backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Ketahui Cara Penularan Flu Agar Bisa Mencegahnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 23/10/2020

    Ketahui Cara Penularan Flu Agar Bisa Mencegahnya

    Bukan pemandangan asing lagi melihat teman kantor yang kemarin baru sakit flu atau influenza, kemudian esok harinya dua orang yang lain ikut tertular penyakit yang sama. Terus begitu sampai pada akhirnya seisi kantor ikut terkena flu. Gejala flu memang sangat mudah menular sehingga idealnya Anda perlu cuti sakit dulu sampai benar-benar sembuh. Pernahkah Anda berpikir bagaimana cara penularan virus influenza? Mengapa proses penularan flu sangat cepat?

    Bagaimana cara penularan flu?

    Flu adalah infeksi virus influenza pada saluran napas. Penyakit ini memiliki gejala yang hampir serupa dengan pilek, tapi lebih berat. Orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami demam tinggi, nyeri otot, dan sakit kepala parah yang bisa membuat tubuh tumbang berhari-hari.

    Penyakit ini termasuk sangat mudah menular dari satu orang ke orang lainnya. Cara penularan virus terjadi melalui tetesan air liur (droplet) orang yang sedang sakit flu.

    Berikut adalah 3 cara paling umum virus flu bisa menular ke orang lain:

    1. Berdekatan dengan penderita

    Salah satu cara penularan virus flu adalah melalui tetesan liur yang muncrat ketika seseorang yang terinfeksi bersin, batuk, atau sekadar berbicara. Tetesan liur itu bisa melesat ke udara hingga 30 cm bahkan 1 meter, dan akhirnya terhirup oleh orang-orang di sekitar.

    2. Kontak fisik dengan penderita

    Flu juga bisa menular melalui sentuhan, misalnya jabatan tangan. Orang yang terinfeksi akan terus bersin dan membersihkan hidung atau menutup hidungnya saat bersin dengan tangan. Tentunya virus akan menempel pada tangannya dan menempel pada berpindah pada setiap benda yang disentuhnya.

    Ketika Anda berjabat tangan, virus kemudian bisa berpindah ke tangan Anda.

    3. Menyentuh permukaan benda yang terpapar virus

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, virus dapat menempel di permukaan benda, misalnya gagang pintu, telepon seluler, meja, bahkan uang kertas. Maka itu, penularan sangat mudah terjadi hanya dengan cara menyentuh permukaan suatu benda yang terdapat virus flu.

    Menurut Mayo Clinic, virus influenza dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia selama beberapa jam, tergantung jenis permukaannya. Umumnya, virus dapat bertahan lebih lama di permukaan besi, plastik, atau kaca. Faktor lain seperti suhu dan tingkat kelembapan juga dapat memengaruhi berapa lama virus bisa bertahan di luar tubuh.

    Jika orang yang sehat menyentuh benda yang telah terpapar, virus influenza bisa menginfeksi orang tersebut. Risiko penularan akan semakin tinggi apabila orang tersebut langsung menyentuh hidung atau mulutnya tanpa cuci tangan terlebih dahulu.

    Penularan bisa terjadi, bahkan sebelum gejala flu muncul

    Cara penularan virus flu paling rentan terjadi selama fase inkubasi, yaitu masa di antara Anda pertama kali terpapar virus sampai gejalanya muncul. Fase inkubasi (atau dikenal juga dengan masa jendela) umumnya terjadi sekitar 24 jam sampai tujuh hari (satu minggu) setelah kontak pertama dengan virus. Artinya, Anda dapat terinfeksi dan mengalami gejalanya kapan saja dalam rentang masa inkubasi tersebut.

    Orang dewasa bisa menularkan virus influenza pada orang lain dalam 5-10 hari setelah ia merasakan gejala. Jadi, apabila Anda mulai mengalami gejala influenza pada hari ketiga masa inkubasi, Anda sudah bisa menularkan virus itu kepada orang lain sampai 10 hari setelahnya.

    Sesudahnya, tingkat kegawatan penularan flu akan semakin menurun meski risiko penularannya tetap sama. Sementara untuk anak-anak yang sehat akan tertular hingga dua minggu kemudian.

    Terlebih, orang yang sistem imunnya sudah lemah dan terkena flu bisa menyebarkan virus influenza selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah mereka sembuh dari penyakit tersebut.

    Itu karena gejala flu sudah bisa menular bahkan sebelum orang yang terinfeksi merasakan gejalanya atau menyadari bahwa dirinya sudah jatuh sakit. Inilah sebabnya mengapa flu bisa memakan banyak korban setiap tahunnya.

    Bagaimana tanda-tanda dan gejala tubuh sudah tertular influenza?

    Terdapat sejumlah tanda jika penularan flu sudah terjadi. Gejala flu umumnya muncul mendadak, meski sebelumnya kondisi tubuh sedang baik-baik saja. Berikut gejala flu yang umum terjadi:

    • Hidung meler disertai rasa gatal
    • Terus bersin
    • Badan terasa nyeri
    • Badan terasa lemah
    • Batuk
    • Demam
    • Sakit kepala
    • Mual dan muntah

    Tidak ada cara khusus untuk mengobati flu. Cukup dengan obat flu yang dijual bebas di apotek atau toko obat terdekat, Anda bisa meredakan gejalanya. Namun apabila gejala Anda terus bertambah parah dan disertai dengan kesulitan bernapas, sakit dada, dan demam yang tidak kunjung menurun, sebaiknya segera cek ke dokter.

    Bagaimana cara mencegah penularan flu?

    Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), belum ada cara yang efektif untuk sepenuhnya menghindari penularan virus flu. Pasalnya, meski sedang dalam masa pengobatan, bukan berarti gejala flu akan langsung berhenti menular.

    Itu sebabnya, vaksin flu menjadi cara paling utama dalam mencegah penularan influenza. Jika Anda sudah divaksin, kesempatan untuk tertular flu dari orang-orang sekitar akan lebih rendah.

    Cara lain untuk mencegah penularan influenza adalah dengan sering-sering mencuci tangan dengan sabun hingga bersih, atau gunakan hand sanitizer berbasis alkohol. Menjaga kebersihan diri adalah cara yang paling baik untuk mencegah penularan virus influenza. Selain itu, minimalisir kontak dengan orang yang sedang sakit dan minum vitamin C untuk mencegah flu.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 23/10/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan