Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Dermatitis numularis adalah jenis dermatitis yang ditandai dengan kemunculan bercak-bercak dengan bentuk melingkar seperti koin pada permukaan kulit. Bentuk gejalanya bisa menyerupai luka bakar, luka goresan, atau luka akibat gigitan serangga.
Dermatitis ini dapat menyebabkan kulit menjadi sangat kering dan berkerak, atau sebaliknya kulit yang terdampak menjadi basah dan berwarna kemerahan.
Kulit yang meradang dapat menimbulkan rasa gatal yang tidak tertahankan, mesk pada sebagian kasus gatal bisa tidak muncul sama sekali. Dermatitis numularis dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan jika tidak diobati secara rutin.
Penyakit kulit tidak menular ini juga dikenal dengan nama dermatitis diskoid atau eksim numularis.
Siapapun bisa mengalami penyakit ini, termasuk anak-anak.
Kendati demikian, dermatitis numularis lebih sering dialami oleh laki-laki yang berusia 55-65 tahun dibandingkan perempuan. Pada perempuan, gejala cenderung muncul pada usia remaja dan dewasa produktif.
Orang-orang yang kecanduan alkohol kronis (alkoholisme) juga lebih berisiko terjangkit penyakit ini.
Dermatitis numularis juga bisa hadir sebagai kondisi sekunder ketika dialami oleh orang dengan dermatitis atopik.
Awalnya gejala dermatitis numularis muncul dalam bentuk bintik-bintik kemerahan dan luka melepuh yang mengeluarkan cairan.
Lama kelamaan, luka akan melebar dan membentuk bercak lingkaran seperti koin yang memusat di bagian tengah kulit. Rata-rata setiap bercak memiliki ukuran diameter sekitar 1-3 cm.
Selanjutnya bercak lingkaran akan muncul dalam gejala dermatitis numularis yang ditunjukkan dengan:
Menggosok dan menggaruk bagian kulit yang mengalami luka bisa menyebabkan gejala memburuk. Suhu udara yang tinggi dan kondisi lembab juga akan membuat peradangan semakin serius.
Jika bertambah parah, luka akibat peradangan rentan mengalami infeksi staph yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.
Gejala dermatitis numularis bisa muncul pada beberapa bagian tubuh, dan berlangsung dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Meski bukan penyakit kulit menular, dermatitis ini bisa menyebabkan peradangan yang berbahaya. Kerusakan kulit yang diakibatkannya bisa sulit dipulihkan.
Apabila tidak tuntas diobati, bercak luka yang hilang bisa kembali muncul tepat pada area kulit yang sebelumnya terdampak.
Ketika Anda menyadari telah mengalami gejala seperti yang disebutkan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. Apalagi jika penyakit sudah menimbulkan komplikasi berupa infeksi kulit,
Penyebab dermatitis numularis masih belum diketahui pasti. Kendati demikian, studi menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus penyebabnya berkaitan dengan faktor sensitivitas kulit.
Menurut American Academy of Dermatology, zat pemicu yang memengaruhi reaksi sensitivitas kulit adalah:
Kulit orang dengan dermatitis numularis juga umumnya sangat kering sehingga rentan mengalami iritasi. Penyakit ini juga bisa dipicu oleh kontak langsung dengan iritan atau alergen yang dapat menyebabkan dermatitis kontak.
Pada beberapa orang gejala bisa muncul pada bekas luka akibat peradangan kulit atau dermatitis jenis lainnya.
Peradangan bisa bertambah parah apabila kulit semakin kering atau terlalu lembap akibat keringat dan kenaikan suhu.
Anda berisiko lebih tinggi untuk mengalami dermatitis jenis ini ketika:
Dokter bisa mendiagnosis dermatitis numularis dengan identifikasi gejala. Namun cara ini terkadang bisa menghasilkan diagnosis yang salah. Dokter bisa mengira bahwa kondisi ini menunjukan infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur.
Oleh karena itu, tes terkadang diperlukan untuk memastikan hasil diagnosis dari identifikasi gejala. Beberapa tes yang umumnya dilakukan untuk dermatitis numularis adalah:
Swab: biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi infeksi bakteri pada kulit.
Dermatitis adalah penyakit kulit yang tida dapat disembuhkan, termasuk numularis. Namun dengan pengobatan yang tepat, intensitas keparahan gejala dapat dikendalikan dan risiko kekambuhan sewaktu-waktu juga dapat dikurangi.
Rerata, durasdi pengobatan dermatitis jenis ini berlangsung cukup lama, terutama jika pasien menunjukkan gejala dalam jangka panjang.
Berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala dermatitis numularis:
Merubah kebiasaan untuk mengembalikan kesehatan kulit yang rusak akibat peradangan bisa dimulai dengan berhenti menggaruk bagian kulit yang terdampak. Selain itu, Anda juga perlu melindungi bagian kulit tersebut agar tidak terluka atau tergores benda kasar.
Menjaga kulit selalu terhidrasi merupakan langkah yang tepat untuk membantu mencegah terjadinya peradangan. Caranya adalah dengan berendam menggunakan air selama 3 menit, setelahnya aplikasikan pelembab pada kulit yang setengah kering. Ritual mandi untuk dermatitis ini cukup dilakukan sekali dalam sehari.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar