Bagi banyak orang, mencukur rambut kemaluan, lengan, atau bagian tubuh lainnya menjadi hal wajib dalam menjaga kebersihan diri. Namun, tidak jarang pula muncul reaksi iritasi kulit akibat kebiasaan ini, seperti razor burn.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Bagi banyak orang, mencukur rambut kemaluan, lengan, atau bagian tubuh lainnya menjadi hal wajib dalam menjaga kebersihan diri. Namun, tidak jarang pula muncul reaksi iritasi kulit akibat kebiasaan ini, seperti razor burn.
Razor burn adalah iritasi kulit yang terjadi setelah Anda mencukur area tubuh tertentu untuk menghilangkan rambut pada permukaannya.
Iritasi ini timbul akibat gesekan terus-menerus antara kulit dengan pisau cukur. Hal ini sangatlah umum dan dapat terjadi pada perempuan maupun laki-laki.
Banyak orang yang rutin mencukur rambut halus pada wajah, lengan, kaki, atau area kelamin biasanya pernah mengalami kondisi ini setidaknya sekali.
Ada pula orang yang selalu mengalami razor burn setiap kali mereka bercukur. Hal ini umumnya terjadi pada pemilik kulit sensitif atau akibat cara bercukur yang salah.
Kendati dapat membaik dengan sendirinya, iritasi kulit usai bercukur bisa menimbulkan masalah lebih lanjut pada kulit Anda.
Untungnya, Anda dapat mengatasi masalah kulit ini dengan bahan-bahan alami hingga obat medis.
Selain iritasi kulit, satu lagi masalah kulit umum pada orang yang sering bercukur ialah razor bumps.
Keduanya kerap dianggap sebagai hal yang sama, padahal penyebab dan penanganannya sangat berbeda.
Razor burn adalah iritasi pada kulit usai bercukur, sedangkan razor bumps merupakan masalah kulit akibat rambut yang tumbuh ke dalam.
Hal ini menyebabkan peradangan pada folikel, yaitu lubang kecil pada kulit yang menjadi tempat tumbuhnya rambut.
Setelah Anda bercukur, mencabut rambut, atau waxing, rambut akan tumbuh kembali pada permukaan kulit.
Akan tetapi, rambut terkadang bisa tumbuh ke dalam, menusuk jaringan kulit yang lunak, dan menyebabkan peradangan kulit.
Pertumbuhan rambut ke dalam kulit dapat menyebabkan bengkak, ruam, gatal-gatal, dan munculnya benjolan-benjolan kecil berwarna merah.
Razor bumps yang parah juga bisa menyebabkan infeksi pada folikel yang dikenal sebagai folikulitis.
Razor burn dapat terjadi pada bagian tubuh mana pun yang Anda cukur, termasuk lengan, kaki, ketiak, dan area kelamin. Tanda dan gejalanya meliputi:
Iritasi terjadi akibat gesekan terus-menerus antara kulit dengan pisau cukur.
Saat pisau cukur bergerak pada kulit, permukaannya dapat mengikis lapisan terluar kulit. Hal ini menimbulkan retakan tak terlihat dan mengurangi kelembapan kulit.
Berikut sejumlah kebiasaan mencukur yang dapat menyebabkan razor burn.
Pisau cukur dan alat cukur listrik bersentuhan langsung dengan kulit Anda.
Jika alat ini kotor, berkarat, atau tumpul, krim cukur yang terbaik sekalipun tidak akan melindungi kulit Anda dari risiko iritasi.
Oleh sebab itu, Anda perlu menjaga kebersihan alat cukur dan menggantinya secara berkala.
Idealnya, gantilah pisau cukur setelah Anda menggunakannya sebanyak 5–10 kali, tapi bisa tergantung dengan ketebalan dan kualitas pisau.
Jika setelah bercukur Anda menemukan ruam kemerahan yang tidak kunjung hilang, cobalah berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.
Dokter dapat mendiagnosis kondisi ini dengan melihat berbagai gejala yang tampak pada kulit Anda.
Iritasi biasanya akan menghilang sendiri dalam beberapa hari.
Namun, Anda pun bisa mengurangi nyeri serta rasa tidak nyaman dengan beberapa cara dan bahan berikut.
Untuk membuat kompres dingin, basahi handuk atau lap bersih dengan air mengalir. Tempelkan pada area kulit yang mengalami iritasi hingga gatal terasa berkurang.
Anda bisa mengulangi langkah-langkah tersebut sesuai kebutuhan.
Minyak kelapa, minyak zaitun, serta minyak alpukat dapat membuat kulit menjadi lebih lembap dan lembut.
Dengan begitu, keluhan razor burn seperti gatal, rasa terbakar, dan pembengkakan pada kulit berangsur membaik.
Gel lidah buaya sudah sejak lama menjadi obat alami untuk luka bakar dan luka gores ringan.
Lidah buaya mengandung enzim yang bisa mengurangi peradangan. Anda bisa mendapatkan manfaat ini dengan mengoleskan gel lidah buaya pada luka razor burn.
Menurut penelitian dalam Indian Journal of Dermatology, Venereology and Leprology, oatmeal memiliki sifat antioksidan dan antiradang.
Berkat manfaat ini, mandi oatmeal bisa membantu meringankan masalah kulit akibat kesalahan saat bercukur.
Beberapa jenis losion bisa membantu mengatasi razor burn dengan caranya tersendiri.
Losion mengandung hidrokortison atau asam salisilat dapat mengurangi bengkak dan kemerahan, sedangkan asam glikolat membantu penyembuhan luka.
Jika kulit menunjukkan gejala infeksi, nyeri ketika disentuh, atau mengeluarkan nanah, Anda mungkin butuh antibiotik.
Berkonsultasilah kepada dokter untuk mendapatkan resep antibiotik yang tepat.
Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah iritasi usai bercukur.
Razor burn merupakan masalah kulit yang sangat umum bagi orang-orang yang rutin bercukur.
Meski begitu, Anda bisa mencegahnya dengan beberapa langkah sederhana dan menghindari kesalahan saat bercukur.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar