Warna gelap pada komedo terjadi akibat pigmen melanin terkena paparan udara atau sinar matahari, sehingga mengalami proses oksidasi (penggabungan zat dan oksigen).
Area kulit manusia yang paling sering mengalami komedo adalah hidung, di sekitar bibir, dan sekitar telinga. Selain di wajah, masalah kulit ini juga dapat terjadi di punggung, leher, lengan, hingga dada.
Bagian-bagian tersebut memiliki jumlah folikel rambut yang tidak jauh berbeda dengan wajah. Rambut biasanya tumbuh dari folikel rambut yang terletak di pori-pori dan di dalamnya terdapat kelenjar sebaceous yang menghasilkan minyak alami kulit.
Apa perbedaan jerawat dengan komedo?
Kebanyakan orang kadang tidak dapat membedakan ciri jerawat dan komedo. Padahal, keduanya adalah penyakit kulit yang berbeda dan membutuhkan perawatan yang berbeda pula.
Jerawat biasanya berwarna putih dan berisi nanah di dalamnya. Jika jerawat meradang, benjolan tersebut dapat berubah menjadi merah. Sementara itu, komedo dapat berwarna hitam atau putih yang terjadi akibat proses oksidasi.
Jika dilihat dari ukuran, komedo berbentuk lebih kecil dan terkadang Anda mungkin tidak menyadarinya, sedangkan ukuran jerawat cenderung lebih besar.
Meski begitu, salah satu jenis komedo, yaitu komedo putih, adalah cikal bakal dari jerawat. Jadi, tidak mengherankan bila Anda salah mengenali antara jerawat dan komedo atau sebaliknya.
Obat dan pengobatan
Bagaimana cara menghilangkan komedo?
Jika Anda merasa memiliki komedo, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Bahkan, beberapa di antaranya tidak jauh berbeda dengan cara menghilangkan jerawat pada umumnya.
Gunakan obat topikal ‘comedolytic’
Salah satu cara menghilangkan komedo yang cukup ampuh adalah menggunakan obat topikal yang bersifat ‘comedolytic’. Obat jenis ini biasanya perlu digunakan 1 – 2 kali sehari dengan mengoleskan ke seluruh area yang mengalami komedo.
Anda mungkin membutuhkan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan hingga obat ini menunjukkan hasil yang diharapkan. Beberapa senyawa aktif yang biasa ada di obat untuk mengatasi komedo adalah:
- benzoil peroksida,
- asam azelaic,
- asam salisilat,
- asam glikolik,
- retinoid, seperti tretinoin dan adapalene (membutuhkan resep dari dokter), serta
- antibiotik dengan resep dokter yang dikombinasikan dengan obat lainnya.
Bila obat-obatan yang dijual bebas tidak kunjung membuahkan hasil dan kondisi ini mengganggu Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Operasi bedah dan laser
Operasi bedah untuk mengangkat komedo mungkin tidak seperti operasi besar yang Anda bayangkan. Metode ini biasanya digunakan untuk menghilangkan komedo yang membandel dan tidak kunjung sembuh meski telah diberikan obat-obatan.
- Pengangkatan manual dengan bantuan extractor untuk mengangkat dan mengeluarkan sumbatan.
- Mikrodermabrasi untuk mengikis lapisan kulit terluar agar sumbatan dapat diangkat.
- Terapi fotodinamik untuk mengurangi produksi minyak dan membunuh bakteri penyebab jerawat dan komedo.
Rutin membersihkan wajah
Selain menggunakan gel atau krim untuk mengatasi komedo, Anda juga dianjurkan untuk rajin membersihkan wajah.
Beberapa orang mungkin memilih jalan pintas dengan memencet kulit di sekitar komedo agar cepat keluar. Namun, hal ini justru dapat merusak kulit Anda karena bisa memicu peradangan yang tadinya tidak ada.
Oleh sebab itu, sebaiknya Anda cuci muka setidaknya dua kali sehari dengan pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit.
Bagaimana jika kondisi ini dibiarkan?
Jika komedo dibiarkan dan ditambah dengan kebiasaan buruk yang dapat menjadi penyebab jerawat, bukan tidak mungkin jenis jerawat yang parah pun muncul.
Hal ini mungkin dikarenakan penyumbatan di pori-pori kulit membuat minyak terus menumpuk di bawah kulit. Akibatnya, pori-pori kulit pun mengalami iritasi dan membesar hingga dapat pecah dengan sendirinya.
Apabila hal ini terjadi, sel darah putih akan masuk dan menyebabkan pembengkakan pada pori-pori. Akhirnya, jerawat pun terbentuk.
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar