Pernahkah Anda merasakan nyeri dan radang di kulit sekitar kuku? Terkadang kondisi ini disertai dengan infeksi dan nanah. Kondisi ini disebut dengan cantengan. Ketahui penyakit kuku ini dan cara pengobatannya berikut.
Apa itu cantengan?
Cantengan atau ingrown toenail adalah kondisi saat ujung kuku tumbuh ke bawah kulit dan menyebabkan infeksi.
Kondisi yang juga dikenal dengan istilah onychocryptosis biasanya terjadi pada jempol kaki.
Kuku cantengan adalah kondisi yang dapat terjadi pada setiap orang, terutama pada lansia. Pasalnya, kuku cenderung menebal seiring dengan bertambahnya usia.
Selain itu, anak-anak dan remaja lebih berisiko mengalami ingrown nail.
Infeksi bakteri pada kuku ini ditandai dengan nanah dan bau busuk.
Walaupun jari kaki tidak sakit, merah, atau bengkak, kuku yang melengkung ke bawah kulit dapat berkembang menjadi infeksi.
Jika penyakit kuku ini tidak segera diatasi, infeksi dapat menyebar hingga ke tulang dan mengakibatkan masalah tulang yang serius.
Kenapa bisa cantengan?
Eritema, kuku tumbuh ke dalam kulit bagian samping dan meradang.
Rasa sakit meningkat, keluarnya nanah, dan muncul tanda infeksi paronikia.
Peradangan kronis pada kulit di sekitar kuku kaki dan jaringan granuloma tumbuh di atas kuku.
Tanda-tanda dan gejala
Gejala awal cantengan yang akan muncul adalah jari yang mengeras, bengkak, dan terasa rapuh di sekitar kuku.
Gejala ini biasanya terjadi pada kaki dan kulit menjadi memerah serta terasa sakit dan panas.
Selain itu, ada beberapa gejala akan berkembang menjadi kondisi yang cukup mengganggu, yakni:
nyeri pada satu atau kedua sisi kuku jari,
kemerahan di sekitar kuku, baik kaki maupun tangan,
jari kaki bengkak di sekitar kuku,
infeksi jaringan di sekitar kuku, dan
munculnya nanah di sekitar kuku.
Penyebab cantengan
Ingrown toenail adalah kondisi yang dapat berkembang dengan cepat bila tidak segera ditangani.
Berikut ini beberapa penyebab cantengan yang paling sering terjadi pada kebanyakan orang.
1. Memotong kuku terlalu pendek
Salah satu penyebab cantengan yang paling umum adalah memotong kuku terlalu pendek.
Potongan kuku yang terlalu pendek membuat kulit di bagian samping menutupi sudut kuku. Akibatnya, kuku pun tumbuh ke dalam kulit.
Selain itu, kuku yang robek, bukan terpotong, cenderung tumbuh ke dalam karena tidak adanya sudut yang rapi.
2. Pakai sepatu terlalu sempit
Selain memotong kuku terlalu pendek, cantengan bisa terjadi akibat menggunakan sepatu terlalu sempit. Hal ini juga berlaku pada pemakaian kaos kaki atau stocking yang terlalu ketat dan sempit.
Begini, alas kaki yang sempit mengakibatkan kuku tertekan ke dalam yang pada akhirnya memicu pertumbuhan kuku ke arah yang salah.
Itu sebabnya Anda dianjurkan memakai alas kaki yang pas di kaki.
3. Cedera pada kuku
Kuku dan jari kaki yang sering terhimpit pintu, meja, dan tertimpa benda keras lainnya juga bisa menjadi penyebab cantengan.
Sayangnya, keteledoran Anda sendiri membuat kuku menghitam, patah, dan tumbuh ke dalam daging.
Selain itu, menendang bola saat bermain sepak bola atau bermain balet pun dapat memberikan tekanan pada kuku.
Hal ini bisa menciptakan kuku tumbuh ke dalam dan menimbulkan rasa sakit.
4. Masalah pada sirkulasi darah
Orang dewasa dengan sirkulasi arteri yang buruk lebih rentan terhadap kondisi onychocryptosis.
Jika Anda mengidap diabetes, penyakit jantung, atau mengalami cantengan berulang kali, segera hubungi dokter.
Diagnosis
Dokter spesialis kulit akan mendiagnosis cantengan dengan melihat dan memeriksa kuku dan jari kaki.
Anda mungkin akan dirujuk ke spesialis kaki (podiatrist) untuk menentukan perawatan yang tepat sesuai kondisi.
Bila kuku yang tumbuh ke dalam terinfeksi, dokter akan mengambil sampel nanah atau cairan dan mengirimkannya ke laboratorium.
Hal ini bertujuan untuk mendeteksi jenis bakteri penyebab cantengan. Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik mengingat gejalanya tampak cukup jelas.
Pengobatan cantengan
Cara mengobati cantengan dilakukan sesuai dengan tingkat keparah yang dialami. Bila tidak begitu parah, Anda bisa melakukan perawatan rumahan.
Sementara itu, kondisi yang parah mungkin akan menyarankan operasi kuku cantengan. Berikut ulasan penjelasan selengkapnya.
1. Perawatan rumahan
Sebenarnya, cantengan yang mengalami gejala awal disarankan untuk segera diobati dengan perawatan rumahan berikut.
Rendam kaki dalam air hangat atau sari cuka apel selama 15 – 20 menit,
Oleskan salep antibiotik pada area yang terasa sakit.
Pakai sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki.
Minum obat pereda nyeri seperti, ibuprofen dan naproxen.
Hindari memotong lengkungan dan batas kuku berulang kali
2. Pembedahan
Jika kuku cantengan terinfeksi atau tidak kunjung membaik setelah melakukan pengobatan di rumah, konsultasikan dengan dokter spesialis kulit atau kaki.
Anda mungkin disarankan untuk minum antibiotik untuk mengatasi infeksi. Pada kasus yang parah, dokter mungkin akan mengangkat bagian kuku yang tumbuh ke dalam.
Bila kondisi ini terjadi berulang kali, Anda mungkin membutuhkan operasi cantengan untuk mengangkat kuku.
Komplikasi
Jika cantengan yang parah tidak segera diobati, tentu akan menimbulkan sejumlah masalah kesehatan yang serius, seperti:
Bila dibiarkan, jaringan akan membusuk dan mati. Pada penyandang diabetes dengan sirkulasi darah ke kaki yang buruk, komplikasi onychocryptosis lebih berisiko terjadi.
Mencegah cantengan
Kuku cantengan yang sudah sembuh ternyata bisa kambuh kembali.
Umumnya, ingrown toenail akan kambuh karena tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat atau tidak merawat kuku dengan baik.
Dengan menghilangkan kemungkinan penyebab dan mendapatkan perawatan yang tepat, Anda dapat mencegah cantengan kambuh.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah masalah pada kuku ini kembali terjadi.
1. Memotong kuku dengan benar
Pada saat memotong kuku disarankan untuk tidak membuat lengkungan pada kuku agar sesuai dengan bentuk bagian depan kaki Anda.
2. Menjaga panjang kuku
Selain itu, Anda dianjurkan untuk menggunting kuku kaki hingga ujung jari kaki.
Menggunting kuku kaki terlalu pendek akan memberikan tekanan pada jari saat memakai sepatu yang dapat menyebabkan kuku tumbuh ke dalam.
3. Memakai sepatu yang pas
Sepatu yang memberikan terlalu banyak tekanan pada kaki tentu menjadi penyebab cantengan.
Bila mengalami kerusakan saraf pada kaki, Anda mungkin tidak dapat merasakan bahwa sepatu yang dipakai terlalu sempit.
4. Mengenakan pelindung kaki
Bila Anda melakukan aktivitas yang banyak melibatkan kaki, seperti bermain sepak bola, sebaiknya kenakan pelindung kaki.
5. Rutin memeriksakan kaki
Jika Anda menyandang diabetes, lakukan pemeriksaan rutin untuk memeriksa gejala cantengan atau masalah kaki lainnya.
Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ogur, R., Tekbas, O. F., & Hasde, M. (2005). Practice tips. Managing infected ingrown toenails: longitudinal band method. Canadian family physician Medecin de famille canadien, 51(2), 207–208.
Dowshen, S. (2020). Ingrown Toenails. Kids Health. Retrieved June 20, 2022 from, https://kidshealth.org/en/teens/ingrown.html
Foot Health: what to do about an ingrown toenail. (2019). Harvard Health Publishing. Retrieved June 20, 2022 from, https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/foot-health-what-to-do-about-an-ingrown-toenail
Here’s why you should never ignore an ingrown toenail. (n.d). Family Foot and Ankle Clinic. Retrieved June 20, 2022 from, https://www.familyfoot.org/blog/heres-why-you-should-never-ignore-an-ingrown-toenail
How to prevent and treat ingrown toenails. (2019). Cleveland Clinic. Retrieved June 20, 2022 from, https://health.clevelandclinic.org/how-you-can-prevent-and-treat-painful-ingrown-toenails/
Ingrown Toenails – symptoms & causes. (2022). Mayo Clinic. Retrieved June 20, 2022 from, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ingrown-toenails/symptoms-causes/syc-20355903
Ingrown Toenail. (n.d). Foot Health Facts. Retrieved June 20, 2022 from, https://www.foothealthfacts.org/conditions/ingrown-toenail
Versi Terbaru
07/07/2022
Ditulis oleh Fajarina Nurin
Ditinjau secara medis olehdr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.