backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Ganti Kuku

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 24/05/2021

Ganti Kuku

Definisi

Apa itu ganti kuku? 

Kuku adalah bagian tubuh yang terbuat dari keratin, yakni sejenis protein yang bisa dijumpai pada rambut. 

Umumnya, kuku membutuhkan sekitar enam bulan agar bisa tumbuh memenuhi permukaan jari. Bila kuku terdiri dari banyak lapisan keras dan mengelupas, kekuatannya akan melemah dan terbelah dua. 

Kondisi ini dikenal dalam dunia kesehatan sebagai onychoschizia, alias ganti kuku atau kuku yang mengelupas. 

Seberapa umum kondisi ini? 

Ganti kuku dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari usia dan jenis kelamin. Namun, kondisi ini bisa dicegah dengan menghindari sejumlah faktor risiko. 

Diskusikan dengan dokter terkait faktor risiko yang dapat menyebabkan kuku mengelupas. 

Tanda-tanda dan gejala

Apa saja tanda dan gejala ganti kuku? 

gambar infeksi jamur kuku atau tinea unguium

Umumnya, ganti kuku tidak memicu sejumlah gejala yang berbahaya. Namun, beberapa orang mengaku bahwa kuku yang mengelupas terkadang disertai dengan gejala lainnya. 

Berikut ini beberapa gejala tambahan ganti kuku berdasarkan penyebabnya. 

Anemia

  • nyeri dada, 
  • kelelahan
  • sesak napas, 
  • sakit kepala, 
  • tangan atau kaki terasa dingin, 
  • lidah terasa sakit, 
  • kulit pucat, dan 
  • perubahan nafsu makan. 

Dehidrasi

  • mulut, mata, dan kulit terasa kering, 
  • kehausan,
  • jarang buang air kecil, 
  • warna urine kuning tua, 
  • pusing, dan 
  • kelelahan. 

Tiroid yang kurang aktif

  • jarang berkeringat, 
  • kulit kering, 
  • sembelit, 
  • susah fokus, 
  • tekanan darah dan kolesterol tinggi, 
  • nafsu makan menurun, 
  • kenaikan berat badan, dan 
  • kedinginan. 

Penyakit paru-paru

  • batuk kronis selama berbulan-bulan, 
  • sesak napas, 
  • mengi, 
  • batuk darah, dan 
  • sakit dada tanpa sebab. 

Masalah ginjal

  • penurunan berat badan, 
  • kulit gatal, 
  • lebih sering buang air kecil, 
  • susah tidur, 
  • darah dalam urine, dan 
  • kram otot. 

Kapan saya harus ke dokter?

Kuku yang mengelupas biasanya jarang membutuhkan penanganan medis segera. Namun, ganti kuku yang disertai dengan rasa nyeri atau perdarahan selain ketika mengelupas mungkin memerlukan pengobatan dari dokter. 

Jika Anda mengalaminya, segera datangi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penangan yang tepat.

Penyebab

Apa penyebab ganti kuku? 

gambar kuku lepas atau kuku patah

Umumnya, perubahan abnormal pada kuku merupakan salah satu pertanda bahwa tubuh tengah mengalami gangguan tertentu. 

Berikut ini sejumlah kondisi yang mungkin menjadi penyebab ganti kuku. 

1. Trauma

Trauma atau cedera pada kuku bisa membuat lapisa kuku terlepas. Ada pun berbagai aktivitas yang mungkin memicu cedera dan menyebabkan pergantian kuku antara lain: 

  • menekan kuku terlalu keras, 
  • kesalahan pemakaian kuku palsu, 
  • kebiasaan merendam jari tangan dengan air hangat, dan 
  • sering menggigit kuku

2. Paparan bahan kimia

Kuku yang sering terpapar bahan kimia, seperti cairan pembersih kamar mandi, berisiko lebih besar mengalami pengikisan. 

Bahkan, ganti kuku juga kerap terjadi pada Anda yang sering membersihkan cat kuku dengan aseton karena bisa menyebabkan kerusakan kuku. 

3. Hipotiroidisme

Salah satu komplikasi penyakit hipotiroidisme adalah kuku yang terkelupas. Hipotiroidisme merupakan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan hormon tiroid. 

Akibatnya, fungsi tubuh pun tidak berjalan dengan baik. Selain ganti kuku, penyakit tiroid ini bisa disertai dengan gejala lainnya, seperti nyeri sendi dan kelelahan. 

4. Kekurangan zat besi

Salah satu penyebab kuku terkelupas yang paling sering terjadi yaitu kekurangan zat besi. Tubuh yang tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup menghasilkan kuku yang rapuh. 

Sementara itu, kuku yang rapuh lebih rentan terkelupas. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan Anda anemia dan gejala anemia kemudian memengaruhi kekuatan lapisan kuku. 

5. Efek samping perawatan tertentu

Bila Anda tengah menjalani pengobatan tertentu, ganti kuku bisa menjadi salah satu efek samping dari perawatan tersebut. 

Sebagai contoh, kemoterapi pada pasien kanker menyebabkan mereka kekurangan vitamin dan mineral. Alhasil, kuku pasien lebih berisiko mengelupas ketika menjalani perawatan. 

Pengobatan

Bagaimana cara mengobati ganti kuku?

Pada dasarnya, pengobatan ganti kuku yang parah akan dilakukan berdasarkan apa penyebabnya. 

Bila kerusakan kuku disebabkan oleh dehidrasi, Anda dianjurkan minum lebih banyak atau mendapatkan cairan tambahan dari infus di rumah sakit. 

Sementara itu, masalah paru-paru yang menyebabkan kuku mengelupas bisa diatasi dengan berhenti merokok, terapi oksigen, hingga operasi. 

Selalu diskusikan dengan dokter terkait pilihan pengobatan yang akan dilakukan untuk mengetahui apa saja manfaat dan efek samping perawatan. 

Pengobatan di rumah

Apa saja cara mengatasi ganti kuku di rumah? 

penyakit kuku dan masalah pada kuku

Ganti kuku biasanya disebabkan oleh kekurangan zat besi yang bisa diatasi di rumah tanpa perlu mendapat obat-obatan dari dokter. 

Anda mungkin akan dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti: 

  • kentang panggang dengan kulit, 
  • daging tanpa lemak, 
  • kacang-kacangan, 
  • bayam, dan 
  • sereal yang diperkaya zat besi. 

Selain makanan, dokter mungkin merekomendasikan suplemen zat besi untuk memenuhi kebutuhan harian Anda. Dengan begitu, masalah kuku mungkin akan cepat teratasi. 

Jangan lupa untuk merawat kesehatan kuku, seperti berhenti menggigit kuku atau menjaga kelembapan kulit di sekitar kuku. 

Bisakah kondisi ini dicegah? 

Untungnya, kuku yang terkelupas bisa dicegah dengan beberapa cara, seperti: 

  • menghindari penggunaan kuku akrilik atau gel, 
  • memakai penghapus cat kuku, 
  • menggunakan sarung tangan karet saat menggunakan pembersih zat kimia, 
  • memotong kuku dengan benar, dan
  • menjaga kuku tetap lembap. 

Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi apa yang tepat untuk Anda. 

Disclaimer

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 24/05/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan