backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Jangan Disepelekan, Ini Penyebab Sakit Perut Saat Flu yang Mesti Diwaspadai

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 25/05/2021

    Jangan Disepelekan, Ini Penyebab Sakit Perut Saat Flu yang Mesti Diwaspadai

    Flu sering kali muncul bersamaan dengan sekumpulan gejala lain pada tubuh. Beberapa orang bahkan dapat mengalami sakit perut saat flu sehingga menjadi kendala dalam proses pemulihan. Infeksi virus memang erat kaitannya dengan masalah pencernaan selama tubuh dalam keadaan sakit, tapi Anda juga perlu mengetahui apa saja kondisi lain yang dapat menimbulkan keluhan ini.

    Mengapa Anda bisa sakit perut saat flu?

    Virus penyebab flu maupun penyakit lainnya dapat memengaruhi sistem pencernaan dan membatasi pergerakan makanan dalam saluran cerna.

    Dampaknya, Anda dapat mengalami perut kembung dan rasa mual yang tidak nyaman.

    Jenis virus tertentu juga dapat mempersulit proses pencernaan laktosa di dalam usus halus. Laktosa adalah sejenis karbohidrat yang banyak terdapat pada susu dan produk turunannya.

    Kondisi ini bahkan bisa bertambah buruk bila Anda mengalami stres. Akibatnya, Anda tidak hanya mengalami sakit perut saat flu, tapi juga diare atau sembelit.

    Anda mungkin pernah menggunakan obat-obatan yang dijual bebas untuk mengatasi flu.

    Sayangnya, beberapa bahan yang terdapat dalam kelompok obat-obatan ini ternyata juga memiliki efek samping terhadap saluran pencernaan.

    Dextromethorphan yang terdapat dalam obat batuk dan pilek misalnya, dapat menimbulkan efek samping berupa mual, sembelit, dan nyeri perut.

    Pseudoephedrine yang terdapat dalam obat pereda hidung mampet pun dikenal memiliki efek samping berupa sakit perut, diare, dan susah tidur.

    Selain itu, obat antiradang non-steroid juga dapat menyebabkan sembelit dan disinyalir berkaitan dengan kolitis mikroskopis. Gangguan pencernaan ini biasanya mengakibatkan diare.

    Kondisi lain yang menyebabkan sakit perut saat flu

    Flu umumnya ditandai dengan demam, hidung mampet, kelelahan, serta nyeri otot. Gejala-gejala ini terkadang juga bisa muncul saat Anda mengalami penyakit lain pada sistem pencernaan.

    Oleh karena itu, sakit perut yang terjadi selama flu bisa menandakan kondisi lain yang sama sekali berbeda, seperti berikut.

    1. Flu perut

    Flu perut adalah sebutan umum untuk gastroenteritis, yaitu penyakit peradangan pada lambung dan usus.

    Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit yang berasal dari air dan makanan terkontaminasi.

    Sejumlah kasus flu perut juga dapat terjadi akibat infeksi virus influenza. Penyakit ini ditandai dengan nyeri perut, mual, muntah, diare, dan kram pada salah satu sisi perut.

    Tergantung jenis kuman yang menginfeksi, Anda juga dapat mengalami sakit kepala, demam, serta pembengkakan kelenjar getah bening.

    2. Pneumonia

    Pneumonia adalah penyakit infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantung-kantung udara di dalam paru-paru.

    Penyakit ini bisa membahayakan jiwa, terutama bagi orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

    Gejala awal pneumonia memang dapat menyerupai flu, yakni demam dan menggigil, batuk, rasa lelah, serta kesulitan bernapas.

    Lambat laun, penderitanya akan mengalami gejala yang lebih parah, termasuk sakit perut, mual dan muntah, hingga diare saat flu masih berlangsung.

    3. Infeksi salmonella

    Setiap orang berisiko mengalami infeksi salmonella bila mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.

    Infeksi bakteri ini umumnya tidak membahayakan, tapi Anda akan mengalami kumpulan gejala yang menimbulkan rasa tidak nyaman.

    Tanda-tanda infeksi biasanya akan muncul setelah 12-72 jam sejak terinfeksi. Gejala awalnya adalah demam, menggigil, dan sakit kepala.

    Setelah itu, Anda mungkin mengalami sakit perut saat flu belum menghilang disertai kram, mual, muntah, dan diare.

    Sakit perut saat flu dapat dipicu oleh berbagai kondisi, dari penyakit hingga obat-obatan. Meski begitu, Anda tetap perlu mengonsumsi obat bila dokter menyarankan demikian.

    Obat yang digunakan sesuai ketentuan akan membantu Anda mengatasi keluhan agar lekas hilang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 25/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan