backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Deteksi Penyakit Lewat Kuku, Lihat 11 Tanda Berikut Ini

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

Deteksi Penyakit Lewat Kuku, Lihat 11 Tanda Berikut Ini

Penampilan kuku bisa membuka segudang informasi mengenai kesehatan tubuh Anda. Terkadang, sejumlah masalah pada kuku menandakan adanya infeksi bakteri atau cedera. Berikut ini beberapa kondisi yang bisa membantu Anda deteksi penyakit lewat kuku.

Deteksi penyakit lewat beragam kondisi kuku

Laju pertumbuhan kuku merupakan salah satu hal yang bisa menjadi pertanda dari kondisi kesehatan.

Normalnya, kuku jemari yang sehat tumbuh kira-kira 3,5 milimeter per bulannya. Hal ini bisa dipengaruhi asupan nutrisi, obat-obatan, hingga penyakit. 

Bila Anda menyadari adanya perbedaan pada kuku, mulai dari pembengkakan, warna, perubahan bentuk, dan ketebalan kuku, segera konsultasikan dengan dokter. 

Gejala tersebut bisa hilang dengan sendirinya, tetapi mungkin juga menunjukkan kondisi kesehatan tertentu. Di bawah ini beberapa cara cek kesehatan dari kuku.

1. Kuku kuning

Deteksi penyakit dari kuku kuning

Salah satu cara cek kesehatan dari kuku adalah dengan melihat ada atau tidaknya perubahan pada warna kuku. Misalnya, kuku berubah warna menjadi kekuningan.

Umumnya, kuku kuning disebabkan oleh faktor penuaan dan penggunaan kuteks yang rutin. Selain itu, merokok meninggalkan noda kekuningan pada permukaan kuku jari Anda. 

Bila kuku jari tebal, rapuh, dan berwarna kekuningan, ada kemungkinan Anda mengalami infeksi jamur. Pada kasus yang jarang, warna kuku kuning juga bisa menjadi pertanda penyakit seperti: 

  • penyakit tiroid, 
  • diabetes, 
  • psoriasis, 
  • penyakit paru-paru, 
  • bronkitis kronis, serta 
  • sinusitis. 

2. Kuku menghitam

Selain kuku yang menguning, cara mengetahui kondisi kesehatan berdasarkan warna kuku lainnya adalah ketika kuku mulai menghitam.

Warna kuku yang hitam biasanya terjadi karena gumpalan darah di bawah kulit. Gumpalan darah tersebut merupakan luka atau trauma yang disebabkan oleh cedera. 

Bila warna hitam pada kuku langsung di permukaan dan diikuti pertumbuhan kuku yang menyakitkan, hal ini mungkin menjadi pertanda penyakit melanoma. Melanoma merupakan kanker kulit yang termasuk berbahaya. 

Umumnya, melanoma subungual hanya memengaruhi satu kuku. Selain itu, kondisi ini memicu garis-garis hitam pada kuku yang semakin melebar atau menghitam.

Selain itu, pigmentasi kuku dapat memengaruhi kondisi kulit di sekitar kuku jari. 

3. Kuku putih

minyak untuk kuku rapuh

Kuku putih menandakan satu atau lebih kuku jari, baik tangan maupun kaki, yang sebagian atau seluruhnya berwarna putih. Kondisi ini juga dikenal sebagai leukonikia. 

Leukonikia biasanya disebabkan oleh infeksi jamur kuku atau ciri dari kurangnya asupan darah ke ujung jari, alias Terry’s nails. 

Di lain sisi, Terry’s nails merupakan pertanda dari penyakit tertentu, seperti: 

  • sirosis hati, 
  • gagal jantung, ginjal, atau hati, 
  • diabetes, 
  • anemia defisiensi zat besi, 
  • reaksi kemoterapi, 
  • hipertiroidisme, atau
  • malnutrisi. 

Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter bila Anda menjumpai perubahan warna kuku. Pasalnya, kondisi kuku putih bisa menjadi cara mendeteksi sejumlah penyakit.

4. Kuku lepas

Kondisi kuku yang lepas pun bisa menjadi salah satu cara deteksi penyakit yang tengah dialami tubuh.

Kuku lepas atau onikolisis merupakan kondisi ketika kuku terlepas dari bantalan kuku yang terkadang tidak menimbulkan rasa sakit. 

Bila hal tersebut terjadi, Anda mungkin akan melihat perubahan warna putih pada sekitaran kuku. Beberapa penyakit yang ditandai dengan kuku lepas termasuk: 

  • infeksi jamur, 
  • psoriasis, 
  • cedera akibat manicure-pedicure atau perawatan kuku lainnya, 
  • reaksi alergi, atau 
  • luka setelah membersihkan kulit di bawah kuku dengan benda tajam. 

Kabar baiknya, kuku yang terangkat atau lepas dapat diobati. Dokter biasanya akan memberikan beberapa saran dan obat untuk membantu pertumbuhan kuku baru yang normal. 

Ciri kuku yang sehat

Kuku yang sehat biasanya berwarna merah muda merata, tidak mudah patah, lembap, permukaanya datar, tidak ada benjolan, dan tidak terasa sakit.

5. Clubbing

Clubbing merupakan istilah yang menggambarkan kondisi kuku ketika jaringan di bawah kuku menebal. Akibatnya, ujung jari membengkak dan pertumbuhan ujung kuku menuju ke arah dalam mengikuti bentuk jari. 

Jika Anda menyadari kuku mulai melengkung, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit. Meski tidak berbahaya, kondisi kuku melengkung bisa menjadi pertanda dari penyakit tertentu, yaitu: 

  • penyakit liver,
  • gangguan jantung, 
  • masalah ginjal, 
  • AIDS, 
  • masalah pencernaan, atau
  • kadar oksigen dalam darah tidak cukup. 

6. Beau’s line

sumber: Gluten Free Works

Garis-garis horizontal pada permukaan kuku merupakan hal yang normal. Namun, ketika kuku memiliki lekukan yang dalam dan menyebar secara horizontal di sepanjang kuku, artinya ada yang salah dengan kondisi kuku Anda. 

Garis horizontal tersebut dikenal sebagai garis Beau (Beau’s lines) yang bisa menjadi cara deteksi penyakit lewat kondisi kuku, seperti: 

  • gagal ginjal yang akut, 
  • diabetes, 
  • penyakit tiroid, 
  • demam tinggi, seperti DBD atau campak, hingga
  • kekurangan zink (seng). 

7. Kuku sendok

Cara melihat penyakit dari kuku selanjutnya adalah dengan melihat perubahan pada bentuknya, salah satunya kondisi kuku sendok.

Kuku sendok atau koilonikia merupakan perubah bentuk kuku yang menjadi melengkung menyerupai sendok.

Hal ini terjadi karena lempeng permukaan kuku menjorok ke dalam dan ujung-ujungnya bertumbuh ke arah luar. 

Beberapa penyakit yang bisa dideteksi lewat kondisi kuku melengkung ini di antaranya: 

  • anemia defisiensi zat besi, 
  • kelebihan zat besi, 
  • cedera fisik atau trauma, 
  • penyumbatan darah pada pembuluh darah, 
  • penyakit lupus autoimun, 
  • masalah jantung, 
  • penyakit Raynaud, atau 
  • hipotiroidisme. 

8. Bercak putih pada kuku

leukonychia

Banyak orang yang mengira bahwa bercak atau noda putih pada permukaan kuku merupakan pertanda tubuh kekurangan kalsium. Nyatanya, tidak demikian.

Bercak putih pada kuku memang tidak berbahaya. Namun, hal ini bisa menjadi cara Anda deteksi penyakit tertentu lewat kondisi kuku, yaitu adanya trauma ringan atau infeksi jamur. 

Untungnya, kondisi kuku ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. 

9. Kuku berwarna biru

Bila warna kuku Anda tampak kebiruan, hal ini bisa menjadi pertanda tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. Selain itu, kondisi kuku ini bisa menjadi efek samping dari obat yang diminum.

Selain itu, penyakit yang bisa dilakukan deteksi lewat kondisi kuku yang satu ini antara lain:

  • penyakit paru-paru, seperti emfisema, 
  • gangguan jantung, 
  • infeksi bakteri pada kuku, atau 
  • penyakit Wilson. 

10. Kuku kering dan rapuh

Kuku yang rapuh dan pecah merupakan hasil dari lempeng kuku yang kering. Bila hal ini terjadi berulang kali, ada kemungkinan Anda mengalami kondisi ini, yaitu: 

  • penyakit tiroid, 
  • psoriasis, 
  • sering berkontak dengan air, seperti mencuci tangan atau mencuci piring, 
  • efek samping obat, atau 
  • kekurangan vitamin yakni A, B, dan C. 

11. Garis merah pada kuku

psoriasis kuku

Dikutip dari Cleveland Clinic, garis merah pada kuku tidak selalu menandakan kondisi yang mengkhawatirkan.

Kondisi ini mungkin berarti pembuluh darah di bawah kuku terlihat lebih jelas melalui lempeng kuku yang lebih tipis akibat faktor usia. 

Pada kasus yang jarang, Anda bisa deteksi penyakit lewat kondisi kuku yang satu ini, seperti: 

  • trauma, 
  • psoriasis, 
  • infeksi jamur, atau 
  • peradangan pembuluh darah (vaskulitis). 

Bila Anda mengalami salah satu atau lebih kondisi kuku dari yang telah disebutkan dan merasa khawatir, sebaiknya segera cek kesehatan kepada dokter.

Semakin cepat penyebab yang mendasari didiagnosis, semakin besar peluang kesembuhan Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan