3. Jerawat

Tak hanya merkuri, krim pemutih wajah pun mengandung kortikosteroid yang ternyata bisa memicu masalah jerawat steroid.
Umumnya, jerawat steroid muncul di dada. Namun, masalah kulit ini dapat muncul di punggung, lengan, hingga wajah ketika digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Ada pun beberapa gejala jerawat steroid yang kerap muncul setelah memakai krim pemutih wajah, meliputi:
- komedo,
- benjolan merah yang menyakitkan, dan
- bekas jerawat.
4. Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik merupakan penyakit ginjal yang biasanya disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah pada ginjal.
Ginjal berperan penting dalam menyaring limbah dan kelebihan air. Bila ginjal mengalami kerusakan, tubuh akan mengeluarkan terlalu banyak protein dalam urine.
Sementara itu, krim pemutih kulit pada wajah yang mengandung merkuri bisa memicu efek samping ini yang disertai dengan gejala seperti:
- pembengkakan (edema) di sekitar mata,
- kaki dan pergelangan kaki bengkak,
- urine berbusa,
- nafsu makan menurun, dan
- kelelahan.
5. Masalah kesehatan lainnya

Selain beberapa kondisi di atas, kemungkinan risiko krim pemutih wajah yang mengandung hidrokuinon, kortikosteroid, atau merkuri antara lain:
- warna kulit menjadi terlalu gelap atau terlalu terang,
- kulit menipis,
- pembuluh darah pada kulit terlihat,
- bekas luka, dan
- kerusakan ginjal, hati, atau sistem saraf.
Tips mengenali krim pemutih wajah yang berbahaya
Pada dasarnya, krim untuk merawat kulit perlu digunakan terus menerus untuk mempertahankan efek pemutihan wajah.
Bila tidak, kulit akan kembali menghasilkan pigmen warna asli kulit. Beberapa orang bahkan bisa menjadi ketergantungan terhadap krim pemutih tersebut.
Itu sebabnya, tak heran ketika efek samping krim pemutih wajah muncul dan sulit dihilangkan.
Guna menghindari hal ini, berikut beberapa tips mengenali krim pemutih wajah yang berbahaya.
Membaca bahan yang terkandung dalam krim pemutih
Sebelum membeli krim pemutih wajah, selalu baca terlebih dahulu bahan-bahan yang terkandung dalam krim.
Bila Anda menjumpai nama-nama di bawah ini, usahakan untuk tidak membeli krim tersebut karena bisa memicu efek samping yang berbahaya.
- mercurous chloride,
- calomel,
- mercuric, dan
- nama lain dari merkuri, yaitu 1,4-Benzenediol dan Benzene.
Sementara itu, krim pemutih kulit yang mengandung hidrokuinon biasanya dapat berubah menjadi warna kecoklatan ketika terpapar udara luar atau sinar matahari.
Di lain sisi, merkuri pada krim pemutih dapat mengubah warna menjadi keabuan gelap atau hijau saat terkena kontak dengan sinar matahari.
Menggunakan krim pemutih sesuai anjuran

Sebenarnya, efek samping krim pemutih wajah bisa dikurangi bila Anda menggunakannya sesuai aturan.
Setiap produk biasanya memiliki aturan yang bervariasi, tetapi umumnya hanya dioleskan pada area yang gelap sekali atau dua kali sehari.
Beberapa aturan yang perlu diperhatikan ketika menggunakan krim kecantikan antara lain:
- pastikan tangan bersih atau gunakan kapas saat memakai krim,
- hindari kontak dengan kulit, mata, hidung, dan mulut sekitar,
- cuci tangan setelah pemakaian,
- tidak menyentuh area yang yang tak diperlukan, dan
- selalu oleskan tabir surya untuk mencegah kerusakan kulit akibat paparan UV.
Efek samping krim pemutih wajah memang tidak terjadi pada semua orang. Namun, tak ada salahnya untuk tetap berhati-hati untuk menghindari hal yang tak diinginkan.
Bila mempunyai pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli dermatologi guna memahami solusi yang tepat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar