebih sering pada anak-anak).

Setiap orang bisa mengalami gejala influenza yang beragam, termasuk yang tidak tertulis di atas. Jika Anda punya kekhawatiran terkait influenza, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.

Penyebab flu

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebutkan bahwa virus penyebab flu bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu A, B, dan C.

Tipe A dan B adalah virus yang menyebabkan influenza musiman, misalnya saat influenza merebak pada musim penghujan.

Virus tipe A juga digunakan untuk menyebut influenza yang menjadi pandemi, seperti flu babi dan flu burung.

Sementara itu, jenis flu akibat virus tipe C biasanya lebih ringan dan tidak menciptakan wabah atau pandemi.

Bagaimana cara penularan virus flu?

Penularan flu biasanya terjadi akibat menghirup udara yang sudah terkontaminasi virus dari orang yang terinfeksi (misalnya melalui batuk atau bersin).

Selain itu, Anda juga bisa tertular karena menyentuh benda yang sudah terpapar virus.

Orang yang terkena influenza bisa menularkan penyakitnya bahkan sebelum merasakan gejala. Kemampuan seseorang menularkan virus akan bertahan sampai sekitar lima hari sejak gejala pertama muncul.

Anak-anak dan seseorang dengan sistem kekebalan tubuh lemah mungkin menularkan virus dalam jangka waktu yang lebih lama.

Faktor risiko influenza

Virus penyebab influenza bisa menginfeksi siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, berikut adalah kelompok yang lebih rentan terhadap virus ini.

  • Berusia di bawah satu tahun atau di atas 65 tahun.
  • Tinggal di tempat yang memanfaatkan fasilitas bersama, seperti panti jompo dan asrama.
  • Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, contohnya pada ibu hamil, pasien pengobatan kanker, atau orang dengan HIV/AIDS.
  • Orang-orang dengan penyakit kronis, seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung.

Komplikasi influenza

Flu yang terjadi secara berulang bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti:

  • pneumonia,
  • meningitis,
  • bronkitis,
  • gangguan jantung,
  • infeksi virus pada otak,
  • infeksi pendengaran, dan
  • sindrom Reye.

Komplikasi flu lebih mungkin terjadi pada seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya seseorang dengan HIV/AIDS.

Jika Anda merupakan salah satu orang yang berisiko terkena komplikasi influenza, jangan ragu untuk mendatangi dokter saat gejala influenza mulai muncul.

Pengobatan flu

Influenza ringan biasanya bisa diatasi dengan perawatan rumahan, seperti istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan sehat. Influenza ringan biasanya membaik dengan sendirinya setelah 3–10 hari.

Namun, jika Anda tidak tahan dengan rasa tidak nyaman atau gejala infeksi virus ini tidak kunjung membaik, berikut adalah beberapa opsi pengobatan yang tersedia.

1. Minum obat

perbedaan gejala panas dalam dan flu

Anda tidak bisa menyembuhkan flu dengan antibiotik karena infeksi ini disebabkan oleh virus, bukan bakteri.

Sebagai gantinya, Anda bisa meredakan gejala influenza dengan antivirus atau jenis obat lain sesuai gejala yang muncul.

Beberapa obat antivirus yang bisa diberikan untuk mengatasi influenza adalah oseltamivir, baloxavir, dan zanamivir.

Anda juga bisa minum obat flu sesuai gejala yang muncul, misalnya parasetamol untuk penurun demam atau antihistamin untuk melegakan tenggorokan.

Laman Penn Medicine menyebutkan bahwa gejala influenza biasanya mereda setelah satu hari Anda minum obat.

Kinerja obat akan lebih baik ketika Anda meminumnya sejak dua hari setelah gejala pertama muncul.

2. Perawatan rumahan

Anda bisa menggunakan perawatan rumahan berikut sebagai pengobatan pertama influenza sekaligus memaksimalkan pengobatan dari dokter.

  • Gosokkan balsam dengan formula alami berkhasiat seperti camphor, eucalyptus oil, dan menthol pada dada, leher, dan punggung.
  • Hirup uap hangat dari campuran dua sendok teh balsam dan air panas. Anda juga bisa menggunakan vaporizer untuk mengencerkan ingus.
  • Kumur dengan air garam hangat atau obat kumur untuk meringankan sakit tenggorokan secara alami.
  • Mandi atau kompres air hangat untuk meringankan nyeri otot.
  • Minum air yang banyak.
  • Istirahat yang cukup.

Salah satu cara terbaik agar Anda terhindar dari penyakit infeksi ini dan komplikasinya adalah mendapatkan vaksin flu.

Karena virus penyebab influenza masih bisa berevolusi, Anda mungkin membutuhkan vaksin tambahan seiring berjalannya waktu.

Khusus bagi kelompok berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan pencegahan influenza dimulai sebelum memasuki musim flu.

Penting untuk selalu diingat bahwa meskipun termasuk penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya, bukan berarti flu bisa disepelekan.

Jika influenza sudah mengganggu aktivitas sehari-hari Anda, terutama jika Anda merupakan kelompok berisiko tinggi, sebaiknya kunjungi dokter agar Anda mendapatkan perawatan yang tepat.

Kesimpulan

  • Flu adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza. Penyakit ini kerap ditandai dengan flu, batuk, pilek, hingga demam.
  • Influenza bisa ditularkan melalui udara yang sudah terkontaminasi, misalnya melalui batuk atau bersin. Anda juga bisa tertular influenza saat menyentuh benda yang sudah terkontaminasi.
  • Influenza tidak bisa diobati dengan antibiotik karena penyakit ini disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Anda bisa mengatasinya dengan antiviral atau antivirus, seperti baloxavir.
  • Pencegahan terbaik untuk influenza adalah mendapatkan vaksin dan menerapkan pola hidup sehat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan