backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Stretch Mark, Kenali Penyebab dan Cara Menghilangkannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 09/08/2022

Stretch Mark, Kenali Penyebab dan Cara Menghilangkannya

Adanya stretch mark di tubuh terkadang dapat memengaruhi kepercayaan diri. Biasanya banyak yang mengkhawatirkan stretch mark akan bertahan lama dan sulit hilang. 

Namun, benarkah demikian? Ketahui apa penyebab masalah kulit ini dan bagaimana cara mengatasinya dalam ulasan ini. 

Apa itu stretch mark?

Stretch mark adalah jenis bekas luka yang berkembang ketika kulit kita meregang atau menyusut dengan cepat. 

Perubahan drastis ini menyebabkan kolagen dan elastin yang menopang kulit pecah. Hasilnya, kulit menjadi berubah warna dan berbentuk garis seperti luka. 

Striae, nama lain dari stretch mark, cukup umum terjadi dan bisa dialami oleh siapa saja, terutama pada perempuan setelah kehamilan dan orang yang mengalami berat badan naik atau turun pesat.

Tanda dan gejala

stretch mark

Pada umumnya, stretch mark tidak berbahaya bagi kesehatan.

Meski begitu, sama seperti bekas luka lainnya, striae bisa bertahan di kulit secara permanen atau bisa berubah dan memudar seiring waktu. 

Stretch mark dapat muncul di bagian tubuh mana pun. Namun, ada beberapa area tubuh yang biasanya mudah terpengaruh jika terjadi perubahan berat badan.

Berikut ini bagian tubuh yang lebih rentan muncul striae:

  • perut,
  • paha,
  • panggul,
  • payudara,
  • lengan bagian atas,
  • punggung bawah, dan
  • bokong.

Gejala yang dialami saat memiliki striae dapat berbeda-beda. Hal ini sangat dipengaruhi oleh penyebab, area yang terkena, dan tipe kulit yang Anda miliki.

Saat Anda menyentuh area stretch mark dengan jari, Anda mungkin merasakan sedikit tonjolan atau lekukan pada kulit.

Tak hanya itu, warna kulit yang terkena striae pun terlihat berbeda dengan warna kulit asli tubuh Anda.

Mengutip dari situs Cleveland Clinic, berikut beberapa gejala yang mungkin Anda alami saat memiliki striae:

  • garis lekukan yang bentuknya bervariasi pada kulit,
  • muncul warna garis merah muda, ungu, merah, kebiruan, atau cokelat tua,
  • garis tipis dan mengilap atau tampak keputihan di kulit, dan
  • gatal dan iritasi kulit sebelum striae muncul.

Penyebab stretch mark

Kulit memiliki dua jenis protein yang mendukung elastisitas, kekuatan jaringan, dan struktur kulit, yaitu elastin dan kolagen.

Perubahan berat badan atau bentuk tubuh secara drastis dapat merusak fungsi dua senyawa protein tersebut dan menyebabkan munculnya stretch mark.

Di bawah ini beberapa penyebab striae yang paling sering terjadi:

  • sedang hamil,
  • perubahan tubuh karena pubertas pada remaja,
  • penurunan atau peningkatan berat badan drastis,
  • menggunakan kortikosteroid,
  • punya riwayat operasi pembesaran payudara,
  • melakukan olahraga berat, dan
  • kelainan genetik seperti cushing syndrome atau marfan syndrome.

Selain penyebab di atas, situs Mayo Clinic menyebutkan bahwa tingkat keparahan stretch mark diduga berkaitan erat dengan faktor genetik dan tingkat stres pada kulit Anda.

Dalam hal ini, tingkat hormon kortisol Anda juga sangat mungkin berperan. Hormon kortisol ini dapat melemahkan serat elastis di kulit.

Saat Anda stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol, sehingga Anda lebih berisiko mengalami striae.

Diagnosis

stretch mark

Meskipun tergolong cukup sering terjadi, tidak semua orang yang mengalami perubahan bentuk tubuh atau berat badan drastis memiliki striae di tubuhnya.

Sebenarnya cukup mudah untuk mengetahui apakah Anda memiliki striae. Namun, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit kepercayaan Anda.

Saat Anda mengunjungi penyedia layanan kesehatan, mereka akan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa riwayat kesehatan Anda.

Pasalnya striae seringkali disalahartikan sebagai selulit. Padahal selulit dan stretch mark memiliki banyak perbedaan, mulai dari bentuk, penyebab, dan penanganannya.

Jika dokter menduga bahwa striae yang Anda miliki adalah gejala dari sindrom Cushing, dokter mungkin akan merekomendasikan tes tambahan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Pengobatan dan perawatan stretch mark

Anda mungkin bertanya-tanya, apakah stretch mark bisa hilang?

Anda tak perlu khawatir, tersedia berbagai cara mengatasi striae yang bisa Anda lakukan di rumah.

Meski demikian, penanganan ini tidak dapat menghilangkan striae sepenuhnya dalam waktu cepat.

Melakukan perawatan kulit sebagai cara mencegah stretch mark yang baru saja timbul akan lebih mudah daripada perawatan untuk menghilangkan striae yang sudah lama.

Berikut ini pengobatan medis yang mungkin akan disarankan untuk menghilangkan striae.

1. Terapi laser

Prosedur ini adalah jenis operasi kecil dengan menggunakan laser kulit untuk menghilangkan lapisan stretch dan merangsang pertumbuhan serat kolagen baru agar kulit menjadi halus.

2. Mikrodermabrasi

Jenis operasi kecil ini dilakukan menggunakan alat khusus untuk menghilangkan striae dan menyisakan lapisan kulit halus baru yang nantinya akan tumbuh. 

Selain prosedur medis di atas, dokter kulit Anda mungkin akan menggunakan lebih dari satu prosedur untuk mendapatkan hasil terbaik, seperti chemical peel dan radiofrequency.

Tak hanya menggunakan prosedur medis, Anda juga bisa mencoba perawatan kulit di rumah untuk menyamarkan stretch mark pada tubuh.

  • Mengoleskan gel lidah buaya secara rutin.
  • Menggunakan krim khusus striae yang mengandung hyaluronic acid.
  • Menggunakan skincare khusus kulit yang mengandung retinol.
  • Memakai minyak esensial untuk kulit seperti olive oil dan cocoa butter.

Bila Anda memiliki riwayat masalah kulit seperti alergi dan dermatitis, jangan ragu untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan terpercaya.

Kesimpulan

Stretch mark seringnya disebabkan oleh perubahan bentuk tubuh seperti kehamilan dan berat badan yang naik atau turun drastis. Meski sulit dihilangkan, Anda bisa menyamarkan bekasnya dengan perawatan medis dan home remedies.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 09/08/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan