backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Alkoholisme (Kecanduan Alkohol) dan Cara Mengobatinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 11/04/2022

    Alkoholisme (Kecanduan Alkohol) dan Cara Mengobatinya

    Kecanduan alkohol dapat memengaruhi tubuh, menyebabkan stres, serta meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan yang serius. Penting untuk segera mencari pertolongan medis apabila Anda atau kerabat Anda memiliki masalah penyalahgunaan alkohol alias alkoholisme.

    Mengenal alkoholisme (kecanduan alkohol)

    alkoholisme

    Alkoholisme, juga dikenal dengan kecanduan alkohol, adalah kondisi yang ditandai dengan kebiasaan mengonsumsi alkohol secara berlebihan. 

    Kecanduan terjadi jika Anda minum alkohol terlalu banyak sehingga tubuh menjadi ketergantungan dan kecanduan terhadap alkohol. Apabila hal ini terjadi, alkohol dapat memengaruhi otak yang membuat seseorang kehilangan kendali dalam tindakannya. 

    Mengutip dari Mayo Clinic, salah satu bentuk konsumsi alkohol yang berlebihan ialah binge drinking. Kondisi ini ketika seseorang mengonsumsi sekitar 4–5 gelas minuman dalam kurun waktu dua jam. 

    Alkoholisme umum terjadi dan dapat mempengaruhi pria maupun wanita pada usia berapa pun. Orang dengan kecanduan alkohol akan terus minum walaupun konsumsi alkohol bisa berakibat negatif, seperti menyebabkan kehilangan pekerjaan. 

    Mereka mungkin mengetahui bahwa kebiasaan minum alkohol dapat mempengaruhi hidupnya, tetapi tidak mampu menghentikan tindakannya.

    Penyebab dan faktor risiko alkoholisme

    kecanduan alkohol

    Seperti kebanyakan gangguan mental, alkoholisme tidak memiliki satu penyebab yang spesifik dan tidak diturunkan dari generasi ke generasi dalam keluarga. 

    Namun, kecanduan alkohol merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik, psikologis, dan lingkungan. Menurut National Institutes of Health Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko alkoholisme, di antaranya:

    Umumnya, diagnosis mengenai alkoholisme tidak memerlukan tes lebih lanjut. Namun, dokter  dapat melakukan tes darah untuk memeriksa fungsi hati. Hati Anda berperan dalam membuang racun dari darah. 

    Jika Anda terlalu banyak minum alkohol, hati akan bekerja lebih keras untuk menyaring alkohol dan racun lainnya dari aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan penyakit hati yang serius dan komplikasi lainnya.

    Gejala kecanduan alkohol

    binge drinking

    Kecanduan alkohol kadang sulit dikenali. Pasalnya, minum alkohol sering dianggap sebagai hal yang umum sebagai cara untuk menikmati suasana dan perayaan.

    Mengutip dari Timberline Knolls, berikut beberapa gejala umum yang menunjukkan bahwa Anda telah mengalami kecanduan alkohol yang serius.

    • Konsumsi alkohol yang berlebihan, semakin banyak, atau semakin sering.
    • Toleransi tinggi terhadap alkohol.
    • Minum pada saat yang tidak tepat (pada pagi hari atau di tempat kerja).
    • Perubahan pada hubungan pertemanan.
    • Perubahan emosi, seperti depresi dan kelesuan.
    • Ketergantungan terhadap alkohol untuk berkegiatan sehari-hari.
    • Menghindari kontak dengan orang terdekat.
    • Bicara yang melantur.
    • Keseimbangan yang buruk dan kecanggungan.
    • Refleks yang terlambat.
    • Gejala sakau alkohol saat tidak minum, seperti gemetar, mual dan muntah.
    • Tremor pada pagi hari setelah minum.
    • Kehilangan ingatan setelah minum-minum.

    Kapan harus ke dokter?

    Anda harus menghubungi dokter bila mengalami gejala-gejala berikut ini.

    • Hangover atau rasa mabuk yang meningkat selepas meminum alkohol.
    • Gejala sakau saat tidak dapat mengonsumsi alkohol, seperti berkeringat, kebingungan, halusinasi, insomnia, mual, dan gemetar.
    • Sering tidak memerhatikan tanggung jawab pribadi dan profesional.

    Dokter akan menanyakan beberapa hal mengenai kebiasaan minum Anda, berikut di antaranya.

    • Pernahkah Anda melewatkan atau kehilangan pekerjaan akibat kebiasaan minum?
    • Apakah Anda perlu minum alkohol di atas batas aman agar merasa mabuk?
    • Pernahkah Anda hilang kesadaran akibat meminum minuman keras?
    • Pernahkah Anda mencoba berhenti minum alkohol, tapi tidak berhasil?

    Cara mengobati alkoholisme

    delirium adalah

    Mengatasi kecanduan alkohol merupakan tantangan yang memerlukan banyak dukungan dari keluarga dan teman-teman.

    Mengutip The Journal of the American Medical Association, selain dukungan emosional, terapi pengobatan dapat membantu Anda berhenti meminum alkohol. 

    Banyak program yang dapat membantu mengatasi ketergantungan alkohol. Biasanya program ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut.

    1. Mendetoksifikasi dan membersihkan diri dari alkohol untuk menyingkirkan alkohol dari tubuh Anda.
    2. Rehabilitasi untuk mempelajari keterampilan dan kontrol diri.
    3. Konseling untuk membahas isu emosional.
    4. Mengikuti kelompok dukungan untuk mencegah kekambuhan dan mengatur perubahan gaya hidup.
    5. Perawatan untuk masalah kesehatan fisik dan mental terkait alkoholisme.
    6. Pengobatan untuk mengendalikan kecanduan.

    Obat untuk mengatasi kecanduan

    Menurut buku Principles of Addiction Medicine, beberapa pengobatan dapat membantu mengatasi kecanduan alkohol dengan mengendalikan keinginan dan gejala sakau. Berikut beberapa pengobatan yang tersedia.

    1. Naltrexone

    Obat naltrexone dapat mengurangi keinginan terhadap alkohol dengan cara menghalangi reseptor khusus pada otak. Hal ini dapat mengurangi efek bahagia yang timbul dari mengonsumsi alkohol.

    2. Acamprosate 

    Acamprosate bekerja untuk mengurangi gejala sakau seperti insomnia, gelisah, dan depresi. Obat ini dapat digunakan bersamaan dengan terapi kecanduan.

    3. Disulfiram

    Obat disulfiram bekerja dengan mengganggu penguraian alkohol dan menyebabkan penumpukan asetaldehida. Asetaldehida akan menghasilkan gejala berupa jantung berdebar, mual, muntah, dan sakit kepala saat seseorang mengonsumsi alkohol.

    Gaya hidup untuk mengatasi kecanduan alkohol

    berlari bersama teman

    Selain pengobatan dan terapi medis, terdapat beberapa gaya hidup dan pengobatan rumahan untuk membantu Anda mengatasi kecanduan alkohol. Berikut beberapa di antaranya.

    1. Mengubah gaya hidup dan sosialisasi

    Pertimbangkan untuk mengubah gaya hidup dan pola sosialisasi Anda. Beri tahu teman-teman dan keluarga bahwa Anda berhenti minum alkohol.

    Hal ini dapat memberikan dukungan yang kuat untuk pemulihan Anda. Selain itu, hindari pula teman-teman yang hanya ingin minum-minum dan berpesta.

    2. Mulai hidup sehat

    Sambil berupaya mengubah kebiasaan buruk, mulailah melakukan kebiasaan yang sehat sedikit demi sedikit.

    Anda bisa menerapkan rutinitas tidur yang baik, aktivitas fisik yang rutin, pola makan seimbang, dan berbagai cara sehat untuk mengatasi stres.

    3. Mencari hobi yang baru

    Lakukan aktivitas baru yang bebas dari alkohol. Carilah hobi yang tidak melibatkan alkohol, seperti melukis, memasak, membaca buku, atau menonton film.

    Alkoholisme merupakan masalah kecanduan yang berdampak besar bagi kesehatan. Meski begitu, Anda bisa mengatasinya dengan terapi, pengobatan, serta perubahan gaya hidup.

    Catatan

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Klinik Chika Medika


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 11/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan